Pengaruh laba akuntansi arus kas, dan return on asset terhadap return saham: studi empiris pada industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek Indonesia Periode 2007-2009

(1)

PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN

RETURN

ON ASSET

TERHADAP

RETURN

SAHAM

(Studi Empiris Pada Industri Barang Ko nsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007 -2009 )

Oleh SIDIK 106082002675

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

iv

Daftar Riwayat Hidup

A. Data Pribadi

Nama : Sidik

Tempat/Tanggal Lahir : Kebumen, 9 April 1987

Alamat sekarang : Jl. Kemang Utara IX No. 8 Rt 03/04, Kel.

Bangka, Kec. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. 12730

Alamat asal : Ds. Wadas Malang, Rt 03/01, Kulon Gili, Kec. Karang Sambung, Kab. Kebumen, Jawa Tengah

No. Telepon / HP : 085695281030

Agama : Islam

Kewarganegaraan : WNI

Nama Orang Tua Bapak : Safingi (alm) Ibu : Suratiyah E- mail

Motto Hidup

: Abank_sidik@yahoo.com

: Berusaha untuk Sukses di dunia dan akhirat

B. Riwayat Pendidikan

 SDN Wadasmalang 01, Kebumen, Jawa Tengah.

1994-2000

 SLTP N 2 Karang Sambung, Kebumen Jawa Tengah.

2000-2003

 SMU N 60 Jakarta. 2003-2006

 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.


(6)

v

C. PengalamanOrganisasi

 Lembaga dakwah kampus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2006


(7)

(8)

vii

“PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS DAN RETURN ON ASSET TERHADAP RETURN SAHAM”

(Studi Empiris Pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2009)

Oleh: Sidik

Abstrak

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh laba akuntansi, komponen arus kas, return on asset terhadap return

saham. Data penelitian ini diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

Objek penelitian ini adalah seluruh perusahan industri barang konsumsi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling berdasarkan ketersediaan data selama periode penelitian dan jenis datanya adalah sekunder, adapun metode analisis yang digunakan adalah model regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini menunjkan bahwa laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan return on asset secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Sedangkan secara parsial pengaruhnya berbeda-beda, laba akuntansi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan masing- masing mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap

return saham. Arus kas operasi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap

return saham dan roa berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa model regresi yang terbentuk dengan variabel independen yang terdiri dari laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan return on asset dapat digunakan untuk memprediksi return saham industri barang konsumsi.

Kata kunci: Laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi arus kas pendanaan, return on asset, return saham


(9)

viii

THE INFLUENCE ACCOUNTING PROFIT, CASH FLOW, RETURN ON ASSET TO RETURN SAHAM

(Empirical Study at Companies Goods Consumer that Listed in Indonesia Stock Exchange periode 2007-2009)

By: Sidik

Abstract

The objective of the study is examines the influence of accounting profit, component of cash flow, and return on asset toward stock return. The data were provided by Indonesia Stock Exchange official site (www.idx.co.id).

The object of this research is all of companies goods consumer which was listed in Indonesia Stock Exchange period 2007-2009. The choice of the sample was used purposive sampling with criteria of data availbility within the research period, the type of the data is secondary and the analysis method used is multiple linier regression model.

The result of this research show that accounting profit, cash flow from operation, cash flow from investment, cash flow from funding and return on asset in simultan give significant influence towards stock return, but partially they give different influence. Accounting profit, cash flow from investment and cash flow from funding give negative and significant towards stock return. Cash flow from operation give positive influence but not towards stock returnn and return os asset (roa) give postive influence significant towards stock return. The conclusion of this research show that regression model fromed within dependent variable consisting accounting profit, cash flow from operation, cash flow from investment, cash flow from funding and return on asset can be used to predicate the stock return of companies goods consumer..

Keywords: accounting profit, cash flow operation, cash flow investing, cash flow funding, return on asset, return saham


(10)

ix

KATA PENGAN TAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para pengikutnya. Atas berkah, rahmat dan kasih sayang-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas, dan Return on Asset Terhadap Return Saham (Studi Empiris pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009)”. Namun demikian, skripsi ini masih jauh dari yang diharapkan.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari banyak pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan membantu dalam menyususn skripsi ini, rasa terima kasih penulis sampaikan khusus kepada : 1. Ayah dan Ibu dan adik yang telah memberikan dorongan serta bantuan baik

moril maupun materil yang penulis sangat butuhkan dalam penyelesaian skripsi ini.

2. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

3. Dr. Bambang Jatmiko, SE.,MSi, selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah meluangkan waktu untuk memberikan ilmu, bimbingan,nas ihat, serta saran bagi penulis dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

4. Drs. Abdul Hammid Cebba, Ak., MBA., CPA selaku Dosen Pembimbing II yang begitu telaten dan sabar dalam membimbing penulis, serta banyak memberikan pengarahan dan masukan selama proses pengerjaan skripsi. 5. Rahmawati,SE.,Ak.,MM selaku Ketua Jurusan Akuntansi.

6. Yessi Fitri, SE.,Ak.,M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi.

7. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang telah membantu dan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada penulis semenjak awal hingga akhir penulisan skripsi ini.


(11)

x 8. Mentor Halaqoh, Kak Bani Media Permana yang telah sabar mengajarkan

ilmu agama (mohon maaf, jika jika ada kesalahan)

9. Teman-teman Halaqoh (Heri, Munadar, alfian, Andi, Diki, Amin, Arif dan Lutfi)

10. Teman-teman dekatku (Ono, Bowo, Iyus, Ijal, Eko, Shauki)

11. Teman-teman Akuntansi D angkatan 2006, yang tidak bisa disebutkan satu-persatu namun tidak mengurangi rasa terima kasih.

12. Serta kakak-kaka kelas yang selama ini telah banyak membantu.

Mohon maaf apabila ada pihak-pihak yang namanya tidak tercantum. Ada keterbatasan pada diri peneliti sebagai manusia, membuat skripsi ini penuh dengan kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu apabila ada kesalahan penulisan atau pengetikan mohon dimaafkan. Akhirnya dengan segala kekurangan dan keterbatasan, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya dalam pengembangan penilian dan analisis pasar modal.

Jakarta, 18 Februari 2011


(12)

xi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi... i

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif... ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi... iii

Daftar Riwayat Hidup... iv

Surat Pernyataan... vi

Abstrak... vii

Abstract....……….………... viii

Kata Pengantar...………... ix

Daftar Isi...………... xi

Daftar Tabel... xiv

Daftar Gambar... xv

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang...………... 1

B.Perumusan Masalah... ……….. 6

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Pasar Modal... ………... 10

1. Pengertian Pasar Modal ... 10

2. Tujuan Bursa Efek... 11

3. Lembaga Yang terlibat dalam Pasar Modal... 11

4. Lembaga Penunjang Pasar Perdana ...……….…. 13

B. Laporan Keuangan...………... 15

1. Pengertian Laporan Keuangan... 15

2. Kualias Laporan Keuangan... 18

3. Tujuan Laporan Keuangan... 20

C.Laba Akuntansi... 21


(13)

xii

1. Pengertian Arus Kas... ... 23

2. Penyajian Laporan Arus Kas... 25

E. Return on Asset...……... 27

F. Saham...……... 28

G.Return Saham...………...…... 29

H.Keterkaitan Antar Variabel………... 31

I. Kerangka Pemikiran...………... 35

J. Hipotesa ………...………...…... 38

K.Penelitian Terdahulu...…………... 39

BAB III METODE PENELITIAN A.Ruang Lingkup Penelitian...………….……… 42

B. Metode Pengumpulan Sampel....……….………… 42

C.Metode Pengumpulan Data... 43

D.Metode Analisis Data...……… 44

1. Statistik Deskriptif………...……… 44

2. Uji Normalitas... 44

3. Uji Asumsi Klasik………….…...……….. 45

a. Uji Multikolonieritas...……….... 45

b. Uji Autokorelasi...………. 45

c. Uji Heteroskedastisitas....……… 46

4. Uji Hipotesis ... 47

a. Koefisien Determinasi...…...………. 47

b. Uji Statistik F...……….... 47

c. Uji Statitistik t ...………....………... 48

5. Regresi Berganda... 48

E. Definisi Operasional Variabel...……... 49

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A.Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian…..………. 55

1. Sekilas gambaran Bursa Efek Indonesia... 55


(14)

xiii

B. Analisis dan Pembahasan... ...….…………...………….. 58

1. Uji Statistik Deskriptif ... 58

2. Uji Normalitas... 61

3. Uji Asumsi Klasik..…...…...…………...……….... 62

a. Uji Multikolonieritas...………... 62

b. Uji Autokorelasi ………...………... 63

c. Uji Heteroskedastisitas...…………....………... 64

4. Uji regresi berganda………. 65

5. Uji Hipotesis...………...…………... 66

a. Koefisien Determinasi...…………...……….... 66

b. Uji Statistik F…...………...…... 67

c. Uji Statistik t…....………...……….... 68

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan...………... 74

B. Implikasi……….………... 75

C. Keterbatasan Penelitian... 76

D. Saran... 77

DAFTAR PUSTAKA...………... 78


(15)

xiv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu... 39

3.1 Operasi Variabel………. ... 53

4.1 Data Sampel Penelitian……… ..………... 56

4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif………... 58

4.3 Hasli Uji Multikolonieritas Coefficients……….... 62

4.4 Uji Autokorelasi... 63

4.5 Hasil Analisis Regresi Berganda... 65

4.6 Uji Adjusted (R²)………... 67

4.7 Hasil Uji Statistik F………... 68


(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran…………... 37 4.1 Grafik Normality Probability Plot (Uji Normalitas) ... 61 4.2 Output Uji Heteroskedastisitas... 64


(17)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Krisis keuangan global tahun 2008 diduga membawa dampak yang besar

serta perubahan signifikan pada perekonomian di berbagai negara. Walau krisis

keuangan tersebut bermula di salah satu negara maju, namun dampaknya

sampai ke perekonomian di negara berkembang melalui berbagai saluran,

antara lain penurunan aliran modal masuk, peningkatan suku bunga pinjaman,

menipisnya sumber daya pembiayaan pembangunan dari negara donor, dan

penurunan permintaan eksport. Di Indonesia sendiri mulai merasakan

dampaknya ditandai dengan adanya pelemahan harga maupun permintaan

(volume) eksport. Berbagai komoditas eksport utama Indonesia seperti minyak

sawit mentah, minyak bumi, hasil- hasil perkebunan dan pertambangan turun

cukup signifikan. Sedangkan permintaan komoditas serta barang eksport

nonmigas yang berupa barang manufaktur seperti perusahan alas kaki, tekstil,

garmen, kerajinan tangan dan mebel juga mulai menunjukan penurunan

permintaan. Pengurangan permintaan ini kemungkinan berlanjut hingga 2009,

khususnya untuk tujuan pasar yang sedang terkena krisis ekonomi diantaranya

adalah Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang. Dampak krisis global ini juga

mengganggu perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Banyak investor

asing maupun domestik lebih terfokus pada situasi ekonomi global. Puncaknya


(18)

2 asing maupun domestik lebih terfokus pada situasi ekonomi global. Puncaknya

adalah penutupan tanggal 9 Oktober 2008 dikarenakan situasi global yang tidak

kondusif, ditandai dengan penurunan tajam indeks harga saham. Dengan

kondisi seperti ini, hal terpenting yang harus dilakukan para investor sebelum

menanamkan modalnya di pasar modal untuk memperkecil resiko investasi

adalah mencari sumber informasi untuk membuat suatu penilaian dan

keputusan tentang investasi mana yang akan dipilih, karena informasi

merupakan unsur terpenting bagi para pelaku bisnis dalam menilai suatu

perusahaan. Salah satu sumber informasi penting yang digunakan untuk

menganalisis adalah laporan keuangan.

Pelaporan keuangan merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban

manajemen kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan

selama periode tertentu. Pada pelaporan keuangan, menurut Statement of

Financial Accounting Concept No. 1 November 1978 terdapat dua tujuan.

Pertama, bermanfaat bagi investor, investasi potensial, kerditor, dan pemakai

lainnya untuk membuat keputuasan investasi, kredit, dan keputusan serius.

Kedua, memberikan informasi tentang prospek arus kas untuk membantu

investor dan kreditur dalam menilai prospek arus kas berih perusahaan

(Hamzah, 2007:13). Laporan keuangan yang telah diaudit dan di publikasikan

merupakan salah satu informasi penting yang mengiringi setiap pengambil

keputusan (Soesetio, 2005:144). Laporan keuangan yang sering disajikan

adalah neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas dan laporan ekuitas pemilik


(19)

3 pengungkapan juga merupakan bagian integral dari setiap laporan keuangan

(Keiso et. al., 2002:3). Dari laporan keuangan yang disajikan, laba akuntansi

dan arus kas merupakan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan untuk memutuskan investasi di pasar modal, dalam hal ini adalah

untuk menilai saham suatu perusahaan. Baik laba akuntansi maupun arus kas

mempunyai hubungan yang erat dengan harga saham (Keni, 2008:155).

Laporan laba rugi memuat banyak angka laba, yaitu laba kotor, laba

operasi, dan laba bersih. Tujuan laporan laba rugi adalah untuk mengukur

efisiensi manajer dalam mengelola perusahaan (Daniati dan Suhairi, 2006:4).

Laporan arus kas melaporkan sumber-sumber utama penerimaan kas

perusahaan dan pengunaan utamanya dalam pembayaran kas untuk suatu

periode. Sebelum dikeluarkannya Statement of Financial Accounting Standar

(SFAS) No.95, laporan arus kas belum merupakan bagian dari laporan

keuangan yang dikehendaki Generally Accepted Accounting Prinsipiles

(GAAP), hanya neraca dan laporan laba rugi. Laporan arus kas dana yang

diharuskan Accounting Principiles Board (APB) masih bersifat sukarela dan

posisinya dalam laporan keuangan masih suplemen. Pada tanggal 7 September

1994, IAI mengeluarkan Standa Akuntansi Keuangan (SAK) yang mulai

efektif 1 januari 1995 dan melalui PSAK No. 2, IAI mengubah penyajian

laporan perubahan posisi keuangan yang semula berupa arus dana menjadi

laporan arus kas. Dalam pernyataan PSAK NO. 2 disebutkan perusahaan harus

menyususn laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam pernyataan ini


(20)

4 (integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan

keuangan. Informasi mengenai arus kas berguna untuk keputusan-keputusan

menyangkut kemampuan organisasi untuk membayar kewajiban-kewajiban

sekarang (Simamora, 2000:23). Informasi arus kas berguna bagi investor dan

kreditor untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus

kas bersih masa depan dan membandingkan dengan kewajiban-kewajiban

jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk kemungkinan pembayaran

deviden masa depan (Utari, 2006:57).

Selain laba akuntansi dan laporan arus kas sebagai informasi yang

penting bagi investor, rasio return on asset (ROA) juga mampu memberikan

informasi bagi investor. Return on asset (ROA) menunjukan kinerja

manajeman dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba.

Perusahaan mengharapkan hasil pengembalian yang sebanding dengan dana

yang digunakan (Astuti, 2004: 37).

Beberapa bukti empiris tentang pengaruh laba akuntansi, arus kas dan

return on asset terhadap harga atau return saham menunjukan adanya ketidak

konsistenan hasil yang diperoleh. Hasil penelitian Utari (2006), menyimpulkan

bahwa laba akuntansi, arus kas dari operasi, investasi dan pendanaan secara

simultan berpengaruh terhadap return dan harga saham, namun secara parsial

arus kas dari investasi tidak berpengaruh terhadap return saham. Daniati dan

Suhairi (2006), menyimpulkan laba, arus kas dari operasi, arus kas dari

investasi, size perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap expected


(21)

5 terhadap expected return saham. Soesetio (2005), menyimpulkan komponen

total arus kas dari aktivitas pendanaan dan investasi serta perubahan total arus

kas mempunyai kandungan informasi. Dengan kata lain, informasi tersebut

menjadi referensi investor untuk memutuskan, membeli, menahan atau menjual

saham. Triyono dan Hartono (2000), menyimpulkan arus kas dari aktivitas

pendanaan, investasi dan operasi serta laba mempunyai pengaruh terhadap

harga saham, sedangkan dengan menggunakan model return saham, semua

hipotesis yang diajukan tidak mempunyai hubungan. Penelitian me ngenai

return on asset terhadap harga atau return saham dilakukan oleh beberpa

peneliti. Yuniarti dan Nurmala (2007), menyimpulkan return on asset

berpengaruh terhadap harga saham yang menurut peneliti diduga berhubungan

dengan return saham yang sedang diteliti, namun Wulandari dan Sasongko

(2006), yang meneliti pengaruh rasio profitabilitas terhadap harga saham yang

menyimpulkan ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham, yang menurut

peneliti diduga mempunyai dampak terhadap return saham. Widodo (2007),

menyimpulkan ROA berpengaruh terhadap return saham. Masih adanya hasil

analisis yang berbeda berkaitan pengaruh laba akuntansi, arus kas dan ROA

terhadap harga maupun return saham mengharuskan dilakukan penelitian

sejenis untuk dapat menghasilkan landasan teori yang jelas. Dalam penelitian

ini, peneliti hanya berfokus pada return saham.

Dengan demikian Judul yang diambil untuk penelitian ini adalah

Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas dan Return on Asset Terhadap Return Saham”.


(22)

6 Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Utari (2006). Adapun perbedaanya adalah sebagai berikut:

1. Objek penelitian

Dalam penelitian ini, objek yang digunakan adalah industri barang

konsumsi, sedangkan penelitian terdahulu adalah seluruh perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Periode pengamatan

Dalam penelitian ini, periode pengamatan se lama tiga tahun yaitu dari tahun

2007 sampai dengan tahun 2009, sedangkan penelitian terdahulu hanya satu

tahun yaitu tahun 2004.

3. Variabel penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menambah variabel yaitu return on asset

(ROA), karena untuk mengukur tingkat efisiensi terhadap penggunaan aset

sendiri. Selain itu, penelitian terdahulu variabel dependen menggunakan

harga dan return saham, sedangkan penelitian ini hanya berfokus pada

return saham.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya pokok

masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah laba akuntansi berpengaruh terhadap return saham pada Industri

Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007


(23)

7 2. Apakah laporan arus kas yang terdiri dari aktivitas operasi, investasi, dan

pendanaan berpengaruh terhadap return saham pada Industri Barang

Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 sampai

dengan 2009.

3. Apakah return on asset berpengaruh terhadap return saham pada Industri

Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007

sampai dengan 2009.

4. Apakah secara bersama-sama laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas

investasi, arus kas pendanaan dan return on asset berpengaruh terhadap

return saham pada Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2007 sampai dengan 2009.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasasarkan Perumusan Masalah di atas, tujuan penelitian yang

ingin di capai dalan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui pengaruh laba akuntansi terhadap return saham pada

Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2007 sampai dengan 2009.

b. Untuk mengetahui pengaruh laporan arus kas dari aktivitas operasi,

investasi dan pendanaan terhadap return saham pada Industri Barang

Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 sampai


(24)

8 c. Untuk mengetahui pengaruh return on asset terhadap return saham

pada Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2007 sampai dengan 2009.

d. Untuk mengetahui pengaruh laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas

investasi, arus kas pendanaan dan return on asset secara bersama-sama

terhadap return saham pada Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2007 sampai dengan 2009.

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka

manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah ada pengaruh laba akuntansi, arus kas yang terdiri dari

arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan serta return on

asse terhadap return saham. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

bagi:

a. Penulis

Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dalam bidang akuntansi keuangan

dan untuk lebih mengetahui pengaruh laba akuntansi, laporan arus kas

dari aktivatas operasi, investasi dan pendanaan serta return on asset

terhadap return saham. Selain itu, penulisan skripsi ini sebagai syarat

untuk mendapatkan gelar S1 di Universitas Islam Negeri Syarif


(25)

9 b. Emiten

Dapat dijadikan dasar pertimbangan sebagai usaha untuk menarik

investor serta masukan bagi emiten mengenai manfaat laporan

keuangan dan rasio return on asset (ROA)

c. Investor

Dapat memberikan bukti empiris mengenai pengaruh laba akuntansi,

arus kas yang terdiri dari aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan

return on asset terhadap return saham, sehingga investor dapat

mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi.

d. Peneliti Selanjutnya

Dapat dipakai sebagi acuan dalam menguji variabel–variabel yang telah diteliti dan sebagai pedoman untuk menguji kembali variabel- variabel

tersebut atau menambahkan variab el-variabel yang dianggap perlu

untuk diuji.

e. Akademisi

Dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan yang berarti dan sebagai

bahan informasi maupun masukan bagi semua pihak dalam rangka

upaya pengembangan keilmuan serta dapat menjadi acuan penelitian


(26)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Pasar Modal

1. Pengertian Pasar Modal

Menunurut UU RI NO.8 Tahun 1995, pasar modal adalah kegiatan

yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,

perusahaan go public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta

lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam pengertian

fisik yang terorganisasi dengan efek-efek yang diperdagangkan. Bursa efek

adalah suatu sistem organisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli

efek baik yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Efek

adalah setiap surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan misa lnya surat

pengakuan hutang, saham, obligasi, dan lain- lain (Rodoni, 2006:158).

Sedangkan Triandaru dan Budisantoso (2006:279), pasar modal

adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang dan merupakan

pasar yang konkrit. Dana jangka panjang adalah dana yang jatuh temponya

lebih dari satu tahun.

Berdasarkan pengertian pasar modal di atas dapat disimpulkan bahwa

pasar modal merupakan tempat kegiatan yang berhubungan dengan

perdagangan efek perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang


(27)

11 2. Tujuan Bursa Efek

Di Indonesia, pasar modal lebih dikenal dengan istilah bursa efek

(stock exchange). Bursa efek adalah lembaga atau perusahaan yang

menyelenggarakan atau menyediakan fasilitas sistem (pasar) untuk

mempertemukan penawaran jual atau beli efek berbagai perusahaan atau

perorangan yang terlibat dengan tujuan perdagangan efek

perusahaan-perusahaan yang tercatat di bursa efek.

Tugas Bursa Efek menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006:42)

adalah:

a. Menyediakan sarana perdagangan efek.

b. Mengupayakan likuiditas instrumen yaitu mengalirnya dana secara cepat

pada efek-efek yang terjual.

c. Menyebarluaskan informasi bursa keseluruh lapisan masyarakat.

d. Memasyarakatkan pasar modal untuk menarik calon investor dan

perusahaan yang go public.

e. Menciptakan instrumen dan jasa baru.

f. Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan bursa.

g. Mencegah praktik transaksi yang dilarang melalui fungsi pengawasan.

h. Ketentuan bursa efek mempunyai kekuatan hukum yang mengikat bagi

pelaku pasar modal.

3. Lembaga Yang Terlibat dalam Pasar Modal

Menurut Rodoni (2006:160), ada beberapa lembaga yang terlibat


(28)

12 a. Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal)

Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 tahun

1990 tentang Pasar modal adalah :

1) Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek

dapat ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta

melindungi kepentingan pemodal masyarakat umum.

2) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga- lembaga

berikut :

(a) Bursa efek.

(b) Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpangan.

(c) Reksadana.

(d) Perusahaan efek dan perorangan.

(e) Lembaga penunjang pasar modal yaitu tempat penitipan harta,

Biro adminsitrasi Efek, Wali amanat atau penanggung.

(f) Profesi penunjang Pasar modal.

b. Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai Pasar Modal.

BAPEPAM sebagai lembaga pasar modal wajib menetapkan ketentuan

bagi penjaminnya pelaksanaan efek secara tertib dan wajar dalam rangka

melindungi pemodalan dan masyarakat seperti berikut :

1) Keterbukaan informasi tentang transaksi efek di Bursa Efek oleh

semua perusahaan efek dan semua pihak. Ketentuan ini wajib memuat


(29)

13 tentang semua transaksi efek oleh semua pemegang saham utama dan

orang-orang dalam serta pihak yang berhubungan denganya.

2) Penyimpanan catatan dan laporan yang diberikan oleh pihak yang

telah memperoleh izin usaha, izin perorangan, persetujuan atau

pendaftaran profesi.

4. Lembaga Penunjang Pasar Perdana

a. Penjamin Emisi Efek

Tugas penjamin emisis antara lain:

1) Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan,

harga wajar dan jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit).

2) Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi, membantu

pengisian dokumen pernyataan pendaftaran efek, dan mendampingi

emiten selama proses evaluasi.

3) Mengorganisasikan penyelenggaraan emisi (mendistribusikan dan

menyiapkan sarana-sarana penunjang).

b. Akuntan Publik

Tugas akuntan publik:

1) Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan dan memberikan

pendapat.

2) Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi.

3) Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik


(30)

14 c. Konsultasi hukum

Tugas konsultasi hukum adalah meneliti aspek-aspek emiten dan

memberikan pendapat dari sisi hukum tentang keadaaan dan keabsahan

usaha emiten, yang meliputi anggaran dasar, izin usaha, bukti

kepemilikan atas emiten, perjanjian yang dilakukan oleh emiten dengan

pihak ketiga, dan gugatan dalam perkara perdata atau pidana.

d. Notaris

Notaris bertugas membuat berita acara Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS), membuat konsep akta perubahan anggaran dasar, dan

menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi.

e. Agen penjual

Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan broker/dealer yang

bertugas melayani investor yang membeli efek, melaksanakan

pengembalian uang pesanan, dan menyerahkan sertifikat efek kepada

pembeli.

f. Perusahaan penilaian

Perusahaan penilaian diperlukan apabila perusahaan emiten akan

melakukan penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan

untuk mengetahui berapa besar nilai wajar aktiva perusahaan sebagai


(31)

15

B.Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Tujan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi.

Laporan keuangan inilah yang kemudian menjadi bahan informasi bagi para

pemakainya dalam proses pengambil keputusan. Disamping sebagai

informasi, laporan keuangan juga sebagai pertanggungjawaban, serta untuk

menggambarkan indikator kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuan.

Menurut Yadiyati (2007:51), laporan keuangan adalah informasi

keuangan yang disajikan dan disiapkan oleh manajemen dari suatu

perusahaan kepada pihak eksternal dan internal yang berisi seluruh kegiatan

bisnis dari satu kesatuan usaha yang merupakan salah satu alat

pertanggungjawaban dan komunikasi manajemen kepada pihak-pihak yang

membutuhkannya.

Hery (2009:6), laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari

proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk

mengkomunikasikan data keuangan atau aktifitas perusahaan kepada

pihak-pihak yang berkepentingan yang menunjukan kondisi kesehatan keuangan

perusahaan dan kinerja perusahaan.

Sedangkan menurut Standa Akuntansi Keuangan (2009:1), laporan

keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan

keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan

perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara,


(32)

16 laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

laporan keuangan.

Laporan yang lengakap meliputi (Warrent, et. al., 2006:25):

a. Laporan Laba-Rugi

Laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode

waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan atau pengaitan

(matching concept). Konsep ini diterapkan dengan menandingkan atau

mengaitkan beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama periode

terjadinya beban tersebut. Laporan laba rugi juga melaporkan kelebihan

pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi. Kelebihan ini disebut

laba bersih atau keuntungan bersih (net income atau net profit). Jika

beban melebihi pendapatan maka disebut rugi bersih (net loss).

b. Laporan Ekuitas Pemilik

Laporan ekuitas pemilik melaporkan perubahan ekuitas pemilik selama

jangka waktu tertentu. Laporan tersebut dipersiapkan setelah laporan

laba-rugi, karena laba bersih atau rugi bersih periode berjalan harus

dilaporkan dalam laporan ini. Demikian juga laporan ekuitas pemilik

dibuat sebelum mempersiapkan neraca, karena jumlah ekuitas pemilik

pada akhir periode harus dilaporkan di neraca. Oleh karena itu, laporan

ekuitas pemilik sering kali dipandang sebagai penghubung antara laporan


(33)

17 c. Neraca

Neraca melaporkan jumlah aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik.

Bagian aktiva dalam neraca biasanya d isusun berdasarkan urutan cepat

lambannya aktiva tersebut dikonversi menjadi kas atau digunakan dalam

operasi. Kas berada diurutan pertama, diikuti oleh piutang, perlengkapan,

asuransi dibayar dimuka, dan aktiva lainnya. Kemudian, disajaikan aktiva

yang sifatnya tetap atau permanen seperti tanah, bangunan dan lain- lain.

d. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian: (1) aktivitas operasi, (2)

aktivitas investasi, (3) aktivitas pendanaan.

1) Arus kas dari aktivitas operasi

Bagian ini melaporkan ikhtisar penerimaan dan pembayaran kas yang

menyangkut operasi perusahaan.

2) Arus kas dari aktivitas investasi

Bagian ini melaporkan transaksi kas untuk pembelian atau penjualan

aktiva tetap atau permanen.

3) Arus kas dari aktivitas pendanaan

Bagian ini melaporkan transaksi kas yang berhubungan dengan

investasi pemilik, peminjaman dana dan pengambilan uang oleh

pemilik.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa laporan


(34)

18 periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja serta

penilaian suatu perusahaan.

2. Kualitas Laporan Keuangan

Walapun setiap perusahaan memiliki bidang usaha dan karaktersitisk

yang berbeda satu sama lain, sehingga rincian laporan keuangan satu

perusahaan dengan perusahaan lainya dapat berbeda, tetapi setiap laporan

keuangan yang dihasilkan oleh setiap institusi harus memenuhi beberapa

standar kualitas berikut ini agar bermanfaat ( Rudianto, 2009:19):

a. Relevan

Setiap jenis laporan keuangan yang dihasikkan oleh perusahaan harus

sesuai dengan maksud penggunaanya sehingga dapat bermanfaat. Karena

itu, dalam proses penyusunan laporan keuangan akuntan harus

memfokuskan kepada tujuan umum pemakai laporan keuangan.

b. Dapat Dimengerti

Laporan keuangan harus disusun dengan istilah dan bahasa yang

sesederhana mungkin sehingga dapat dimengerti oleh pihak yang

membutuhkannya. Laporan keuangan yang tidak dapat dimengerti tidak

akan ada manfaatnya sama sekali.

c. Daya Uji

Informasi keuangan yang dihasilkan suatu perusahaan harus dapat diuji

kebenarnnya oleh seseorang pengukur yang independen dengan


(35)

19 d. Netral

Informasi keuangan harus ditujukan kepada tujuan umum pengguna,

bukan ditujukan kepada pihak tertentu saja. Laporan keuangan tidak

boleh berpihak pada salah satu pengguna laporan keuanga n tersebut.

e. Tepat waktu

Laporan keuangan harus dapat disajikan sedini mungkin agar dapat

digunakan sebagi dasar pengambilan keputusan perusahaan. Laporan

keuangan yang terlambat penyampaianya akan membuat pengambilan

keputusan perusahaan menjadi tertunda dan tidak relevan lagi dengan

waktu dibutuhkannya informasi tersebut.

f. Daya Banding

Laporan keuangan suatu perusahaan harus dapat dibandingkan de ngan

laporan keuangan perusahaan itu sendiri pada periode-periode

sebelumnya, atau dengan perusahaan lain yang sejenis pada periode yang

sama.

g. Lengkap

Informasi keuangan harus menyajikan semua fakta keuangan yang

penting sekaligus menyajikan fakta- fakta tersebut sedemikian rupa

sehingga tidak akan menyesatkan pembacanya. Maka harus terdapat

klasifikasi, susunan serta istilah yang layak dalam laporan keuangan.

Demikian pula semua fakta atau informasi tambahan yang dapat

mempengaruhi perilaku dalam pengambil keputusan, harus diungkapka n


(36)

20 3. Tujuan Laporan keuangan

Menurut PSAK NO. (2009:1.2), tujuan laporan keuangan untuk umum

adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus

kas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam

rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukan

pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya

yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut,

suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang

meliputi: aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk

keuntungan dan kerugian serta arus kas.

Laporan keuangan yang dihasilkan oleh setiap organisasi memiliki

suatu tujuan tertentu. Walaupun satu badan usaha memiliki bidang usaha

dan karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, tetapi

secara umum laporan keuangan disusun dengan tujuan sebagai berikut

(Rudianto, 2009:19):

a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai

sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan

dalam sumber –sumber ekonomi suatu perusahaan yang timbul dalam aktivitas usaha dalam rangka memperoleh laba.

c. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai

laporan keuangan dalam mengestimasi potensi perusahaan guna


(37)

21 d. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai

laporan dalam mengestimasi potensi perusahaan guna menghasilkan laba.

e. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam

sumber-sumber ekonomi dan kewajiban, seperti informasi mengenai

aktifitas pembelanjaan dan investasi.

f. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan

dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pengguna

laporan, seperti informasi mengenai kebijaksanaan akuntansi yang dianut

perusahaan.

.

C.Laba Akuntansi

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2009), dalam rangka

penyusunan dan penyajian laporan keuangan bahwa penghasilan bersih (laba)

seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran

yang lain seperti imbalan investasi (return on investment) atau penghasilan per

saham (earning per share). Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran

penghasilan bersih adalah penghasilan dan beban.

Suatu laporan laba-rugi, mengukur jumlah laba yang dihasilkan oleh

perusahaan jangka waktu tertentu. Dalam format yang paling dasar, laporan

laba rugi dapat dinyatakan membandingkan antara pendapatan yang diperoleh

perusahaan dengan beban yang digunakan untuk mendapatkan pendapatan

tersebut. Jika pendapatan lebih besar dari beban, maka disebut laba, dan


(38)

22 Laporan laba-rugi yang juga sering disebut statement of income atau

statement of earning adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi

perusahaan selama periode waktu tertentu. Komunitas bisnis dan investasi

menggunakan laporan ini untuk menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan

kelayakan kredit atau kemampuan perusahaan melunas i pinjaman (Kieso, et.

al.,2002: 150).

Hendriksin (2004:130), menyatakan bahwa tujuan utama pelaporan laba

adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi mereka yang

berkepentingan dengan laporan keuangan. Tujuan lebih khusus meliputi

penggunanan laba sebagai pengukuran efisiensi manajemen, penggunaan laba

historis untuk membantu meramalkan keadaan usaha dan deviden dimasa yang

akan datang dan penggunaan laba sebagai pengukuran keberhasilan serta

pendoman pengambil keputusan manajerial di masa yang aka n datang.

Ada 3 jenis laba akuntansi menurut Febrianto dan Widiastuti (2005:159):

a. Laba kotor adalah selisih dari pendapatan perusahaan dikurangi dengan kos

barang terjual. Kos barang terjual adalah semua biaya yang dikorbankan,

yang untuk perusahaan pemanufakturan, mulai dari tahap ketika bahan baku

masuk kepabrik, diolah, dan hingga dijual. Semua biaya-biaya langsung

yang berhubungan dengan penciptaan produk tersebut dikelompokan

sebagai kos barang terjual. Bagi perusahaan dagang, kos barang terjual ini

terdiri dari biaya-biaya: harga beli barang dan biaya lain yang dikeluarkan


(39)

23 b. Angka laba operasi adalah selisih laba kotor dengan biaya-biaya operasi.

Biaya-biaya operasi adalah yang berhubunagn operasi perusahaan. Per

definisi, biaya-biaya ini adalah biaya-biaya yang sering terjadi di dalam

perusahaan dan bersifat operatif. Selain itu, biaya-biaya ini diasumsikan

memiliki hubungan dengan penciptaan pendapatan. Diantara biaya-biaya

operasi tersebut adalah: biaya gaji karyawan administrasi, biaya perjalanan

dinas, biaya iklan dan promosi, dan lain- lain.

c. Angka laba ketiga adalah laba bersih. Laba bersih berarti angka yang

menunjukan selisih antara seluruh pendapatan dengan beban. Dengan

demikian, sesungguhnya laba bersih adalah laba yang menunjukan bagian

laba yang akan ditahan di dalam perusahaan dan yang akan dibagikan

sebagai deviden.

D.Laporan Arus Kas

1. Pengertian Arus Kas

Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengukuran kas seperti

pembelajaan perusahaan, pembelian aktiva tetap, pembiayaan ekspansi

perusahaan serta pengeluaran kas lainnya dan yang berkaitan dengan

penerimaan kas dari penjualan dan pendapatan lainnya tidak dapat

dijelaskan melalui neraca dan laporan laba rugi, melainkan dalam laporan

arus kas. Laporan arus kas adalah suatu laporan tentang aktivitas


(40)

24 beserta penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas

tersebut (Rudianto, 2009:206).

Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar dari

sebuah perusahaan selama periode tertentu. Laporan arus kas menyediakan

informasi yang berguna mengenai kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan kas dari kegiatan operasi, mempertahankan dan meningkatkan

kapasitas operasi, memenuhi kewajiban keuangan dan membayar deviden

(Revee, et. al., 2010: 262).

Kas merupakan bagian dari aktiva lancar yang paling likuid sehingga

mudah untuk berpindah tangan. Pada setiap perusahaan biasanya memiliki

persediaan kas minimal atau kas ideal yang besarnya tergantung pada

perusahaan tersebut (Gitosdarmo dan Najmudin, 2003:311).

Beberapa definisi yang terkait dengan kas menurut PSAK NO.2

(2009:2.2) adalah sebagai berikut:

a. Kas terdiri dari atas saldo kas (cash and hand) dan rekening giro.

b. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid,

berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam

jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.

c. Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.

d. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan

perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain


(41)

25 e. Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang

serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.

f. Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan

perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman

perusahaan.

2. Penyajian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu

dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Klasifikasi menurut aktifitas memberikan informasi yang memungkinkan

para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktifitas tersebut terhadap

posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas.

Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan

diantara ketiga aktivitas. Ketiga aktivitas yang terdapat dalam arus kas

adalah sebagai berikut :

a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Merupakan arus kas yang berasal dari kegiatan operasional perusahaan,

diperoleh dari aktivitas utama pendapatan perusahaan, umumnya berasal

dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau

rugi bersih (Simamora (2000) dalam Utari, 2006:60). Dalam PSAK No.

2 (2009:2.3), disebutkan jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas

operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya

perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi


(42)

26 dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber

pendanaan dari luar. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh

dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu,

arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain

yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.

b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Dalam PSAK NO.2 (2009:2.3), disebutkan pengungkapan terpisah arus

kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas

tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan

dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan

arus kas masa depan. Menurut Rudianto (2009: 208), arus kas dari

aktivitas investasi adalah berbagi aktivitas yang terkait dengan pembelian

dan penjualan harta perusahaan yang menjadi sumber pendapatan

perusahaan, seperti pembelian dan penjualan bangunan, tanah, mesin,

kendaraan, pembelian obligasi atau saham perusahaan lainnya dan

sebaginya.

c. Arus kas dari Aktiva Pendanaan.

Arus kas dari aktivitas pembiayaan atau pendanaan adalah semua

aktifitas yang berkaitan dengan upaya untuk mendukung operasi

perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dana dari berbagi sumbernya

beserta konsekuensinya. Misalnya penerbitan surat hutang, penerbitan


(43)

27 dan sebagianya. Tetapi secara umum, aktivitas pembiayaan dibagi

menjadi dua kelompok besar yaitu

1) Perolehan modal dari pemilik dan kompensasinya kepada mereka

dengan pengembalian atas investasi mereka.

2) Pinjaman uang dari kreditur dan pembiayaan kembali hutang yang

dipinjam.

E. Return on Asset

Menurut Sugiono dan Untung dalam Sugiarto (2009:16), return on asset

mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh aset yang ada, atau

rasio ini menggambarkan efisiensi pada dana yang digunakan dalam

perusahaan. Oleh karena itu, sering pula rasio ini disebut return on investment.

Astuti (2004: 37), menyatkan hasil pengembalian total aktiva atau total

investasi disebut juga ROA (return on asset), menunjukan kinerja manajeman

dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba. Perusahaan

mengharapkan hasil pengembalian yang sebanding dengan dana yang

digunakan. Semakin tinggi hasil pengembalian maka semakin efesien

perusahaan tersebut. Rasio ini dapat diukur dengan rumus:

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa return on asset

(ROA) merupakan ukuran kemampuan perusahan dalam menghasilkan

ROA =


(44)

28 keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi

nilai ROA menunjukan perusahaan yang semakin efisien dalam memanfaatkan

aktivanya untuk memperoleh laba, sehingga nilai perusahaan meningkat.

F. Saham

Untuk mendapatkan modal, perusahaan yang berbentuk Perseroan

Terbatas (PT) menerima setoran dari pemilik. Sebagi bukti setoran dikeluarkan

tanda bukti kepemilikan yang berbentuk saham yang diserahkan kepada

pihak-pihak yang menyetor modal. Pemilik perusahaan yang berbentuk Perseroan

Terbatas (PT) merupakan kumpulan pihak-pihak yang mempunyai saham

sehingga disebut pemegang saham. Saham yang dikeluarkan oleh perseroan

terbatas yang mencantumkan namanya disebut saham atas nama. Tetapi saham

perseroan terbatas dapat juga tidak dicantuman nama pemiliknya.

Modal saham adalah kontribusi pemilik pada suatu perusahaan yang

berbentuk perseroan terbatas, sekaligus menunjukan bukti kepemilikan dan hak

milik atas perseroan terbatas tersebut (Rudianto, 2009:302).

Menurut Alwi (2003:33), saham atau stock adalah suatu tanda bukti atau

tanda kepemilikan terhadap suatu perusahaan suatu perseroan terbatas. Dalam

transaksi jual beli di bursa efek, saham atau sering juga disebut share

merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. Saham dapat

diterbitkan dengan cara atas nama atau atas tunjuk.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa saham adalah


(45)

29 perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka

pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset

perusahaan dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Adapun jenis-jenis saham menurut Rudianto (2009:303), Perusahaan

yang menerbitkan saham memiliki pilihan untuk membagi sahamnya kedalam

satu jenis saham saja atau lebih dari satu jenis saham, yaitu :

1. Saham Biasa (Coommon Stock)

Saham biasa adalah saham yang pelunasannya dilakukan dalam urutan yang

paling akhir dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga resikonya besar,

biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik, maka dividen saham

biasanya akan lebih besar daripada saham prioritas.

2. Saham prioritas atau saham prefen

Saham prioritas merupakan saham yang mempunyai beberapa kelebihan,

biasanya kelebihan ini dihubungkan dengan pembagian deviden atau

pembagian aktiva pada saat likuidasi. Kelebihan dalam hal pembagian

dividen adalah bahwa dividen yang dibagi pertama kali harus dibagikan

untuk saham prioritas, kalau ada kelebihan, baru dibagikan kepada

pemegang saham biasa.

G.Return Saham

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat

berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum


(46)

30 realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi yang dihitung

berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai

salah satu pengukur kinerja dari perusahaan serta sebagai dasar penentuan

return ekspektasi (expected return) (Hilal, 2009:16).

Horen dan Wackovis (1998,2006) dalam Raditya (2010:31),

mendefinisikan return saham adalah keuntungan yang diperoleh dari

kepemilikan saham investor atas investasi yang dilakukan yang terdiri dari

deviden dan capital gain atau loss. Deviden merupakan keuntungan perusahaan

yang dibagikan kepada pemegang saham dalam suatu perode tertentu. Captal

gain dalam suatu periode merupakan selisish antara harga saham semula (awal

periode dengan harga saham diakhir periode). Bila harga saham pada akhir

periode lebih tinggi dari harga awal, maka dikatakan investor memperoleh

capital gain, sedangkan bila yang terjadi sebaliknya, maka invetor dikatakan

memperoleh capital loss.

Return saham (actual return ) yaitu return yang terjadi pada waktu ke t,

yang merupakan selisish harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya

(menggunakan harga penutupan) secara matematis dapat dirumuskan:

Rt = return saham pada periode t

Pt = harga saham periode t

Pt-1 = harga saham periode Pt-1

Martawidjaya, et. al. (2003:168). Rt = (Pt – Pt-1) / Pt-1


(47)

31

H.Keterkaitan Antara Variabel

1. Hubungan laba akuntansi dengan return saham

Penelitian yang dilakukan Daniati dan Suhairi (2006), mengenai

pengaruh laba akuntansi dengan menggunakan laba kotor terhadap expected

return saham menyimpulkan variabel laba akuntansi mempunyai tingkat

signifikan sebesar 0,004. Artinya bahwa laba akuntansi berpengaruh

signifikan terhadap expected return saham. Laba akuntansi yang

meningkat dapat memberikan sinyal positif kepada investor mengenai

prospek dan kinerja perusahaan di masa depan, sehingga investor mau

membeli saham tersebut. Dengan banyaknya investor yang mau membeli

saham suatu perusahaan, menyebabkan harga saham perusahaan tersebut

mengalami kenaikan. Ini secara langsung akan mendorong pada

peningkatan return saham yang menguntungkan bagi investor.

Berdasarkan pada uraian di atas, maka dapat disimpulkan hipotesis

dalam penelitian ini sebagai berikut:

Ha1 : Ada pengaruh signifikan antara Laba Akuntansi terhadap return

saham

2. Hubungan Arus Kas Operasi dengan return saham

Hubungan arus kas operasi dengan return saham dapat dijelaskan

melalui hasil studi Utari (2006). Hasil penelitan menunjukan adanya

hubungan antara arus kas dari kegiatan operasi terhadap return saham.

Diana dan Kusuma (2004), yang meneliti mengenai pengaruh faktor


(48)

32 menjelaskan return saham menyimpulkan adanya hubungan positif antara

return saham dengan arus kas operasi periode awal. Dapat dikatakan,

hasil-hasil yang berhubungan dengan nilai tambah kandungan informasi arus kas

diluar earnings memberikan bukti bahwa arus kas operasi sangat penting

dalam menjelaskan return sekuritas tahun berikutnya. Jumlah arus kas yang

berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah

dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk

melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar

deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber

pendanaan di luar. Sehingga peningkatan arus kas dari kegiatan operasi akan

memberikan sinyal positif kepada investor, akibatnya investor akan

membeli saham perusahaan tersebut yang pada akhirnya meningkatkan

return saham.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan hipotesis dalam

penelitian ini sebagai berikut:

Ha2 : Ada pengaruh signifikan antara arus kas operasi terhadap return

saham.

3. Hubungan Arus Kas Investasi Terhadap Return Saham

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Daniati dan Suhairi (2006),

mengenai pengaruh kandungan informasi komponen laporan arus kas, laba

kotor dan size perusahaan terhadap expected return saham, menunjukan

arus kas dari aktivitas investasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap


(49)

33 mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber

daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa

depan. Sehingga semakin meningkatnya arus kas investasi maka

menunjukan perusahaan akan mampu meningkatkan penghasilan dimasa

yang akan datang. Hal ini secara empiris telah dibuktikan oleh Miller dan

Rock (1985) dalam Daniati dan Suhairi (2006), menemukan peningkatan

investasi berhubungan dengan peningkatan arus kas masa yang akan datang

dan mempunyai pengaruh positif dengan return saham pada saat

pengumuman investasi baru.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan hipotesis dalam

penelitian ini sebagai berikut:

Ha3 : Ada pengaruh signifikan antara arus kas investasi terhadap return

saham

4. Hubungan Arus Kas Pendanaan Terhadap Return Saham

Kusno (2004), dalam penelitianya analisis pengaruh perubahan arus

kas dan laba akuntansi terhadap return saham menemukan adanya pengaruh

postif yang signifikan arus kas pendanaan terhadap return saham pada

tingkat signifikan 1 %. Kondisi ini menunjukan bahwa makin tinggi

perubahan arus kas dari aktivitas pendanaan maka akan meningkatkan

return saham. Adanya aktivitas-aktivitas yang meningkatkan sumber

pendanaan perusahaan seperti penerbitan obligasi maupun emisi saham baru

mampu meningkatkan struktur permodalan perusahaaan. Penelitian yang


(50)

34 menemukan bahwa adanya aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh

perusahaan untuk meningkatkan pendanaan merupakan sinyal positif bagi

investor sehingga harga saham mampu terangkat naik yang pada akhirnya

juga meningkatkan return saham.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan hipotesis dalam

penelitian ini sebagai berikut:

Ha4 : Ada pengaruh signifikan antara arus kas pendanaan terhadap return

saham

5. Hubungan Return on Asset terhadap return saham

Return On Assets (ROA), digunakan untuk mengukur efisiensi

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (return) bagi perusahaan

dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Nilai ROA yang semakin

tinggi berarti perusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya

untuk memperoleh laba, sehingga nilai perusahaan meningkat. Kinerja

perusahaan yang semakin baik dan nilai perusahaan yang meningkat akan

memberikan harapan naiknya harga saham perusahaan tersebut yang pada

akhirnya akan berdampak kepada kenaikan return saham. Widodo (2007),

dalan penelitianya menemukan return on asset memberikan pengaruh

terhadap return saham. Sedangkan Yuniarti dan Nurmala (2007), yang

meneliti pengaruh return on asset terhadap harga saham menemukan adanya

pengaruh yang signifikan, yang pada akhirnyan menurut peneliti diduga


(51)

35 Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan hipotesis dalam

penelitian ini sebagai berikut:

Ha5 : Ada pengaruh signifikan antara return on asset terhadap return

saham

I. Kerangka pe mikiran

Para pemegang saham hendaknya memperhatikan pendapatan

perusahaan, karena baik pendapatan yang dilaporkan maupun ramalan

pendapatan membantu investor dalam memperkirakan atau meramalkan

penghasilan dimasa yang akan datang. Perkembangan penjualan memberikan

arti bahwa perusahaan mampu mengatasi persaingan. Disamping itu juga

menunjukkan adanya stabilitas penjualan yang cukup besar. Perkembangan

laba umumnya digunakan sebagai ukuran untuk lembaga keuangan dan para

pemegang saham. Pertumbuhan keuntungan ini dapat dilihat dari kenaikan

laba. Uraian tersebut menunjukkan bahwa kalau kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan laba meningkat maka harga saham akan meningkat, hal

ini bisa dibuktikan dari berbagai penelitian sebelumnya. Dengan kata lain

informasi tentang laba perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap harga

saham.

Arus kas sangat penting bagi perusahaan, karena dalam menjalankan

aktivitasnya perusahaan membutuhkan kas. Gambaran menyeluruh mengenai

penerimaan dan pengeluaran kas hanya bisa diperoleh dari laporan arus kas,


(52)

36 laba rugi, melainkan saling melengkapi. Informasi mengenai arus kas berguna

untuk keputusan-keputusan menyangkut kemampuan organisasi untuk

membayar kewajiban-kewajibanya sekarang. Organisasi mungkin saja

menguntungkan (profitable), tetapi boleh jadi tidak mempunyai kas yang

mencukupi untuk melunasi kewajiban-kewaibanya. Situasi itu bisa muncul

pada saat perusahaan tidak sanggup menagih piutang dagang dari hasil

penjualan kreditnya yang sangat besar. Penjualan dilaporkan sebagai

pendapatan dalam laporan laba rugi pada waktu barang-barang perusahaan

terjual. Namun kas tidak tersedia untuk digunakan oleh perusahaan sampai

perusahaan menagih piutang dagang yang muncul dari penjualan secara kredit

tersebut. Dengan demikian sebaiknya investor menggunakan nilai arus kas

untuk menentukan harga dari sekuritas perusahaan bersangkutan. Jika

informasi aliran kas lebih diyakini mewakili nilai dari perusahaan

dibandingkan informasi laba, maka seharusnya investor yang canggih

menggunakan informasi aliran kas ini (Jogiyanto (1998) dalam Hilal,

2009:28).

Return On Assets (ROA) digunakan untuk mengukur efisiensi

perusahaan didalam menghasilkan keuntungan (return) bagi perusahaan

dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. semakin tinggi nilai return on

asset berarti perusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya

untuk memperoleh laba, sehingga nilai perusahaan meningkat.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka kerangaka pemikiran dari pola


(53)

37 Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Variabel dependen:

Return saham (Y)

Statistik deskriptif

Uji normalitas

Uji multikolonieritas

Uji autokorelasi

Uji t secara parsial

Analisis Regresi Berganda Uji F Secara

Simultan Uji t secara Koefisien

Determinasi

Uji

heteroskedastisitas Variabel Indpenden:

1. Laba Akuntansi (X1) 2. Arus kas operasi (X2) 3. Arus Kas Investasi (X3) 4. Arus kas pendanaan (X4) 5. Return on asset (X5)

Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI

Interpretasi, kesimpulan dan saran


(54)

38

J. Hipotesa

Proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris

disebut dengan Hipotesa (Indriantoro dan Supomo, 2002:72). Proposisi

merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal atau

diuji kebenaranya, mengenai konsep atau contruct yang menjelaskan prediksi

atau fenomena- fenomena. Adapun hipotesa yang dibuat oleh penulis adalah

sebagai berikut:

a. Ha1 : Ada pengaruh signifikan antara X1 terhadap Y.

b. Ha2: Ada pengaruh signifikan antara X2 terhadap Y.

c. Ha3 : Ada pengaruh signifikan antara X3 terhadap Y.

d. Ha4: Ada pengaruh signifikan antara X4 terhadap Y.

e. Ha5: Ada pengaruh signifikan antara X5 terhadap Y.

f. Ha6: Ada pengaruh signifikan secara bersama-sama antara X1, X2 , X3,X4


(55)

39

K.Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya akan dijelaskan dalam tabel 2.1:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti

Judul Variabel Metode

analisis

Hasil Persamaan Perbedaan

1 Nurmala dan Evi Yuniarti (2007) Analisis profitabiliatas terhadap harga saham perusahaan retail go publik di Bursa Efek Jakarta

Dependen:Harga saham , Independen: profit margin, return on asset ,return on equity

Regresi linier berganda

secara parsial, net profit margin ,return on aset dan return on equity berpengaruh signifikan terhadap harga saham, dan secara simultan seluruh variabel bebas berpengaruh terhadap harga saham.

ROA Harga saham,

ROE, net profit margin

2 Noer Sasongko dan Wulandar i (2006) Pengaruh EVA dan Rasio-Rasio proitabilitas terhadap harga saham

Dependen: harga saham, independen: ROA,ROE,ROS,EPS,BEP, EVA Regresi linier berganda

EPS berpengaruh terhadap harga saham, ROA, ROE, ROS, BEP, EVE tidak berpengaruh terhadap harga saham

ROA Harga saham,

ROE,ROS,ESP, BEP,EVA

3 Saniman Widodo (2007) Analisis pengaruh rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pasar, terhadap return saham syariah

Dependen: return saham syariah, independen; ROA, ROE, TATO, ITO, PBV, EPS

regresi li nier berganda

TATO, ITO, ROA, ROE, EPS dan PBV secara simultan mempengaruhi variabel dependen yaitu return saham, namun secara parsial hanya ITO tidak signifikan terhadap perubahan

ROA, return saham

TATO,ITO,RO E,EPS,PBV


(56)

40

dalam kelompok jakarta islamic index tahun 2003 -2005.

return saham

4 Triyono dan Jogianto Hartono (2000) Hubungan kandungan informasi arus kas, komponen arus kas, dan laba akuntansi dengan harga atau return saham

Dependen : harga saham dan return

saham,independen: total arus kas, arus kas operasi, investasi dan pendanaan serta laba akuntansi

Regresi linier berganda

Total arus kas mempunyai hubungan dengan harga saham, komponen arus kas terdiri dari arus kas

operasi,investasi dan pendanaan mempunyai hubungan dengan harga saham, sedangkan dengan return saham semua variabel tidak didukung oleh data.

Return saham, komponen arus kas, dan laba saham Harga saham, total arus kas

5 Anis Rachma Utari (2006)

Kandungan informasi laba dan arus kas guna pengambil keputusan investasi di Bursa Efek Jakarta

Dependen: harga saham dan return saham, independen: arus kas operasi, arus kas aktivitas, arus kas pendanaan dan laba akuntansi

Regresi linier berganda

Arus kas bersih dari operasi investasi, dan pendanaan serta laba akuntansi secara

simultan berpengaruh terhadap harga dan return saham. Nampun secara parsial arus kas dari investasi tidak memiliki pengaruh terhadap return saham

Return saham, komponen arus kas

Harga saham

6 Ninna Daniati dan Suhairi (2006) Pengaruh kandungan informasi, komponen laporan arus kas, laba kotor, dan size perusahaan terhadap

Dependen : expected return saham, Independen: arus kas dari operasi, investasi dan pendanaan, laba kotor, serta size perusahaan

Regresi linier berganda.

Arus kas dari investasi, laba kotor serta size perusahaan berpengaruh terhadap return saham, sedangkan arus kas aktivitas operasi tidak berpengaruh terhadap return saham. komponen arus kas Size perusahaan,expe cted return saham


(57)

41 expected return

saham 7 Yuli

Soesetio (2005) Anlisis Tamabahan Kandungan Informasi laporan arus kas

Variabel Dependen: cumulative abnormal return, Independen: total arus kas, arus kas dari aktivitas operasi,investasi, pendanaan dan perubahan total arus kas

Regresi linier berganda

Model 1: Total arus kas tidak berpengaruh dan perubahan arus kas berpengaruh terhadap cumulative abnormal return. Model II: perubahan total arus kas,aki,akp berpengaruh terhadap abnormal return sedangkan ako tidak mempunyai pengaruh. Arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan Cumulative abnormal return, perubahan total arus kas dan total arus kas

8 Keni (2008)

Pengaruh arus kas dan laba akuntansi terhadap harga saham

perusahaan industri kimia yang terdaftar di bursa efek jakarta

Variabel dependen: harga saham, variabel

independen: Total arus kas, laba akuntansi, arus kas dari aktivitas operasi, pendanaan, investasi. Regresi berganda dengan metode ordinary least square (OLS)

Laba akuntansi, berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan total arus kas,arus kas operasi, arus kas

pendanaan, dan arus kas investasi tidak berpengaruh terhadap harga saham

Arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan , laba akuntansi Harga saham, total arus kas

9 Joko Kusno (2004)

Analisis pengaruh perubahan arus kas dan laba akuntansi terhadap return saham

Variabel dependen: return saham, variabel

independen: laba

akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan

Regresi linier berganda

Arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan berpengaruh terhadap return saham sedangkan laba akuntansi tidak berpengaruh tehadap return saham Arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan , laba akuntansi


(58)

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dan objek dalam penelitian ini adalah

perusahaan-perusahaan yang termasuk pada industri barang konsumsi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Penelitian yang dilakukan adalah observasi tidak

langsung dan menggunakan data sekunder. Adapun data yang digunakan dalam

penelitian ini diperoleh dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas

serta harga saham penutupan akhir tahun yang diperolah dan publikasikan

melalui website www.idx.co.id untuk menguji pengaruh variabel independen

yaitu laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan

dan return on asset terhadap variabel dependen yaitu return saham.

B.Metode Pengumpulan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non probabilitas

sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang

atau kesempatan bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi

sampel. Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah sampel bertujuan (purposive sampling

atau judgement sampling) yaitu pemilihan sampling secara tidak acak yang

informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu (umunya


(59)

43 dipilih sebagai sampel dibatasi pada elmen-elmen yang dapat memberikan

informasi berdasarkan pertimbangan.

Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang telah

melakukan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilihat dari tahun terakhir

penelitian 2009. Sampel yang akan ditarik dalam penelitian ini harus

memenuhi kriteria-kritria yang ditetapkan sebagai berikut:

1. Perusahaan-perusahaan manufaktur sub Industri Barang Konsumsi

(consumer goods) 2007 sampai dengan 2009.

2. Telah menyampaikan laporan keuangan tahun 2007 sampai dengan 2009

yang telah diaudit secara lengkap.

3. Tahun buku berakhir tanggal 31Desember.

4. Tidak dalam proses delisting.

5. financial report dapat diakses melalui website www.idx.co.id.

C. Metode Pengumpulan Data

1. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk

laporan tahunan dan idx montly yang diperoleh dari publikasi BEI melalui

website www.idx.co.id .

2. Metode Kepustakaan

Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari serta

menganalisis literatur yang sumber-sumbernya dari buku-buku, jurnal,


(60)

44 Hal ini berguna untuk mendapatkan fakta serta pendapat para ahli yang

berkaitan dengan penelitian.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam

penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda (multiple regresion

analysis). Metode analisis regersi linier berganda bertujuan untuk menguji dua

atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian

ini, regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui adanya hubungan

antara variabel dependen yaitu return saham dengan variabel- variabel

independenya yaitu laporan laba akuntansi, laporan arus kas dan return on

asset.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan

mendeskripsikan variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan

dalam penelitian adalah, standar deviasi, nilai rata-rata, nilai minimum dan

maksimum.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,

2006 : 147). Model regersi yang baik adalah distribusi data normal atau

mendekati normal. Dalam pengambilan keputusan dalam uji normalitas


(61)

45 a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal,

maka model regresi mengikuti asumsi normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi normal,

maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Multikolonieritas

Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variable bebas (independent ) (Ghozali,

2006 :95). Jika terjadi, maka dinamakan problem multikoloniearitas

(multiko). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara variabel independennya. Multikolonieritas dapat dilihat dari

nilai tolerance (TOL) dan lawanya, variant inflation factor (VIF). Nilai

cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas

adalah tolerance ≤ 0,10 dan VIF ≥ 10, maka tidak terjadi multikolonieritas.

b. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 ( sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan problem autokorelasi (Ghozali, 2006:99).


(62)

46 Deteksi adanya autokorelasi dilakukan menggunakan Durbin-Watson

(DW) dimana (Santoso, 2000:218):

1) Jika nilai DW dibawah -2 maka ada autokorelasi positif.

2) Jika nilai DW diantara -2 sampai +2 maka tidak ada autokorelasi.

3) Jika nilai DW diatas +2 maka ada autokorelasi negatif.

c. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatanm ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali,

2006:125). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara

SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi,

dan sumbu X adalah residual (Y prediksi- Y sesungguhnya) yang telah

di-studentized. Dasar analisis:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, menyebar, kemudian

menyempit), maka mengidikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi


(1)

90

Data Untuk Diolah

Laba

AKO

AKI

AKP

ROA

RS

119.190 115.989 -101.641 -8.261 0,074 0,177

89.465 71.227 -78.553 35.639 0,050 0,356

197.518 87.273 -20.465 -20.226 0,080 -0,298

628.560 178.699 -192.623 78.170 0,075 0,080

442.672 227.271 -77.986 -109.837 0,136 0,000

69.332 8.742 2.141 -1.698 0,030 -0,490

41.076 1.285 -4.049 3.095 0,031 -0,737

84.163 5.276 -47.489 45.259 0,030 0,762

322.572 -63.544 -43.173 63.544 0,049 0,494

325.243 93.491 -33.149 -63.246 0,089 0,060

289.954 83.418 7.396 179.846 0,011 1,050

3.551. 631 362.898 -42.271 -473.789 0,137 0,059

648.005 55.513 -28.202 -13.178 0,038 0,848

318.244 69.052 -7.916 -45.072 0,340 0,313

55.631 3.833 -9.164 7.068 0,018 0,620

82.002 -4.921 -8.006 15.966 0,051 1,389

1.279. 594 294.713 -76.625 -121.037 0,100 -0,167

403.093 178.543 -62.716 -45.207 0,153 0,209

140.135 16.550 -6.765 -1.435 0,035 -0,075

-351 -6.527 2.540 0 0,196 0,286

96.681 16.407 1.365 -10.978 0,027 0,964

50.273 14.711 -32.417 18.556 0,023 -0,059

126.684 123.763 -100.419 -13.116 0,082 -0,019

223.157 -41.024 -48.938 83.250 0,046 -0,125

284.332 162.007 -13.698 -22.907 0,120 0,250

753.923 138.453 -513.745 571.467 0,067 -0,349

442.572 415.213 -106.989 -75.582 0,236 -0,100

106.039 82.839 -10.356 -52.880 0,033 0,961

56.900 12.762 -11.309 4.304 0,021 0,200

90.629 -9.780 -61.478 69.099 0,008 -0,595

260.731 130.839 -172.063 164.102 0,177 0,231

373.673 140.998 -15.941 -65.113 0,111 -0,400

333.403 -187.307 -10.146 97.885 0,005 -0,756

3.803. 641 807.701 -186.225 -439.700 0,124 -0,683

722.248 -32.301 -26.571 56.314 0,038 -0,751

361.478 103.734 -12.872 -51.975 0,330 -0,324

78.366 737 -1.881 1.015 0,023 -0,383

102.277 -21.435 -4.073 26.810 0,013 -0,519

1.414. 544 292.296 -35.807 -26.601 0,108 -0,467

453.583 101.360 -135.157 27.672 0,126 -0,345

171.356 30.431 -16.861 -3.264 0,063 -0,483

16.772 -845 -773 2.470 0,035 -0,259

114.046 -18.304 -15.275 33.670 0,012 -0,644

60.743 -9.589 -10.868 20.023 0,005 -0,563

166.946 322.516 -130.255 -16.128 0,084 0,770

138.574 104.683 9.010 -114.063 0,087 1,129

339.156 169.345 -17 -56.101 166,360 2,100

1.133. 786 446.430 -352.546 -78.329 0,115 2,947

849.346 526.980 -123.627 -343.040 0,343 2,576


(2)

91

52.414 11.690 -11.144 -3.372 0,065 0,667

102.065 99.953 -15.956 -81.457 0,075 0,667

421.895 15.688 57.616 21.294 0,035 -0,275

536.076 5.689 -19.888 -27.054 0,092 0,594

304.636 40.558 -18.903 -175.622 0,003 0,660

4.511. 940 1.363. 583 -645.440 -390.742 0,143 2,250

788.250 120.370 -73.862 -104.642 0,040 0,671

473.632 81.263 -16.676 -119.391 0,338 1,254

84.244 5.020 -1.870 -2.002 0,038 1,200

113.616 -1.162 -5.716 14.212 0,052 2,768

1.675. 579 476.590 -101.324 -153.999 0,110 0,825

508.557 188.222 -76.041 -60.285 0,125 0,473

195.120 2.438 -10.085 -4.694 0,057 1,582

6.800 990 -1.502 2.322 -0,062 -0,240

118.771 7.543 -9.253 14.284 0,019 0,582

63.251 12.910 -5.623 -8.166 0,011 2,071

1152.289 -87.492 -221.154 310.117 0,020 2,943

152.892 43.897 -491.814 452.744 0,028 -0,384


(3)

92

HASIL SPSS

Descriptive Statistics

N Minimum Ma ximum Mean Std. Deviation

la 69 -351 4511940 4.74E5 824749.965

ako 69 -187307 1363583 1.16E5 221219.290

aki 69 -645440 57615 -7.09E4 125105.343

akp 69 -473789 571467 -1.07E4 154268.564

roa 69 -,062 166,360 2,49064 20,017833

rs 69 -,756 2,947 ,39848 ,923104

Valid N (listwise) 69

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .453a .205 .142 ,854847 1.329

a. Predictors: (Constant), roa, la, aki, akp, ako b. Dependent Variable: rs

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 11.906 5 2.381 3.259 .011a

Residual 46.038 63 .731

Total 57.944 68

a. Predictors: (Constant), roa, la, aki, akp, ako b. Dependent Variable: rs


(4)

93

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Const

ant) .322 .126 2.551 .013

la -6.195E-7 .000 -.553 -2.421 .018 .241 4.143

ako 1.613E-7 .000 .039 .117 .907 .115 8.668

aki -4.061E-6 .000 -.550 -2.003 .050 .167 5.990

akp -3.454E-6 .000 -.577 -2.054 .044 .160 6.265

roa .011 .005 .230 2.020 .048 .969 1.032

a. Dependent Variable: rs

Residuals Statisticsa

Minimum Ma ximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value -,49567 2,09999 ,39848 ,418438 69

Std. Predicted Value -2.137 4.066 .000 1.000 69

Standard Error of Predicted

Value .115 .855 .207 .145 69

Adjusted Predicted Value -1,01572 1,30982 ,37556 ,373147 69

Residual

-1,055196 2,879693

6,114272E-17 ,822819 69

Std. Residual -1.234 3.369 .000 .963 69

Stud. Residual -1.480 3.566 .004 1.011 69

Deleted Residual -1,522341 3,226154 ,022921 ,922831 69

Stud. Deleted Residual -1.495 3.959 .016 1.047 69

Mahal. Distance .243 67.014 4.928 10.504 69

Cook's Distance .000 .255 .024 .058 69

Centered Leverage Value .004 .985 .072 .154 69


(5)

(6)