2. 4 Persepsi Dalam Komunikasi Antarbudaya

Universitas Sumatera Utara 2. initial contact and impression, yakni tanggapan lanjutan atas kesan yang muncul dari kontak awal tersebut; misalnya kita bertanya pada diri kita sendiri; Apakah kita seperti mereka? Apakah mereka mengerti kita? Apakah kita merasa rugi waktu kalau berkomunikasi dengan mereka orang lain?; 3. closure, mulai membuka diri kita yang semula tertutup melalui atribusi dan pengembangan kepribadian implisit. Teori atribusi menganjurkan agar kita harus lebih mengerti perilaku orang lain dengan menyelidiki motivasi atas suatu perilaku atau tindakan dia . Edward T. Hall mengatakan: “Komunikasi adalah kebudayaan dan kebudayaan adalah komunikasi.” Dalam tema atau bagian uraian tentang kebudayaan ada sistem dan dinamika yang mengatur tata cara pertukaran simbol- simbol komunikasi; dan kedua, hanya dengan komunikasi maka pertukaran simbol-simbol dapat dilakukan, dan kebudayaan hanya akan eksis jika ada komunikasi Liliweri, 2001: 21. Dalam kenyataan sosial disebutkan bahwa manusia tidak dapat dikatakan berinteraksi sosial kalau dia tidak berkomunikasi. Demikian pula dapat dikatakan bahwa interaksi antarbudaya yang efektif sangat tergantung dari komunikasi antarbudaya. Konsep ini sekaligus menerangkan bahwa tujuan komunikasi antarbudaya akan tercapai komunikasi yang sukses bila bentuk-bentuk hubungan antarbudaya menggambarkan upaya yang sadar dari peserta komunikasi untuk memperbaharui relasi antara komunikator dengan komunikan, mencipatakan dan memperbaharui sebuah manajemen komunikasi yang efektif, lahirnya semangat kesetiakawanan, persahabatan dan hingga kepada berhasilnya pembagian teknologi Liliweri, 2001: 22.

II. 2. 4 Persepsi Dalam Komunikasi Antarbudaya

Persepsi adalah proses internal yang kita lakukan untuk memilih, mengevaluasi dan mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan eksternal. Dengan kata lain, persepsi adalah cara kita mengubah energi-energi fisik lingkungan kita menjadi pengalaman yang bermakna. Secara umum dipercaya Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara bahwa orang-orang berperilaku sedemikian rupa sebagai hasil dari cara mereka mempersepsi dunia yang sedemikian rupa pula Mulyana, 2005: 25. Perilaku-perilaku ini dipelajari sebagian dari pengalaman budaya mereka. Baik dalam menilai kecantikan atau melukiskan salju, kita memberikan respons kepada stimuli tersebut sedemikian rupa sebagaimana yang budaya kita telah ajakarkan kepada kita. Kita cenderung memperhatikan, memikirkan dan memberikan respons kepada unsur-unsur dalam lingkungan yang penting bagi kita. Komunikasi antarbudaya akan lebih dapat dipahami sebagai perbedaan budaya dalam mempersepsi objek-objek sosial dan kejadian-kejadian. Suatu prinsip penting dalam pendapat ini adalah bahwa masalah-masalah kecil dalam komunikasi sering diperumit oleh perbedaan-perbedaan persepsi ini Mulyana, 2005: 25. Untuk memahami dunia dan tindakan-tindakan orang lain, kita harus memahami kerangka persepsinya. Dalam komunikasi antarbudaya yang ideal kita akan mengharapkan banyak persamaan dalam pengalaman dan persepsi. Tetapi karakter budaya yang cenderung memperkenalkan kita kepada pengalaman- pengalaman yang tidak sama, dan oleh karenanya membawa kita kepada persepsi yang berbeda-beda atas dunia eksternal Mulyana, 2005: 26. Tiga unsur sosio-budaya mempunyai pengaruh yang besar dang langsung atas makna-makna yang kita bangun dalam persepsi kita. Unsur-unsur tersebut adalah sistem-sistem kepercayaan belief, nilai value, sikap attitude, pandangan dunia world view, dan oraganisasi sosial social organization. Ketiga unsur utama ini mempengaruhi persepsi kita dan makna yang kita bangun dalam persepsi, unsur-unsur tersebut mempengaruhi aspek-aspek makna yang bersifat pribadi dan subjektif. Kita semua mungkin melihat entitas sosial yang sama dan menyetujui entitas sosial tersebut dengan menggunakan istilah-istilah yang objektif, tetapi makna objek atau peristiwa tersebut bagi kita tentu sangat berbeda Mulyana, 2005: 26. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

a. Sistem-sistem Kepercayaan, Nilai, dan Sikap.