Implementasi Program CSR a. Tapah perencanaan program CSR Tahap implementasi program CSR

khususnya masyarakat, 3 motif reputasi yaitu menjalankan CSR merupakan salah satu strategi dalam memperkuat reputasi perusahaan sebagai perusahaan yang profesional dan memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi terhadap stakeholder khususnya masyarakat, 4 motif keberlanjutan yaitu menjalankan CSR sebagai bagian strategi dalam keberlanjutan aktivitas bisnis perusahaan, dimana keberlanjutan usaha PT. PLN Persero DJBB bergantung pada tiga pilar utama: kinerja ekonomi profit, kinerja lingkungan palnet dan kinerja sosial people.

3.2 Implementasi Program CSR a. Tapah perencanaan program CSR

Implementasi program CSR terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap implementasi dan tahap evaluasi. Program CSR yang dilaksanakan PT. PLN Persero DJBB melalui tahap perencanaan yang meliputi: menyesuaikan program dengan visi misi perusahaan, menetapkan tujuan, target, menyesuaikan dengan kebijakan pimpinan, menetapkan strategi, menetapkan struktur organisasi pelaksana, merancang program, menyiapkan SDM, pemetaan wilayah, alokasi dana, merencanakan strategi implementasi dan merencanakan kegiatan evaluasi. Perencanaan CSR didudukan sebagai acuan atau guide bagaimana melaksanakan progam CSR agar sesuai dengan arah dan harapan perusahaan dan masyarakat. Jika dilihat dari aspek teoritis, Wibisono Hadi, 2011:123-148 menyatakan bahwa perencanaan program menjadi penting karena dapat dijadikan arah melaksanakan implementasi program. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan, antara lain: Perumusan visi misi perusahaan, menetapkan tujuan, target, menyesuaikan dengan kebijakan pimpinan, menetapkan strategi, menetapkan struktur organisasi pelaksana, merancang program, menyiapkan SDM, pemetaan wilayah, alokasi dana, merencanakan strategi implementasi dan merencanakan kegiatan evaluasi.

b. Tahap implementasi program CSR

Implementasi program CSR tidak dilaksanakan sendiri atau pun diserahkan sepenuhnya kepada pihak lain. Implementasi progam CSR bekerja sama dan melibatkan stakeholder terkait misalnya Yayasan Saung Kadeudeuh dan pemerintah daerah. Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, hal ini sangat mendorong keberhasilan program menjadi lebih cepat. Selain itu, program ini sangat melibatkan partisipasi masyarakat. Secara teoritis berbagai strategi implementasi CSR antara lain: program dengan sentralisasi Self managing strategy, program dengan desentralisasi Outsourcing, dan kombinasi Mixed Type Hadi, 2011:142-147. Dari ketiga pendekatan pelaksanaan program CSR tersebut, PT. PLN Persero DJBB menggunakan pendekatan kombinasi mixed type. Tipe kombinasi sendiri yaitu menggunakan pola memadukan antara sentralistik dan desentralistik, dimana pola ini sangat cocok untuk program CSR berbasis pada pemberdayaan masyarakat community empowering, sehingga program ini syarat dengan partisipasi masyarakat. Melalui pendekatan kombinasi mixed type, perusahaan dapat menrancang progam CSR sesuai dengan arahan dan keinginan mereka, kemudian untuk operasionalnya dapat melibatkan berbagai stakeholder yang terkait. Pelibatan stakeholder untuk meringankan beban kerja perusahaan, juga berfungsi untuk menstimulus stakeholder agar dapat terlibat dan mendukung progam CSR guna terciptanya kerjasama yang saling menguntungkan. Bentuk kegiatan program CSR Program Kawasan Sehat Mandiri Konsep Biomethagreen ini terbagi kedalam lima kegiatan antara lain: proses pemilahan sampah, proses pengankutanpenyetoran sampah, proses pengolahan biomethagreen dan penampungan di Bank sampah, proses pemanfaatan biogas, dan pemasaran pupuk cair dan penjualan sampah anorganik. Progam CSR ini memiliki manfaat bagi masyarakat dan PT. PLN Persero DJBB. Manfaat yang paling dirasakan masyarakat yaitu: 1 budaya hidup sehat, 2 kelestarian lingkungan menjadi terjaga, 3 membantu tingkat kesejahteraan masyarakat, dan 4 meningkatkan kreatifitas dan kemandirian masyarakat. Secara teoritis setidaknya ada enam manfaat program CSR bagi perusahaan Susanto, 2009:14-15 yakni sebagai berikut: 1 mengurangi resiko dan tuduhan terhadap perlakukan tidak pantas yang diterima perusahaan, 2 pelindung dan membantu perusahaan meminimalkan dampak buruk yang diakibatkan suatu krisis, 3 keterlibatan dan kebanggaan karyawan, 4 mampu memperbaiki dan mempererat hubungan antara perusahaan dengan stakeholder-nya, 5 meningkatkan penjualan, 6 inisiatif-inisiatif lainnya, seperti inisiatif pajak dan berbagai perlakuan khusus lainnya. Hal ini perlu dipikirkan guna mendorong perusahaan agar lebih giat lagi menjalankan tanggung jawab sosialnya. Jika dilihat dari aspek teori maka manfaat yang diperoleh PT. PLN Persero DJBB yaitu 1 melalui program CSR nya, maka PT. PLN Persero DJBB dapat mengurangi resiko dan tuduhan terhadap perlakuan tidak pantas yang diterima perusahaan, serta mendapat dukungan luas dari komunitas dan masyarakat, 2 membantu perusahaan meminimalkan dampak buruk yang diakibatkan suatu krisis, seperti adanya pemberitaan mengenai kenaikan tarif dasar listrik, dan pemberitaan mengenai inevisiensi dari temuan Badan Pemeriksa Keuangan bahwa selama 2009- 2010, 3 keterlibatan dan kebanggaan karyawan, dimana karyawan PT. PLN Persero DJBB menjadi bersemangat karna perusahaannya memiliki reputasi baik, 4 mampu memperbaiki dan mempererat hubungan antara perusahaan dengan stakeholdernya, melalui progam CSR ini, PT. PLN Persero DJBB dapat berkomunikasi, dan memberikan kontribusi kepada masyarakat, 5 meningkatkan kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap PT. PLN Persero, dan 6 mendorong PT. PLN Persero DJBB untuk melakukan inisiatif-inisiatif lainnya dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya. Di lain pihak dapat meredam konflik sosial secara structural dan ekonomi antara perusahaan dengan stakeholder yang ada.

c. Tahap evaluasi program CSR