Pembuluh Darah dan Saraf Lidah:
Arteri berasal dari arteri carotis externa. Arteri sublingualis berlanjut ke depan untuk mensuplai darah ke glandula sublingualis musculus Mylohyoid dan mukosa
membran mulut menuju vena Jugularis interna. Di bawah lidah, mukosa membran ini membentuk frenulum lingualis untuk mengarahkan pergerakan lidah. Vena Lingualis
merupakan vena commitantes mendampingi arteri Lingualis menuju vena Lingualis interna. Ada vena Lingualis profundus, vena Lingualis dorsalis, dan vena commitantes
yang berasal dari percabangan nervus hypoglossi.
14
Saraf-saraf yang berperan pada lidah adalah nervus facial VII, nervus
glossopharyngeal IX, dan nervus vagus X. Jalur syaraf pengantar ke otak adalah
dari nervus lingualis menuju chorda tympani VII dari 23 anterior lidah, melalui nervus X dari pharynx dan epiglottis atau melalui nervus IX dari 13 lidah posterior
lidah.
2
Jalan Kerja Impuls Pengecap dari Lidah ke Otak
Tiga saraf cranial yang memainkan peranan dalam pengantaran impuls dari lidah ke otak, yaitu nervus facial VII pada bagian 23 anterior lidah, nervus
glossopharyngeal IX pada bagian 13 posterior lidah, dan nervus vagus X pada pharynx dan epiglottis. Diawali dari taste buds pada lidah, impuls menyebar sepanjang
nervus facial dan dari 13 posterior lidah melalui nervus glossopharyngeal. Impuls dari daerah lain selain lidah berjalan melalui nervus vagus. Impuls di ketiga saraf
tersebut menyatu di medula oblongata untuk masuk ke nukleus traktus solitarius. Dari sana, axon berjalan membawa sinyal dan bertemu dengan leminiskus medialis
kemudian akan disalurkan ke daerah insula. Impuls diproyeksikan ke daerah cortex serebrum di postcentral gyrus kemudian dihantar ke thalamus yang akan memberi
persepsi pengecapan yang dirasa.
21
2.1.3 Fisiologi Lidah Seluruh rasa dapat dirasakan oleh seluruh permukaan lidah, tetapi satu jenis
rasa akan lebih sensitif pada daerah tertentu. Rasa manis lebih sensitif dirasakan pada daerah ujung depan lidah, rasa asin paling baik diapresiasi pada pinggir depan lidah,
Universitas Sumatera Utara
rasa asam paling baik diterima di sepanjang sampingtepi lidah dan sensasi pahit dapat dideteksi dengan sangat baik pada sepertiga belakang lidah. Keempat rasa ini dikenal
dengan istilah sensasi rasa primer. Selain itu, ada rasa kelima yang telah teridentifikasi yakni umami yang dominan ditemukan pada L-glutamat.
1
1. Rasa Manis
Beberapa jenis zat kimia yang menyebabkan rasa ini meliputi: gula, glikol, alkohol, aldehida, keton, amida, ester, asam amino, asam sulfonat, asam halogen, dan
garam anorganik dari timah hitam dan berilium. Hampir semua zat yang menyebabkan rasa manis merupakan zat kimia organik; satu-satunya zat anorganik
yang menimbulkan rasa manis merupakan garam-garam tertentu dari timah hitam dan berillium.
16
1. Rasa Asam
Rasa asam disebabkan oleh suatu golongan asam. Konsentrasi ion hidrogen maupun intensitas sensasi rasanya kira-kira sebanding dengan logaritma konsentrasi
ion hidrogen. Oleh sebab itu, makin asam suatu makanan maka sensasi rasa asamnya semakin kuat.
16
2. Rasa Asin
Rasa asin ditimbulkan oleh garam terionisasi terutama konsentrasi ion sodium. Kualitas rasa asin sedikit berbeda dari satu garam dengan garam lainnya karena
beberapa jenis garam juga mengeluarkan rasa lain di samping rasa asin.
16
3. Rasa Pahit
Rasa pahit seperti rasa manis, tidak disebabkan satu jenis agen kimia, tetapi zat-zat yang memberikan rasa pahit semata-mata hampir merupakan zat organik.
Pembagian kelas zat yang sering menyebabkan rasa pahit adalah: 1 Zat organik rantai panjang yang berisi nitrogen, dan 2 alkaloid. Alkaloid terdiri dari banyak obat
yang digunakan dalam kedokteran seperti kuinin, kafein, striknin, dan nikotin.
16
4. Rasa Umami
Umami berasal dari bahasa Jepang yang artinya enak. Rasa umami
mempunyai ciri khas yang jelas berbeda dari keempat rasa lainnya, termasuk sinergisme peningkat rasa antara dua senyawa umami, L-glutamat dan 5-
ribonulceotides, serta rasa yang bertahan lama setelahnya. Umami adalah rasa yang
Universitas Sumatera Utara
dominan ditemukan pada makanan yang mengandung L-glutamat terdapat pada ekstrak daging dan keju.
16
Gambar 3. Letak Reseptor Rasa pada Lidah
16
Proses Pengecapan :
Ujung saraf pengecap berada di taste buds pada seluruh permukaan lidah. Dengan demikian zat-zat kimia yang terlarut dalam saliva akan mengadakan kontak
dan merangsang ujung-ujung serabut saraf pengecap kemudian timbul impuls yang akan menjalar ke nervus facial VII dan nervus glossopharyngeal IX. Impuls dari
daerah lain selain lidah berjalan melalui nervus vagus X. Impuls di ketiga saraf tersebut menyatu di medula oblongata untuk masuk ke nukleus traktus solitarius. Dari
sana, axon berjalan membawa sinyal dan bertemu dengan leminiskus medialis kemudian akan disalurkan ke daerah insula. Impuls diproyeksikan ke daerah cortex
serebrum di postcentral gyrus kemudian dihantar ke thalamus dan sebagai hasilnya kita dapat mengecap makanan yang masuk ke dalam mulut kita.
21
Tiap rasa utama tersebut tidak mutlak sebagai proses spesifik, artinya rasa oleh masing-masing ion atau molekul zat tersebut dapat bereaksi pada saat yang berlainan
dengan setiap epitel neuron ujung serabut syaraf pengecapan. Jadi setiap taste buds dapat bereaksi untuk semua rasa walau dengan intensitas berbeda.
16
MANIS PAHIT
ASAM ASIN
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4. Proses Rangsang Pengecap dari Taste Buds
sampai dipersepsikan di Thalamus
21
2.1.4 Jenis-jenis papilla
Terdapat empat jenis papilla pada lidah manusia,yaitu:
19 •
Papila fungiform, terletak di 23 anterior lidah dan pada umumnya terdiri dari
satu hingga beberapa taste buds di setiap papila yang diinervasi oleh nervus facial VII. Papila ini terlihat seperti bintik-bintik berwarna merah karena
kaya akan pembuluh darah. Jumlah papila fungiform di setiap lidah manusia adalah sekitar 200 papila. Papila ini lebih sensitif terhadap rasa manis dan asin.
Papila di lidah bagian depan memiliki lebih banyak taste buds 1-18 dibanding dengan papila di lidah bagian tengah 1-9. Diperkirakan ada sekitar
1120 taste buds di papila fungiform pada setiap lidah. Sebuah penelitian di China mengungkapkan bahwa adanya hubungan antara
kepadatan papila fungiform dengan pemeriksaan rasa manis menggunakan larutan sukrosa pada pria dewasa muda. Penelitian ini menyimpulkan bahwa
anatomi papila sangat erat hubungannya dengan ambang sensitivitas rasa khususnya pada papila fungiformis.
22
Universitas Sumatera Utara
•
Papila circumvalata, terletak pada pangkal dorsum lidah di depan sulcus
terminalis linguae yang tersusun seperti huruf V. Papila ini sensitif terhadap rasa asam dan pahit di 13 posterior lidah yang diinervasi oleh nervus
glossopharyngeal IX. Jumlahnya berkisar 3-13 papila di setiap lidah dengan jumlah taste buds 252 di setiap papila sehingga total 2200 taste buds yang
terdapat di papila circumvalata pada setiap lidah. Dalam jumlah besar taste buds ini terletak mengelilingi papila circumvalata yang membentuk garis
seperti huruf V ke arah posterior lidah.
•
Papila foliate, terletak pada lipatan dan celah bagian lateral lidah. Sensitivitas
papila ini lebih dominan terhadap rasa asam yang diinervasi oleh nervus glossopharyngeal IX. Rata-rata terdapat 5-6 papila foliata di setiap sisi lidah
yang terdiri dari 117 taste buds per papila sehingga total terdapat 1280 taste buds di papila foliata pada setiap lidah.
•
Papila filiform, papila terkecil dengan penampang 0,1 - 0,25 mm dan tidak
memiliki taste buds. Papila ini lebih dominan untuk menerima rangsang sentuh.
Gambar 5. Letak Papilla pada Lidah
19
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Sensitivitas Indera Pengecap Faktor-faktor yang mempengaruhi sensitivitas indera pengecap diantaranya:
1.Usia
Universitas Sumatera Utara
Usia mempengaruhi sensitivitas reseptor perasa. Penurunan sensitivitas indera pengecap merupakan masalah fisiologis yang terjadi pada manula. Hal ini disebabkan
karena terjadinya kemunduran dalam hal fisik maupun biologis dimana pada proses menua terjadi penurunan jumlah papila sirkumvalata seiring bertambahnya usia dan
penurunan fungsi transmisi pada taste buds.
13
2.Suhu Makanan Suhu makanan yang kurang dari 20
o
C maupun yang lebih dari 30
o
C dapat mempengaruhi sensitivitas taste buds pada indera pengecap. Suhu yang terlalu panas
akan merusak sel-sel pada taste buds, namun keadaan ini akan cenderung berlangsung cepat karena sel yang rusak akan segera diperbaiki. Suhu yang terlalu dingin juga
dapat membius lidah sehingga sensitivitas lidah akan berkurang.
13
3.Penyakit Berbagai jenis penyakit, terutama penyakit kronis memerlukan perawatan dan
terapi yang terkadang memakan waktu lama. Efek samping obat tersebut dapat mempengaruhi penurunan sensitivitas indera pengecap, seperti amphetamin dapat
menurunkan sensitivitas terhadap rasa manis, anestesia seperti lidocaine dapat menyebabkan berkurangnya sensitivitas rasa asin dan manis, begitu juga penggunaan
insulin untuk penderita diabetes yang berkepanjangan.
13
Xerostomia merupakan salah satu efek samping yang dapat terjadi oleh karena obat-obatan tertentu, penyakit kencing manis, penyakit ginjal maupun pada pasien
yang menerima radiasi kepala dan leher. Xerostomia merupakan keadaan dimana mulut kering akibat produksi kelenjar saliva yang berkurang yang dapat
diakibatkan oleh gangguan penyakit pada pusat saliva atau pada syaraf pembawa rangsang saliva. Suatu zat hanya dapat dinikmati rasanya jika larut dalam saliva.
Dengan berkurangnya produksi saliva, maka sel-sel pengecap akan mengalami kesulitan dalam menerima rangsang rasa.
15
4.Hal-hal lain yang dapat menghalangi identifikasi rasa pada taste buds Kebiasaan mengkonsumsi rokok dapat menurunkan sensitivitas indera
pengecap. Hal ini dapat dikarenakan saat rokok dihisap, nikotin yang terkondensasi
Universitas Sumatera Utara
masuk ke dalam rongga mulut dan menutupi taste buds sehingga kemungkinan menghalangi interaksi zat-zat makanan ke dalam reseptor pengecap.
3
Kebiasaan menyirih merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sensitivitas indera pengecap. Hal ini dikarekan partikel-partikel yang terkandung pada
sirih yang terdeposit pada waktu yang lama sehingga mengakibatkan pigmentasi dan penumpukan partikel pada lidah yang dapat menghalangi interpretasi rasa.
23
Oral higiene merupakan faktor yang juga mempengaruhi sensitivitas indera pengecap. Oral higiene yang buruk dapat mengakibatkan penumpukan plak sisa
makanan yang terdeposit pada lidah sehingga menghalangi interpretasi rasa. Di samping itu, oral higiene yang buruk merupakan tempat berkembangnya bakteri dan
flora yang merugikan di rongga mulut.
3
2.3 Rokok Rokok merupakan produk yang berbahaya dan adiktif menimbulkan