Skrining Fitokimia Alga HASIL DAN PEMBAHASAN

SO 2 I 2 N O 2 S O H 2 O CH 3 OH N N HI N H SO 4 CH 3 N O 2 S O + + + 3 2 + + Gambar 7. Reaksi redoks pada saat penetapan kadar air dengan metode Karl Fischer Kadar air serbuk alga coklat Sargassum polyceratium Montagne dengan metode Karl Fischer adalah sebagai berikut : Replikasi I : 3,52 Replikasi II : 3,07 Replikasi III : 4,04 Hasil penetapan kadar air serbuk alga coklat Sargassum polyceratium Montagne masih memenuhi persyaratan karena kadar airnya berada di bawah 10 yaitu sebesar 3,54 ± 0,48.

B. Skrining Fitokimia Alga

Uji kualitatif dilakukan untuk mengetahui keberadaan kandungan polifenol dalam alga coklat Sargassum polyceratium Montagne. Polifenol merupakan salah satu metabolit sekunder yang dihasilkan oleh alga. Polifenol alga terdiri atas berbagai macam senyawa fenolik seperti flavonoid dan tanin dengan phloroglucinol sebagai monomer. Skrining polifenol dilakukan dengan menggunakan pereaksi FeCl 3 . PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Phloroglucinol akan bereaksi dengan FeCl 3 membentuk kompleks berwarna hijau, biru, atau ungu gambar 8. HO OH OH FeCl 3 Fe 3+ HO O H O O OH O OH HO 3 + + 3HCl OH phloroglucinol kompleks berwarna biru-ungu Gambar 8. Reaksi antara phloroglucinol dengan FeCl 3 Perubahan warna menjadi hijau kebiruan atau hitam kehijauan menunjukkan adanya konstituen fenolik. Sebaliknya jika tidak ada reaksi dengan larutan FeCl 3 maka tidak ada polifenol. Hasil uji kualitatif alga coklat Sargassum polyceratium Montagne menunjukkan hasil positif adanya kandungan senyawa fenolik, ditunjukkan dengan adanya perubahan warna menjadi coklat tua kehijauan. Warna coklat yang terbentuk disebabkan karena kandungan pigmen fucoxanthin dalam alga coklat. Selain skrining polifenol, juga dilakukan skrining tanin karena secara kimia ada kemiripan antara tanin dan phlorotannin. Uji kualitatif tanin menggunakan garam gelatin yang merupakan campuran larutan gelatin 1 dan larutan NaCl 10. Penambahan NaCl 10 dimaksudkan untuk menghilangkan protein sehingga mencegah terjadinya reaksi positif palsu. Kandungan protein dalam sampel juga dapat menyebabkan terbentuknya endapan maka campuran disaring dan filtrat yang diperoleh ditambah gelatin. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hasil uji kualitatif dengan gelatin ini menunjukkan hasil positif mengandung tanin, dilihat dari terbentuknya sedikit endapan putih di dasar tabung. Terbentuknya endapan disebabkan karena kemampuan tanin menyamak kulit. Selain itu, endapan menunjukkan adanya tanin yang tidak larut dengan gelatin dalam HCl atau NaCl. Tanin memiliki afinitas yang kuat terhadap gelatin sehingga mengalami presipitasi Thomas dan Frieden, 1923.

C. Isolasi