Membina Hubungan ASPEK-ASPEK KECERDASAN EMOSIONAL

2. KUALITAS TIDUR

Selain kondisi fisik, tidur juga mempengaruhi kondisi mental seseorang, tidur yang kurang dapat mampengaruhi suasana hati seseorang Webb,2001. Tidur yang baik merupakan kunci untuk merasa nyaman dan bahagia. Tidur yang buruk, sebaliknya, dapat mengakibatkan kelelahan, mudah tersinggung, mudah marah dan depresi klinis Khaviri,1999. Periode kekurangan tidur yang panjang, terkadang menyebabkan disorganisasi ego, halusinasi dan waham selain itu orang yang kekurangan tidur REM mungkin menunjukan sikap mudah tersinggung dan letargi merasa kehilangan energi dan antusiasme KaplanSadock,1997. Yang menjadi pertanyaan adalah ; “Apakah kualitas tidur itu ?”. Nashori 2004 mendefinisikan kualitas tidur sebagai suatu tingkatan keadaan, dimana tidur yang berkualitas dapat menghasilkan kebugaran dan kesegaran pada saat bangun. Kekurangan kuantitas dan kualitas tidur dapat menurunkan atau merusak performansi seseorang secara umum dan keterjagaannya Sawyer, 2004. Berdasarkan berbagai penjelasan diatas, dapatlah disimpulkan bahwa kualitas tidur ialah keadaan dimana seseorang saat dia terbangun dari tidurya dan merasakan suatu kesegaran, merasa nyaman dan bahagia sehingga dapat memberikan energi yang meningkat bagi otak dan tubuhnya, selain itu bisa berdampak pada berbagai aspek kehidupan manusia. Tidur yang baik akan memberikan efek yang baik pada kehidupan seseorang, baik secara fisik maupun mental. Bahkan telah dijelaskan pula diatas, keadaaan kurang tidur dalam jangka waktu yang panjang dapat mengakibatkan kematian. Oleh karena itu, menjaga kualitas tidur adalah suatu hal yang penting.

3. ASPEK-ASPEK KUALITAS TIDUR

a. Nyenyak selama tidur tidak mengalami gangguan tidur

Tidur melalui beberapa tahap, dari tidak nyenyak hingga sangat nyenyak. Tahap- tahap tidur tersebut biasanya dibagi dalam fase non-REM dan fase REM. Fase non- REM dibagi lagi empat tahap, yaitu non-REM 1 hingga 4, dan dilanjutkan dengan tahap terakhir yaitu REM. Seseorang yang nyenyak tidurnya tidak mengalami gangguan-gangguan, baik secara internal maupun eksternal. Contoh gangguan internal adalah mudah terbangun karena ingin kencing, suhu tubuh yang panas, dan lain-lain Nashori, 2004. Sedangkan contoh gangguan eksternal adalah suara yang gaduh, suhu udara yang tidak nyaman terlalu panas atau terlalu dingin, dan lain-lain Nashori, 2004. Apabila seseorang merasakan nyenyak selama tidurnya maka niscaya sewaktu ia terbangun ia akan merasakan kesegaran baik itu pada otak maupun tubuhnya, sehingga sewaktu ia akan melakukan aktivitasnya kemampuan berfikir dan mengeluarkan ide-ide kreatifnya dapat ia keluarkan secara maksimal.

b. Waktu tidur 6-8 jam dalam sehari

Tidur yang cukup akan mempersiapkan seseorang dalam menjalani berbagai aktivitasnya disaat sadar. Mass menyatakan bahwa setiap orang mempunyai hutang tidur Nashori, 2004. Chapman mendefinisikan hutang tidur sebagai kesenjangan antara jumlah tidur minimal yang dibutuhkan individu untuk menjalankan aktivitasnya secara memadai, dan jumlah tidur sebenarnya yang dimiliki individu tersebut. Dijelaskan pula, semakin bertambah hutang tidur seseorang, degradasi terhadap performansinya juga semakin meningkat Sawyer, 2004. LeClair menyatakan, kurang tidur selama dua jam saja dapat menurunkan performansi