Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

OH OH HO + H 3 PO 4 MoO 3 12 + H 2 O O O OH HO H 7 PMo 12 O 40 + Gambar 11. Reaksi phloroglucinol dengan reagen Folin-Ciocalteau

3. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum

λ maks Panjang gelombang maksimum λ maks merupakan panjang gelombang suatu senyawa memberikan absorbansi maksimum. Panjang gelombang maksimum ditentukan dan digunakan untuk membaca absorbansi sampel. Mulja dan Suharman 1995 menyatakan pembacaan absorbansi pada panjang gelombang maksimum akan memberikan sensitivitas dan presisi analisis yang maksimal. Zhang, et al. 2006 telah melakukan penelitian mengenai estimasi kandungan polifenol total pada sampel rumput laut dan ekstraknya berdasarkan reaksi Folin-Ciocalteau. Pada penelitian tersebut diperoleh panjang gelombang maksimum standar phloroglucinol adalah 750 nm. Untuk melihat puncak spektrum yang lebih jelas di sekitar panjang gelombang 750 nm maka scanning dilakukan pada rentang 400-900 nm. Scanning panjang gelombang dilakukan menggunakan tiga konsentrasi baku phloroglucinol yang berbeda yaitu 1,0; 3,0; dan 6,0 ppm yang direaksikan dengan reagen Folin-Ciocalteau. Pemilihan ketiga konsentrasi tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa ketiganya dianggap mewakili konsentrasi rendah, menengah, dan tinggi. Hasil yang diperoleh menunjukkan tiga puncak absorbansi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI maksimum pada panjang gelombang yang berbeda, yaitu 758,7 nm; 750,1 nm; dan 743,4 nm gambar 12. λ wavelength a b s o r b a n c e u n i t a u ,1 ,2 ,3 ,4 ,5 0, 7 ,6 ,8 C B A Gambar 12. Spektra scanning panjang gelombang maksimum phloroglucinol pada tiga konsentrasi A = 1,0 ppm; B = 3,0 ppm; C = 6,0 ppm setelah direaksikan dengan reagen Folin-Ciocalteau Dari hasil scanning panjang gelombang maksimum, ditemukan bahwa semakin besar konsentrasi standar phloroglucinol yang direaksikan dengan reagen Folin-Ciocalteau maka panjang gelombang maksimum cenderung bergeser ke panjang gelombang yang lebih kecil. Hal ini disebabkan oleh reduksi reagen Folin- Ciocalteau yang tidak terkontrol. Auterhoff dan Knabe 1978 menyebutkan dua bentuk reduksi reagen Folin-Ciocalteau, seperti tertulis pada persamaan 2 dan 3. Reaksi reduksi tersebut ditentukan oleh keasaman pH. Keterbatasan penelitian ini adalah tidak terkontrolnya keasaman larutan pada saat dianalisis. Dengan demikian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI reaksi reduksi reagen dapat terjadi dalam dua bentuk, sehingga berpengaruh pada hasil reaksi redoks yang menyebabkan terjadinya pergeseran panjang gelombang. Oleh karena diperoleh tiga panjang gelombang yang berbeda, maka absorbansi standar phloroglucinol dibaca pada ketiga panjang gelombang tersebut. Hasil pembacaan absorbansi menunjukkan perbedaan yang tidak berbeda jauh. Oleh karena itu, untuk pembacaan absorbansi seri baku dan sampel dipilih panjang gelombang 750,1 nm karena merupakan panjang gelombang yang mendekati panjang gelombang maksimum teoritis phloroglucinol yaitu 750 nm Zhang, et al., 2006.

4. Pembuatan Kurva Baku