LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN

sedangkan dalam dunia hiburan hal tersebut tidak mutlak dilakukan oleh mereka yang terlibat didalamnya. Jam biologis merupakan mekanisme pengaturan waktu internal dalam tubuh yang bekerja secara otomatis. Jam biologis manusia sudah terprogram secara genetik untuk menentukan waktu bangun dan tidur, setiap orang memiliki jam biologis yang berbeda- beda tergantung umur, pekerjaan dan temperamen dr. Rini:2009. Sebagian besar sarana tempat hiburan khususnya Café yang menampilkan performance home band dibuka pada malam hari rata-rata pada pukul 22.30-03.00, sehingga fenomena aktivitas yang terjadi pada komunitas band Cafe sangat berbanding terbalik dengan aktivitas pada umumnya, mereka sangat jarang dapat menikmati waktu tidur yang lama dan sehat pada malam hari karena seakan-akan waktu tidur malam mereka berubah, tidur malam mereka lakukan pada pagi atau siang hari dan pada malam harinya mereka harus disibukkan dengan rutinitas pekerjaan. Mereka tidur disaat orang-orang dilingkungannya mulai beraktivitas dimana kegiatan orang di sekitarnya tersebut menimbulkan suara-suara yang dapat mempengaruhi kualitas tidur. Berdasarkan pemaparan di atas dapat diasumsikan bahwa jika tidur tidak bermutu maka energi pada tubuh dan otak seperti kewaspadaan, suasana hati, persepsi, daya ingat, daya fikir, kecepatan reaksi, produktifitas, kinerja, keterampilan komunikasi, kreativitas, keselamatan dan kesehatan individu khususnya pada komunitas band Cafe akan menurun. Seperti pernyataan salah satu personil Band Cafe yang peneliti temui, menyatakan suasana hatinya nampak tidak stabil dan fokusnya menjadi menurun jika merasa bangun tidur masih terasa capek dalam artian kualitas tidurnya buruk atau waktu tidurnya berkurang karena harus melakukan aktifitas. Pernyataan personil yang lain pun hampir sama, dimana saat mendapatkan tidur yang tidak berkualitas ia merasa kesusahan mengatur emosi terutama jika bertemu dengan hal-hal yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI terduga yang tidak diharapkannya. Rata-rata waktu tidur mereka dimulai sekitar pukul 4 pagi bahkan ada yang beberapa mulai tidur saat matahari sudah terbit, dan setelah tidur beberapa jam beberapa dari mereka tetap harus melakukan aktifitas di pagi hari. Hal ini seperti yang diungkapkan Bryan 2009 bahwa kekurangan tidur dapat juga mempengaruhi susana hati, membuat lekas marah, perilaku yang kurang bagus dan bermasalah dengan relasi. Secara sederhana apabila komunitas band Cafe yang kualitas tidurnya buruk maka semua potensi dan kreativitas yang ada dalam pikirannya yang seharusnya dikeluarkan dan dikembangkan tidak akan berkembang. Hal ini disebabkan oleh mereka yang memiliki kualitas tidur yang buruk akan mudah frustrasi, sensitif, kurang bersemangat dan akan mengalami kelelahan baik fisik maupun mental. Situasi semacam ini tentu saja tidak akan mendukung bagi komunitas band Cafe untuk melakukan berbagai rutinitas, begitu pula dalam melakukan hubungan sosial dengan orang lain. Selanjutnya dapat dirumuskan bahwa dengan kualitas tidur yang baik dapat membuat kecerdasan emosional yang ada pada diri komunitas band Cafe tersebut dapat lebih dikembangkan. Mendapatkan kualitas tidur yang baik dan bermutu maka akan membuat komunitas band Cafe tersebut tidak akan mudah menjadi frustrasi, sensitif, kurang semangat dan tidak akan mudah mengalami kelelahan baik fisik maupun mental.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari uraian tersebut, peneliti mengajukan permasalahan “Adakah hubungan kualitas tidur dengan kecerdasan emosi pada komunitas band Cafe?”

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kecerdasan emosi yang terjadi pada komunitas band Cafe.

D. MANFAAT PENELITIAN 1. MANFAAT TEORiTIS

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi atau menambah pengetahuan pada dunia psikologi terkait dengan hubungan kualitas tidur terhadap kecerdasan emosional.

2. MANFAAT PRAKTIS

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan refleksi, evaluasi, pengembangan dan peningkatan terhadap masyarakatindividu lain terkait dengan kualitas tidur terhadap kecerdasan emosional. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8

BAB II LANDASAN TEORI

A. KECERDASAN EMOSIONAL 1. PENGERTIAN EMOSI

Oxford English Dictionary mendefinisikan emosi sebagai “setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu;setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap”. Menurut Daniel Goleman emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak Goleman, 2004. Menurut William James dalam Wedge, 1995, emosi adalah “Kecenderungan untuk memiliki perasaan yang khas bila berhadapan dengan objek tertentu dalam lingkungannya”. CrowCrow 1962 mengartikan emosi sebagai “Suatu keadaan yang bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai inner adjusment penyesuaian dari dalam terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan individu”. Definisi tersebut, jelas bahwa emosi tidak selalu jelek, emosi meminjam ungkapan Jalaludin Rakhmat 1994, “memberikan bumbu kepada kehidupan; tanpa emosi, hidup ini kering dan gersang” Sobur, 2003. Coleman dan Hammen 1974,dalam Rakhmat, 1994 menyebutkan, setidaknya ada empat fungsi emosi. a. Emosi adalah pembangkit energi energizer. Tanpa emosi kita tidak sadar atau mati. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Emosi adalah pembawa informasi messenger. Bagaimana keadaan diri kita dapat diketahui dari emosi kita. c. Emosi bukan saja pembawa informasi dalam komunikasi intrapersonal, tetapi juga pembawa pesan dalam komunikasi interpersonal. d. Emosi juga merupakan sumber informasi keberhasilan kita. Beberapa tokoh mengemukakan tentang macam-macam emosi, antara lain Descrates. Menurut Descrates, emosi terbagi atas : desire hasrat, hate benci, sorrow sedihduka, wonder heran, love cinta dan joy kegembiraan. Sedangkan JB Watson mengemukakan tiga macam emosi, yaitu : fear ketakutan, rage kemarahan, love cinta. Goleman 2004 mengemukakan beberapa macam emosi yang tidak berbeda jauh dengan kedua tokoh di atas, yaitu : a. Amarah : beringas, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, berang, tersinggung, bermusuhan, dan barangkali yang paling hebat, tindak kekerasan dan kebencian patologis. b. Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, kesepian, ditolak, putus asa, dan kalau menjadi patologis, depresi berat. c. Rasa takut : cemas, takut, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, sedih, tidak tenang, ngeri, takut sekali, kecut; sebagai patologi, fobia dan panik. d. Kenikmatan : bahagia, gembira, ringan, puas, riang, senang, terhibur, bangga, kenikmatan indrawi, takjub, rasa terpesona, rasa puas, rasa terpenuhi, kegirangan luar biasa, senang, senang sekali e. Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kemesraan, kasih f. Terkejut : terkesiap, terkejut g. Jengkel : hina, jijik, muak, mual, tidak suka h. Malu : malu hati, kesal Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa semua emosi menurut Goleman pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Jadi berbagai macam emosi itu mendorong individu untuk memberikan respon atau bertingkah laku terhadap stimulus yang ada. Dalam the Nicomachea Ethics pembahasan Aristoteles secara filsafat tentang kebajikan, karakter dan hidup yang benar, tantangannya adalah menguasai kehidupan emosional kita dengan kecerdasan. Nafsu, apabila dilatih dengan baik akan memiliki kebijaksanaan; nafsu membimbing pemikiran, nilai, dan kelangsungan hidup kita. Tetapi, nafsu dapat dengan mudah menjadi tak terkendalikan, dan hal itu seringkali terjadi. Menurut Aristoteles, masalahnya bukanlah mengenai emosionalitas, melainkan mengenai keselarasan antara emosi dan cara mengekspresikan Goleman, 2004. Menurut Mayer Goleman, 2004 orang cenderung menganut gaya-gaya khas dalam menangani dan mengatasi emosi mereka, yaitu : sadar diri, tenggelam dalam permasalahan, dan pasrah. Melihat keadaan itu maka penting bagi setiap individu memiliki kecerdasan emosional agar menjadikan hidup lebih bermakna dan tidak menjadikan hidup yang di jalani menjadi sia-sia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI