Mengenali Emosi Diri ASPEK-ASPEK KECERDASAN EMOSIONAL

maupun olah raga. Kurang tidur membuat seseorang lesu, mudah marah hingga tertekan. Tidur merupakan satu kondisi organisme ditandai dengan berkurangnya kesadaran yang jelas kelihatan, ketidakaktifan, proses-proses metabolik yang tertekan, dan ketidakpekaan relatif terhadap rangsangan Chaplin, 2002. Dua macam teori untuk tidur telah diusulkan: teori-teori rekuperasi dan teori-teori sirkadian. Perbedaan antara kedua pendekatan ini terlihat dari jawaban yang mereka tawarkan untuk kedua pertanyaan fundamental tentang tidur. Esensi recuperation theories of sleep teori-teori rekuperasi tentang tidur adalah bahwa bangun mendisrupsi homeostatis stabilitas fisiologis internal tubuh dengan cara tertentu dan tidur dibutuhkan untuk memulihkannya. Berbagai teori rekuperasi berbeda dalam kaitannya dengan disrupsi fisiologi apa yang mereka kemukakan sebagai pemicu tidur ─misalnya, lazim dipercaya bahwa fungsi tidur adalah untuk memulihkan tingkat energi. Akan tetapi, terlepas dari fungsi apa yang dirumuskan oleh teori-teori restorasi tentang tidur, mereka semuanya mengimplikasikan bahwa perasaan mengantuk dipicu oleh deviasipenyimpangan dari homeostasis yang disebabkan oleh bangun dan tidur dihentikan oleh kembalinya homeostatis. Esensi circadian theories of sleep teori-teori sirkadian tentang tidur adalah tidur bukan reaksi terhadap efek-efek disruptif bangun, tetapi sebagai akibat mekanisme timing internal 24-jam circadian berarti “berlangsungnya kira-kira 1 hari” ─artinya, manusia semuanya terprogram untuk tidur dimalam hari terlepas dari apa pun yang terjadi pada diri kita di siang hari. Menurut teori ini, kita telah berevolusi untuk tidur dimalam hari, karena tidur melindungi kita dari kecelakaan dan predator di malam hari ingat bahwa manusia berevolusi jauh sebelum ditemukannya pencahayaan artifisial. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Teori-teori sirkadian tentang tidur lebih difokuskan pada kapan kita tidur daripada fungsi tidur. Akan tetapi, salah satu versi ekstrem teori sirkadian mengatakan bahwa tidur tidak berperan dalam fungsi fisiologis tubuh yang efisien. Menurut teori ini, manusia zaman dahulu memiliki waktu yang cukup untuk mendapatkan makanan, minum, dan berproduksi selama siang har, dan motivasi kuat mereka untuk tidur dimalam hari berevolusi untuk menghemat sumber energi dan untuk membuat mereka kuarang rentan terhadap kecelakaan misalnya, predator di kegelapan. Teori ini mengatakan bahwa tidur seperti perilaku reproduktif dalam arti bahwa kita sangat termotivasi untuk melakukannya, tetapi kita tidak membutuhkannya agar tetap sehat Pinel, 2009. Tidur mempunyai fungsi restoratif, yaitu fungsi pemulihan kembali bagian-bagian tubuh yang lelah, merangsang pertumbuhan, serta pemeliharaan kesehatan tubuh. Proses tidur, jika diberi waktu yang cukup dan lingkungan yang tepat akan menghasilkan tenaga yang luar biasa. Lebih lanjut, tidur dapat memulihkan, meremajakan, dan memberikan energi bagi tubuh dan otak selain itu tidur yang baik dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit Mass, 2002. Kurang tidur dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan kerusakan otak, bahkan kematian. Beberapa peneliti meyakini bahwa tidur REM menjalankan fungsi restoratif untuk otak, sedangkan tidur non-REM manjalankan fungsi restoratif untuk tubuh Sawyer, 2004. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidur adalah suatu periode seseorang untuk pemulihan, mengistirahatkan tubuh dan pikiran serta merupakan satu kondisi organisme ditandai dengan berkurangnya kesadaran yang jelas kelihatan, ketidakaktifan, proses-proses metabolik yang tertekan, dan ketidakpekaan relatif terhadap rangsangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI