dengan kriteria penolakan H jika probabilitas F 0.05. Artinya
jika probabilitas F 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa terjadi masalah autokorelasi. Sedangkan jika probabilitas F 0.05
maka H diterima yang artinya bahwa tidak terjadi masalah
autokorelasi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas muncul apabila error atau residual yang diamati tidak memiliki variasi yang konstan dari satu
pengamatan ke pengamatan lain. Hipotesis yang diajukan dalam uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:
H : homoskedastisitas
Ha : heteroskedastisitas Apabila hasil pengujian menunjukkan probabilitas variabel yang
lebih dari 0.05 maka tidak terdeteksi adanya heteroskedastisitas.
3. Uji Signifikansi
a. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi atau goodness of fit mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen dengan koefisien antara 0 hingga 1 dengan simbol R
2
. Semakin besar nilai koefisien determinasinya maka variabel independen mampu menjelaskan variasi variabel
dependen dengan lebih baik.
b. Uji Signifikansi Parameter Individual t
Uji signifikansi parameter individual t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan melihat probabilitas t hitung,
apabila probabilitas t hitung 0.05 pada alpha 0.05 maka H ditolak yang artinya bahwa variabel tersebut memberikan
pengaruh yang signifikan. Sebaliknya jika probabilitas t hitung 0.05 pada alpha 0.05, maka H
diterima yang artinya bahwa variabel tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan.
c. Uji Signifikansi Simultan F
Uji F digunakan untuk melihat apakah variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel
dependen. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F kritis. Apabila nilai F hitung lebih besar
dari F kritis dengan alpha 0.05 maka H ditolak dan Ha diterima,
begitupula sebaliknya. Pengujian ini juga dapat dilakukan dengan melihat
probabilitas F hitung. Apabila probabilitas F 0.05 maka H ditolak dan Ha diterima yang artinya variabel independen secara
simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Sebaliknya apabila probabilitas F hitung lebih tinggi dari alpha 0.05 prob F
0.05 maka H diterima dan Ha ditolak.
51
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 sampai 2013. Penelitian ini menggunakan rasio
keuangan yang terdapat dalam laporan keuangan bank periode triwulanan. Jumlah populasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebanyak 36 bank,
namun setelah melewati purposive sampling jumlah yang terpilih sebagai sampel sebanyak 11 bank. Berikut ini pembahasan ringkas mengenai bank
yang menjadi sampel dalam penelitian ini:
1. Bank Mandiri Persero Tbk
Bank Mandiri didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan. Pada bulan Juli 1999,
empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia
dilebur menjadi Bank Mandiri. Bank Mandiri go public pada tanggal
14 Juli 2003. Sampai akhir Desember 2013, jumlah aset yang dimiliki
Bank Mandiri sebesar Rp648.250.177.000.000,00.
2. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk
Bank Rakyat Indonesia BRI didirikan tanggal 16 Desember 1895 di Purwokerto oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja. Pada tanggal
10 November 2003, Bank Rakyat Indonesia go public untuk menjual 30 sahamnya, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama