4 Kerangka Konsep 5 Model Teoritis 6 Operasional Variabel 7 Defenisi Operasional

Universitas Sumatera Utara pencerminan dari kebudayaan yang anti bau, maka di beberapa negara Arab, prianya mengingingkan kaum wanitanya untuk mempunyai bau alam, yang dianggap sebagai perluasan dari pribadi individu Lusiana, 2002:25. 4. Penggunaan Ruang Jarak Proxemics Cara kita menggunakan ruang jarak sering kali menyatakan kepada orang lain sesuatu mengenai diri kita secara pribadi maupun kebudayaan. Aturan-aturan dan prosedur- prosedur yang menentukan ruang jarak dipelajari sebagai bagian dari masing-masing kebudayaan. Contoh penggunaan ruang jarak di kantor-kantor. Orang AS lebih suka ada meja yang membatasi dirinya dengan orang lain. Dalam kebudayaan lainnya seperti Amerika Latin atau Israel, meja dianggap membatasi komunikasi, sehingga orang berusaha untuk mendekati pihak yang diajak berbicara Lusiana, 2002:25. 5. Sikap terhadap Waktu Chronemics Kebiasaan – kebiasaan bisa berbeda pada macam-mcam kebudayaan dalam hal : a. Persiapan berkomunikasi b. Saat dimulainya komunikasi c. Saat proses komunikasi berlangsung d. Saat mengakhiri.

II. 4 Kerangka Konsep

Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena yang sama. Konsep dibangun dari teori-teori yang digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti Bungin, 2008: 57. Adapun konsep atau variabel yang terdapat di dalam penelitian ini adalah Tanggapan Masyarakat Lingkungan II Kelurahan Sei Sikambing C II Kecamatan Medan Helvetia Tentang Perilaku Budaya Anak Punk di Kelurahan Sei Sikambing C II Medan Helvetia. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

II. 5 Model Teoritis

Gambar 1. 3 Model Teoritis Penelitian Komunikasi Komunikasi Antarbudaya Perilaku Budaya Perilaku Verbal Perilaku Nonverbal Penampilan Gerakan Badaniah Persepsi Inderawi Penggunaan Ruang Jarak Penggunaan Waktu Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

II. 6 Operasional Variabel

Berdasarkan kerangka konsep yang telah diuraikan diatas, maka dibentuklah operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian sebagai berikut: Variabel Penelitian Indikator Tanggapan Masyarakat Lingkungan II Kelurahan Sei Sikambing C II Kecamatan Medan Helvetia Tentang Perilaku Budaya Anak Punk di Kelurahan Sei Sikambing C II Medan Helvetia. 1. Perilaku Verbal a. Topik pembicaraan b. Frekuensi Berkomunikasi c. Kejelasan Isi d. Waktu Penyampaian Pesan e. Suasana Penyampaian Pesan f. Isi Pesan 2. Perilaku Non Verbal a. Penampilan b. Gerakan Badaniah c. Persepsi Inderawi d. Penggunaan Ruang Jarak e. Penggunaan Waktu 1. Jenis Kelamin 2. Usia 3. Pendidikan 4. Pekerjaan

II. 7 Defenisi Operasional

Definisi operasional merupakan suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk mengukur variabel-variabel. Adapun yang menjadi definisi operasional dalam penelitian ini adalah : A. Tanggapan Masyarakat Tentang Perilaku Budaya : 1. Perilaku Verbal, yaitu bentuk perilaku komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Dalam hal ini kaitannya adalah perilaku verbal yang terjadi pada anak Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara punk di Kelurahan Sei Sikambing C II Medan yang dapat menjadi tanggapan masyarakat. Adapun faktor faktor yang dapat diteliti dari perilaku verbal tersebut adalah : a. Topik Pembicaraan Topik Pembicaraan sangat mempengaruhi proses komunikasi antara komunikan dan komunikator, dalam hal ini adalah topik pembicaraan yang dilakukan oleh masyarakat Lingkungan II Sei Sikambing C II dengan anak punk yang berada di Kelurahan Sei Sikambing C II tersebut. b. Frekuensi Berkomunikasi Frekuensi berkomunikasi juga menentukan tanggapan masyarakat terhadap kelompok punk tersebut. Semakin sering berkomunikasi dengan kelompok punk tersebut, tentu secara tidak langsung akan ada penilaian tersendiri terhadap perilaku budaya mereka. c. Kejelasan Isi Kejelasan isi pesan sewaktu berkomunikasi juga mempengaruhi seseorang dalam memahami maksud dari pesan yang disampaikan lawan bicaranya sewaktu berkomunikasi. d. Waktu Penyampaian Pesan Waktu penyampaian pesan juga dapat mempengaruhi pemahaman seseorang terhadap pesan yang disampaikan oleh si pemberi pesan. e. Suasana Penyampaian Pesan Dalam menyampaikan pesan, suasana juga tidak kalah berperan penting. Apakah sewaktu dalam penyampaian pesan suasananya santai, terbuka, dll. f. Isi Pesan Merupakan kumpulan informasi yang dapat menjadi suatu pertimbangan dan masukan dalam menilai pesan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara yang disampaikan. Apakah bermanfaat atau tidak, menarik untuk didengarkan, bersifat positf atau negatif dan lain sebagainya. 2. Perilaku Nonverbal, yaitu proses yang dijalani oleh seorang individu atau lebih pada saat menyampaikan isyarat-isyarat nonverbal yang memiliki potensi untuk merangsang makna dalam pikiran individu atau individu-individu lain. Dalam hal ini kaitannya adalah perilaku nonverbal yang terjadi pada anak punk di Kelurahan Sei Sikambing C II Medan yang dapat menjadi tanggapan masyarakat. a. Penampilan Penampilan dari anak punk dapat dinilai dari cara mereka berpakaian dan bergaya. b. Gerakan badaniah Yaitu cara anak punk menggunakan gerak isyarat badan sebagai suatu bentuk komunikasi. c. Persepsi Inderawi Yaitu cara anak punk menggunakan indera rabaan, sentuhan, dan penciuman mereka ketika berkomunikasi. d. Penggunaan Ruang Jarak Yaitu bagaimana anak punk menggunakan ruang jarak dalam berkomunikasi dengan. e. Penggunaan Waktu Yaitu seberapa lama durasi yang digunakan selama berkomunikasi dengan anak punk Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara B. Karakteristik Responden : a. Jenis Kelamin, yaitu jenis kelamin dari responden laki-laki atau perempuan. b. Usia, yaitu umur atau usia dari responden dengan rentang usia mulai dari 20 – 60 tahun. c. Pendidikan, yaitu tingkat pendidikan terakhir responden mulai dari SMP, SMA, Diploma, Sarjana S1, dan Sarjana S2 d. Pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan dari responden seperti Pegawai Negeri Sipil PNS, Pegawai Swasta, Wiraswasta, Mahasiswa, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara 43 Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. 1 Deskripsi Lokasi Penelitian III. 1. 1 Kelurahan Sei Sikambing C II Medan Helvetia Kelurahan Sei Sikambing C II merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Medan Helvetia. Kelurahan Sei Sikambing C II memiliki daerah yang tersebar dalam 14 lingkungan yang berjumlah 3.888 KK. Batas-batas Lingkungan II Kelurahan Sei Sikambing C II dapat dilihat sebagai berikut: Utara : Kelurahan Dwikora Selatan : Kelurahan Simpang Tanjung, Sei Sikambing B Kecamatan Medan Sunggal Timur : Kelurahan Sei Putih Barat Kecamatan Medan Petisah Barat : Kelurahan Cinta Damai Kecamatan Medan Helvetia Lingkungan II Kelurahan Sei Sikambing C II tersebar di Jalan Kapten Muslim dengan total 362 Kepala Keluarga KK. Banyak masyarakat di Kelurahan Sei Sikambing C II terdiri dari pengusaha kecil dan menengah. Hal ini dikarenakan karena lokasi Lingkungan II Kelurahan Sei Sikambing C II sangat dekat sekali dengan Pasar Sei Sikambing. Di sepanjang jalan Kapten Muslim banyak terdapat masyarakat yang memiliki usaha tokokios yang tersebar mulai dari Pasar Sei Sikambing Medan sampai ke perbatasan Jalan Kapten Muslim dan Jalan amir Hamzah.

III. 2 Metode Penelitian

Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan suatu metode Usman, 2009: 41. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yakni tidak mencari hubungan atau membuat prediksi. Penelitian ini juga sering disebut noneksperimen, karena ada penelitian ini tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Dengan Universitas Sumatera Utara