Sasaran Strategis 4: Meningkatnya Jaminan Kualitas Pelayanan Pendidikan

84 | L a p o r a n K i n e r j a L K j P r o g r a m P e n d i d i k a n I s l a m

4. Sasaran Strategis 4: Meningkatnya Jaminan Kualitas Pelayanan Pendidikan

Untuk mengukur tercapainya sasaran strategis ini Kementerian Agama telah menetapkan 8 delapan Indikator Kinerja Utama, yaitu 1 Persentase RA yang terakreditasi minimal B; 2 Persentase MI yang terakreditasi minimal B; 3 Persentase MTs yang terakreditasi minimal B; 4 Persentase MA yang terakreditasi minimal B; 5 Persentase Prodi PTK yang terakreditasi minimal B; 6 Rata-rata nilai ujian sekolah MTs; 7 Rata-rata nilai ujian sekolah MA; dan 8 Indeks kepuasan capaian layanan pendidikan agama dengan capaian sebesar 98,37 kategori baik dapat dilihat dalam Tabel sebagai berikut. No Indikator Kinerja Target Realisasi Kategori 1 Persentase RA yang terakreditasi minimal B 30 24.37 81.23 Baik 2 Persentase MI yang terakreditasi minimal B 68 70.68 103.94 Sangat Baik 3 Persentase MTs yang terakreditasi minimal B 58 67.48 116.34 Sangat Baik 4 Persentase MA yang terakreditasi minimal B 58 59.67 102.88 Sangat Baik 5 Persentase Prodi PTKI yang terakreditasi minimal B 47.5 39.73 83.64 Baik 6 Rata-rata nilai ujian sekolah MTs 62 59.06 95.26 Baik 7 Rata-rata nilai ujian sekolah MA 67 55.43 82.73 Baik 8 Indeks kepuasan capaian layanan pendidikan agama 67.00 81.00 120.90 Sangat Baik Rata-rata capaian kinerja Sasaran Strategis 4 98,37 Baik Capaian tersebut dapat dijelaskan bahwa untuk memberikan kepastian kepada masyarakat atas kualitas layanan pendidikan diperlukan penilaian akreditasi layanan pendidikan formal hingga perguruan tinggi, minimal mencapai akreditasi B. Pada tahun 2016, semua layanan satuan pendidikan yang dikelola Kementerian Agama hampir mencapai 100 dari target yang telah ditetapkan. Di tingkat jenjang PAUD dan pendidikan dasar, yakni RA, MI MTs masing-masing mencapai 81,23, 103,94, dan 116,34. Pada jenjang pendidikan menengah, yakni MA yang akreditasi B mencapai 102,88. Adapun pada jenjang pendidikan tinggi tercapai 83,64 dari target. Sedangkan Rata-rata nilai ujian sekolah MTs dan MA mencapai 95,26 dan 82,73. Dan Indeks kepuasan capaian layanan pendidikan agama mencapai 120.90. 85 | L a p o r a n K i n e r j a L K j P r o g r a m P e n d i d i k a n I s l a m Guna mempertahankan dan peningkatan kualitas akreditasi, Kementerian Agama telah melakukan upaya peningkatan mutu dan kualitas pendidikan madrasah melalui pengembangan lembaga pendidikan unggulan; peningkatan mutu manajemen; peningkatan kualitas ekstra dan intra kurikuler; penerapan manajemen berbasis satuan pendidikan; pemberdayaan KKM, KKG dan MGMP; pengembangan program keterampilan pada pendidikan menengah; penguatan program keagamaan pada pendidikan menengah; pemberdayaan lembagaorganisasi mitra pengembangan madrasah; pemberdayaan pusat pengembangan lembaga pendidikan di provinsi; dan penguatan regulasi penjaminan layanan pendidikan yang bermutu yang ditetapkan dalam arah kebijakan pendidikan Islam. Selain itu, juga diselenggarakan sejumlah dukungan dan program sebagai berikut: a. Pelaksanaan Bimtek akreditasi di pusat dan provinsi. b. Bekerjasama dengan Badan Akreditasi Nasional SekolahMadrasah untuk visitasi penilaian akreditasi. c. Keterlibatan AUSAID dalam membantu persiapan akreditasi madarasah untuk pencapaian target sebanyak 1500 RA. Pada jenjang pendidikan tinggi, peningkatan mutu kelembagaan dan layanan perguruan tinggi dilakukan dengan perubahan status dari STAIN Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri menjadi IAIN Institut Agama Islam Negeri dan dari IAIN Institut Agama Islam Negeri menjadi UIN Universitas Islam Negeri. Dalam konteks persaingan pendidikan 86 | L a p o r a n K i n e r j a L K j P r o g r a m P e n d i d i k a n I s l a m tinggi dunia, PTKI mengalami kemajuan yang cukup signifikan.Hal ini berdasarkan beberapa indikator, antara lain, beberapa PTKIN mendapatkan pengakuan dan termasuk dalam daftar ranking perguruan tinggi internasional versi Webometrics. Kelompok riset milik Consejo Superior de Investigaciones Científicas CSIC dalam peluncuran Webometrics Ranking of World Universities pada 2013 telah memasukkan 10 PTKIN dalam daftar ranking perguruan tinggi dunia walaupun urutan yang diraih masih di atas 2000-an, yaitu UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, IAIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Alauddin Makassar, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, STAIN Purwokerto, IAIN Antasari Banjarmasin, dan STAIN Pare-Pare. Peningkatan kualitas PTKI juga dapat dilihat dari upaya sejumlah PTKIN untuk mendapatkan pengakuan Badan Sertifikasi Internasional. Sampai saat ini ada 6 PTKIN yang telah mendapatkan sertifikat ISO International Organization for Standardization, yaitu: Laboratorium Terpadu UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Alauddin Makassar, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Pusat Administrasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Afirmasi lain yang telah dilakukan Kementerian Agama dalam mengafirmasi kualitas layanan pendidikan tinggi di antaranya adalah bantuan fisik untuk pengembangan laboratorim, perpustakaan, sarana dan prasarana penunjang lainnya, bantuan untuk peningkatan kualifikasi dosen dan riset juga telah diselenggarakan. Sejak tahun 2014, Kementerian Agama telah, sedang, dan akan terus mengembangkan program 5000 Doktor. Program ini merupakan afirmasi konkret Kementerian Agama untuk peningkatan kualitas dan kualifikasi dosen pada PTKI yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumberdaya dan kelembagaan PTKI Program 5.000 doktor 87 | L a p o r a n K i n e r j a L K j P r o g r a m P e n d i d i k a n I s l a m dikerjasamakan dengan sejumlah perguruan tinggi baik di dalam maupun di luar negeri. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut. No Nama Perguruan Tinggi 2014 2015 2016 Jumlah S3 S3 S3 1 UIN Alauddin Makassar 12 27 12 51 2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 21 26 36 83 3 UIN Sunan Gunung Djati Bandung 20 28 24 72 4 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 16 28 20 64 5 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 20 28 36 84 6 UIN Sultan Syarif Kasim Riau 12 14 24 50 7 UIN Sunan Ampel Surabaya 13 29 36 78 8 UIN Ar Raniry Aceh 7 13 23 43 9 UIN Sumatera Utara Medan 13 14 24 51 10 UIN Walisongo Semarang 20 14 12 46 11 IAIN Imam Bonjol Padang 12 13 16 41 12 IAIN Sultan Thaha Jambi 9 14 15 38 13 UIN Raden Fatah Palembang 12 10 12 34 14 IAIN Raden Intan Lampung 13 16 13 42 15 IAIN Antasari Banjarmasin 10 15 25 16 IAIN Jember 15 15 17 IAIN Tulungagung 12 12 18 PTIQ 15 15 19 Universitas Negeri Jakarta 14 18 32 20 Universitas Negeri Yogyakarta 16 17 33 21 Universitas Negeri Malang 12 18 30 22 Universitas Pendidikan Indonesia 15 10 25 23 Universitas Gajah Mada 15 15 24 Institut Teknologi Bandung 13 13 25 Instutut Pertanian Bogor 2 2 26 Universitas Hasanuddin Makassar 15 15 27 Universitas Muhamadiyah Yogyakarta 14 14 28 Universitas Islam Malang 15 15 29 Universitas Islam Indonesia 12 12 Untuk perguruan tinggi di luar negeri, program 5000 doktor dikerjasamakan dengan sejumlah perguruan tinggi yang memiliki kredibilitas tinggi yang tersebar di sejumlah negara, baik dikawasan Eropa, Amerika maupun Timur Tengah. 88 | L a p o r a n K i n e r j a L K j P r o g r a m P e n d i d i k a n I s l a m Sedangkan untuk Indeks Kepuasan Capaian Layanan Pendidikan mencapai angka nilai 81 dari target nilai 67. Dalam hal ini Indeks Kepuasan Capaian Layanan Pendidikan yang merepresentatifkan angka indeks Layanan Pendidikan Agama dilakukan oleh Tim Peneliti dari Balitbang Kemenag melalui survei berdasarkan indikator yang disusun secara mendalam meliputi seluruh aspek, yakni: aspek ketersediaan tenaga pendidik atau guru pendidikan agama sesuai agama siswa, ketersediaan sarana-prasarana pembelajaran pendidikan agama, dan keberlangsungan proses pembelajaran agama. Ketiga aspek tersebut dikembangkan dari berbagai teori dan konsep pendidikan serta dari kebijakan pendidikan nasional mulai dari undang-undang sistem pendidikan nasional hingga peraturan pemerintah dan peraturan menteri. Terkait dengan capaian Rata-rata Nilai Ujian Nasional UN MTs dan MA yang lebih rendah dari target yaitu Rata-rata nilai UN MTs TP 20152016 adalah sebesar 59,06 atau sebesar 95,26 dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 62,00, namun lebih besar dari rata-rata nilai UN SMP TP 20152016 sebesar 58,57 sehingga dapat dinilai dengan kategori Baik. Sedangkan Rata-rata nilai UN MA TP 20152016 sebesar 55,43 atau sebesar 82,73, dibandingkan dengan target yang ditetapkan sebesar 67,00, namun lebih besar dari rata-rata nilai UN SMA TP 20152016 sebesar 54,39 sehingga dapat dinilai dengan kategori Baik.

5. Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Proporsi Pendidik yang Kompeten dan Profesional