Alga Coklat Polifenol Alga

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Alga Coklat

Sargassum polyceratium Montagne Alga coklat Sargassum polyceratium Montagne termasuk dalam kelas Phaeophyceae, ordo Fucales, dan famili Sargassaceae, serta merupakan salah satu alga coklat marga Sargassum dengan spesies Sargassum polyceratium Montagne Anonim, 2008. Lingkungan tempat tumbuh alga Sargassum terutama di daerah perairan yang jernih yang memiliki substrat dasar batu karang, karang mati, batuan vulkanik, dan benda-benda yang bersifat massive yang berada di dasar perairan. Habitat alga Sargassum di perairan dengan kedalaman 0,5–10 m. Marga ini tumbuh subur pada daerah tropis dengan suhu perairan 27,25–29,30 °C dan salinitas 32–33,5‰. Kebutuhan intensitas cahaya matahari alga Sargassum berkisar 6500–7500 lux. Alga Sargassum tumbuh berumpun dengan untaian cabang-cabang. Panjang thalli utama mencapai 1–3 m dan tiap-tiap percabangan terdapat gelembung udara berbentuk bulat yang disebut bladder yang berguna untuk menopang cabang-cabang thalli terapung ke arah permukaan air untuk mendapatkan intensitas cahaya matahari Kadi, 2007. Kandungan bahan kimia utama alga coklat Sargassum yaitu alginat. Dalam industri kosmetik alginat digunakan sebagai bahan pembuat sabun, cream body lotion, sampo, dan cat rambut. Selain alginat, alga coklat Sargassum juga 6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengandung protein, vitamin C, tanin, iodin sebagai obat pencegah gondok, dan fenol Kadi, 2007.

B. Polifenol Alga

Phlorotannin Polifenol alga atau lebih dikenal sebagai phlorotannin banyak terdapat pada alga coklat, namun polifenol alga ini mempunyai perbedaan dengan polifenol dari tumbuhan terestrial. Polifenol dari tumbuhan terestrial berasal dari asam galat dan asam elagat, sedangkan polifenol alga berasal dari unit phloroglucinol 1,3,5- trihydroxybenzine Burtin, 2003. Phlorotannin terdiri dari molekul dengan struktur dan tingkat polimerisasi yang heterogen yaitu phloroglucinol 2 dan oligomernya seperti eckol trimer, 3, phlorofucofuroeckol A pentamer, 28, dieckol hexamer, 7, 8,8’-bieckol hexamer, 7 dan lainnya 30. Contoh struktur kimia senyawa-senyawa polifenol alga seperti pada gambar 1. Kandungan phlorotannin paling tinggi ditemukan pada alga coklat antara 5-15 berat kering Nagayama, et. al, 2002. Phlorotannin dengan struktur dan tingkat polimerisasi yang heterogen memungkinkan senyawa ini mempunyai aktivitas biologik yang luas. Phloroglucinol yang merupakan monomer phlorotannin menunjukkan aktivitas antioksidan yang tinggi. Beberapa aktivitas biologik phlorotannin yang telah diteliti adalah antiproliferasi dan antioksidan Athukorala, Kim, dan Jeon, 2006; Yuan dan Walsh, 2006, efek protektif terhadap ionizing radiation Kang, et al., 2006, kemampuan untuk mengabsorbsi sinar UV Roleda, Wiencke, dan Luder, 2006; Swanson dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Druehl, 2002, sitoprotektif terhadap stress oksidatif Kang, et al., 2005, dan inhibitor HIV-1 reverse transcriptase dan protease Ahn, et al., 2004. HO OH OH 1 2 3 4 5 Gambar 1. Struktur kimia beberapa polifenol alga : 1 Phloroglucinol, 2 eckol, 3 phlorofucofuroeckol A, 4 dieckol, 5 8,8’-bieckol Glombitza dan Keusgen 1995 menemukan phloroglucinol bebas dalam Fucus vesiculosus dan mendeskripsikan isolasi beberapa polyphloroglucinol dan dinamakan difucol, trifucol, serta campuran dua isomerik tetrafucol. Dari ganggang coklat yang lain, Bifurcaria bifurcate, diisolasi sebuah difenil eter dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dikarakterisasikan sebagai paracetate. Data spektrum menunjukkan senyawa ini, bernama bifuhalol yang lebih lanjut diduga sebagai prekusor tanin phaeophyta.

C. Isolasi