1. 2 Bentuk Komunikasi 1. 3 Proses Komunikasi

Universitas Sumatera Utara Menurut Onong Uchjana Effendy 2001:2, komunikasi adalah suatu proses memberi signal menurut aturan aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara dan diubah. Dan sebuah definisi singkat dibuat oleh Harold D. Laswell, bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan: siapa yang menyampaikan komunikator, apa yang disampaikan pesan, melalui saluran apa media, kepada siapa komunikan, dan apa pengaruhnya efek Effendy, 2006:10.

II. 1. 2 Bentuk Komunikasi

Bentuk-bentuk komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Komunikasi vertikal Komunikasi vertikal adalah komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas atau komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal balik. 2. Komunikasi horisontal Komunikasi horisontal adalah komunikasi secara mendatar, misalnya komunikasi antara karyawan dengan karyawan dan komunikasi ini sering kali berlangsung tidak formal yang berlainan dengan komunikasi vertikal yang terjadi secara formal. 3. Komunikasi diagonal Komunikasi diagonal yang sering juga dinamakan komunikasi silang yaitu seseorang dengan orang lain yang satu dengan yang lainnya berbeda dalam kedudukan dan bagian Effendy, 2000 : 17. Pendapat lainnya menyebutkan, komunikasi dapat mengalir secara vertikal atau lateral menyisi. Dimensi vertikal dapat dibagi menjadi ke bawah dan ke atas. Komunikasi vertikal ke bawah adalah komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu kelompok atau organisasi ke suatu tingkat yang lebih bawah. Kegunaan dari pada komunikasi ini memberikan penetapan tujuan, memberikan instruksi pekerjaan, menginformasikan kebijakan dan prosedur pada bawahan, menunjukkan masalah yang memerlukan perhatian dan mengemukakan umpan balik terhadap kinerja Robbins, 2008 : 314-315. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Komunikasi vertikal ke atas adalah komunikasi yang mengalir ke suatu tingkat yang lebih tinggi dalam kelompok atau organisasi digunakan untuk memberikan umpan balik kepada atasan, menginformasikan mereka mengenai kemajuan ke arah tujuan dan meneruskan masalah-masalah yang ada. Sedangkan dimensi lateral, komunikasi yang terjadi di antara kelompok kerja yang sama, diantara anggota kelompok-kelompok kerja pada tingkat yang sama, diantara manajer-manajer pada tingkat yang sama Robbins, 2008 : 314-315.

II. 1. 3 Proses Komunikasi

Komunikasi antar manusia human communication adalah suatu proses pertukaran informasi yang bentuknya ditentukan oleh banyak faktor seperti; bahasa, pengalaman, latar belakang pendidikan, latar belakang sosial dan budaya, dan kemampuan individu dalam berkomunikasi. Harold D. Laswell, dalam bukunya Power and Personality mengatakan bahwa suatu model komunikasi akan menjawab masalah : Siapa, mengatakan apa, dalam saluran apa, kepada siapa, berakibat apa. Beberapa tahun kemudian satu model komunikasi dengan sembilan elemen telah dikembangkan. Dua elemen menggambarkan pihak-pihak utama dalam komunikasi yaitu pengirim dan penerima. Sedang dua elemen lagi menunjukkan alat-alat utama komunikasi yaitu pesan dan media. Empat elemen yang lain lagi menunjukkan fungsi utama komunikasi, yaitu penulisan dalam bentuk sandi encoding, membaca tulisan sandi decoding, tanggapan dan umpan balik. Elemen yang terkhir itu menunjukkan adanya gangguan dalam sistem tersebut Wallschlaeger, 1992: 324. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Gambar 1. 1 Diagram Proses Komunikasi Sumber : “Basic Visual Concepts and Principles”, 1992 : 344. Elemen-elemen tersebut : 1. Pengirim : Pihak yang mengirim pesan kepada pihak lain yang juga disebut sumber atau komunikator. 2. Penulisan dan bentuk sandi encoding: adalah proses mengungkapkan pendapat kedalam bentuk-bentuk simbolik. 3. Pesan : Serangkaian simbol yang dikirim oleh pengirim. 4. Media : Saluran-saluran komunikasi yang dipakai untuk menyampaikan pesan- pesan dari pengirim kepada penerima. 5. Pembacaan sandi decoding : Proses ketika penerima mengartikan simbol- simbol yang dikirim oleh pengirim. 6. Penerima: Pihak yang menerima pesan yang dikirim oleh pihak lain juga disebut pendengar atau tujuan. 7. Tanggapan: Serangkaian reaksi dari penerima setelah melihat atau mendengar pesan-pesan yang dikirim oleh pengirim. 8. Umpan balik: Bagian dari tanggapan penerima bahwa penerima itu mengkomunikasikan kembali kepada pengirim. 9. Gangguan: Yang dimaksud dalam hal ini adalah gangguan.atau distorsi yang tak terduga selama proses komunikasi, mengakibatkan penerima memperoleh pesan berbeda dari yang dikirimkan pengirim Wallschlaeger, 1992: 345. Model-model diatas menekankan faktor-faktor yang penting dalam komunikasi yang ampuh efektif. Pengirim harus tahu mana yang ingin mereka jangkau dan tanggapan apa yang mereka inginkan. Mereka harus pandai menyandikan pesan, serta memperhitungkan bagaimana khalayak sasaran itu membaca simbol pesan mereka. Selain itu, secara ideal, mereka harus menyediakan saluran-saluran umpan balik sehingga bisa mengetahui tanggapan khalayak terhadap pesan mereka Wallschlaeger, 1992: 346. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Supaya suatu pesan ampuh efektif, maka proses penyandian pesan dari pengirim harus berhubungan dengan proses pembacaan sandi dan penerimanya. Wilbur Schramm, seorang ahli komunikasi melihat bahwa pesan harus merupakan simbol-simbol penting yang dikenal dengan baik oleh penerima. Apabila pengalaman pengirim makin mirip dengan penerima, nampak pesan pengirim akan lebih mempan. Suatu sumber dapat menyandikan pesan-pesannya dan pihak penerima dapat membaca sandi itu hanya dengan berdasarkan pengalaman masing-masing. Komunikasi yang mempan paling tidak memilikimenimbulkan lima hal yaitu: pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik, dan tindakan Wallschlaeger, 1992: 346. Komunikasi tidak saja berupa tulisan atau bahasa verbal, namun dapat juga berupa bentuk-bentuk visual yang berupa kode atau sistem kode. Kita mengenal abjad atau tanda baca sebagai bahasa verbal, bahasa tubuh gesture dan bahasa tangan sebagai bahasa non verbal, kode morse atau semaphore berupa komunikasi nonverbal, pictogram yang merepresentasikan objek dan konsep, dan lain sebagainya Wallschlaeger, 1992: 346. Charles Wallschlaeger dalam bukunya “Basic Visual Concepts and Principles” mengembangkan pemikiran-pemikiran komunikasi visual, termasuk mengembangkan model komunikasi David K Berlo yang lebih dalam membahas model untuk menjelaskan dan membantu pembuatan pesan verbal maupun visual yang dapat dimanfaatkan oleh desainer, seniman, dan arsitek. Model ini dapat menjelaskan struktur logis dalam menerangkan langkah demi langkah proses komunikasi yang berupa pesan visual sehingga mengembangkan kemungkinan yang semakin besar agar seorang pengamat dapat mengerti dan memberi umpan balik yang diharapkan. Berikut ini langkah-langkah dalam menjelaskan model tersebut; 1. Sumber penyandian Sumber adalah individu atau kelompok pengirim pesan, dalam hal ini, pesan dapat disampaikan oleh desainer, seniman maupun arsitek. Pengirim pesan dipengaruhi oleh faktor-faktor luar seperti nilai budaya, kreativitas, pengetahuan, pendidikan, sikap, kemampuan memaknai sandi, dan asosiasi. 2. Pesan Pesan dapat berupa suatu pernyataan, ide maupun perasaan-perasaan yang ingin dikomunikasikan. Kode-kode pesan tersebut berupa bentuk fisik dan figur dari pesan, yang dapat berupa bahasa verbal, visual, maupun gabungan keduanya Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara yang tersusun dari tanda-tanda, simbol, struktur atau syntaks. Pesan-pesan visual tersebut dapat berupa foto, ilustrasi, image, produk, dan lain sebagainya. 3. Saluran Saluran adalah media untuk menyampaikan pesan pesan, yang melibatkan panca indra Indera Penglihatan Mata, Indera Pendengaran Telinga, Indera Penciuman Hidung, Indera Pengecapan Mulut, Indera Peraba Tangan, yang dapat dilakukan oleh berbagai media maupun material berupa hasil cetak, film, televisi, buku, majalah, dll. 4. Penerima Pemaknaan sandi Merupakan individu atau kelompok yang dimaksud atau ditunjuk untuk menerima pesan. Penerima komunikasi visual ini dapat berupa sekelompok massa dengan karakter yang berbeda-beda, maupun suatu kelompok yang lebih kecil dengan karakter dan latar belakang yang khusus. Penerima pesan, sama dengan pengirim pesan atau sumber juga dipengaruhi oleh faktor-faktor luar seperti nilai budaya, kreativitas, pengetahuan, pendidikan, sikap, kemampuan memaknai sandi, dan asosiasi Wallschlaeger, 1992: 360. Gambar 1. 2 Model komunikasi visual David K Berlo yang dikembangkan oleh Charles Wallschlaeger Sumber: “Basic Visual Concepts and Principles”, 1992 : 377. Teori komunikasi menyatakan bahwa sistem kode harus memuat simbol- simbol lengkap dengan hubungan antara simbol-simbol tersebut, maksudnya antara simbol dan hubungan dengan yang diwakilinya harus memiliki kesamaan interpretasi bagi pengamatnya. Desainer, juga seniman dan arsitek menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan pesan-pesan dalam bentuk komunikasi visual, sehingga harus memilih bentuk-bentuk yang tepat pada rancangannya untuk menyampaikan maksud yang ingin disampaikannya Wallsclaeger, 1992: 381. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

II. 1. 4 Fungsi Komunikasi