Morfologi Koloni Isolat Bakteri dalam Susu Fermentasi Yakult

d. Uji pergerakan bakteri Uji pergerakan bakteri ini bertujuan untuk menentukan apakah suatu organisme motil atau tidak. Organisme yang motil biasa disebut organisme yang berflagella. Bakteri yang non motil tidak memiliki flagella. Pada uji pergerakan bakteri ini menggunakan metode tusukan pada media semi solid agar. Media semi solid agar mengandung agar 0,3 . Kandungan agar 0,2-0,4 bertujuan supaya tidak mengganggu pergerakan bakteri. Hasil positif akan menunjukkan jika organisme tumbuh menyeluruh dalam media dan media tampak lebih keruh karena terjadi pergerakan bakteri mengarah keluar dari garis inokulasi, sedangkan hasil negatif menunjukkan adanya pertumbuhan hanya pada garis inokulasi saja dan pertumbuhannya tampak jelas. Pada penelitian terhadap isolat bakteri dari susu fermentasi menunjukkan tidak adanya pergerakan bakteri non motil. Jadi bakteri ini tidak mempunyai flagella untuk bergerak Lampiran 3 . Tabel II. Hasil Morfologi Sel Bakteri dalam Susu Fermentasi Yakult ® Morfologi Sel Hasil Percobaan Sifat Gram Gram Positif Sifat Acid-Fast Non Acid Fast Ada Tidaknya Spora Non spora Bentuk sel Rangkaian sel Batang panjang Berantai pendek Motilitas Non Motil

2. Morfologi Koloni Isolat Bakteri dalam Susu Fermentasi Yakult

® Morfologi koloni digunakan untuk mengidentifikasi koloni, meliputi bentuk, ukuran, tekstur, warna koloni dan sebagainya pada beberapa tipe media Jutono dkk, 1980. Media yang digunakan adalah MRS Man Rogosa Sharpe. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Menurut Bridson 1998 MRS merupakan media yang digunakan untuk penanaman dan pertumbuhan bakteri asam laktat. a. Penanaman pada medium MRS Man Rogosa Sharpe agar tegak Medium agar tegak diinokulasi secara aseptik dengan biakan murni bakteri menggunakan jarum inokulasi secara tusukan ke dalam tabung, diinkubasi pada suhu 37 º C selama 48 jam. Pertumbuhan diamati pada bagian permukaan dan bagian dasar, juga bentuk pertumbuhan pada bekas tusukan Jutono dkk, 1980. Pertumbuhan bakteri dalam medium MRS agar tegak mengikuti arah tusukan dengan pertumbuhan yang lebat dari permukaan tabung sampai dasar tabung dan berbentuk filliform merata pada bekas inokulasi, serta bagian permukaannya melebar Lampiran 4. b. Penanaman pada Medium MRS agar miring Medium agar miring diinokulasi secara aseptik dengan biakan murni bakteri menggunakan jarum inokulasi secara goresan yang lurus, diinkubasi pada suhu 37 º C selama 48 jam. Yang diamati adalah pertumbuhannya, bentuk pertumbuhan pada bekas goresan, elevasi, konsistensi dan warna medium. Jutono dkk, 1980. Pengamatan bakteri pada media MRS agar miring menunjukkan bentuk koloni rata sepanjang garis inokulasi, berwarna putih, pertumbuhannya tebal, permukaan licin, elevasinya cembung conveks, tidak mengkilat, tidak tembus cahaya, dan warna mediumnya tetap coklat Lampiran 5. c. Penanaman pada medium MRS broth Medium cair diinokulasi secara aseptik dengan biakan murni bakteri menggunakan ose, diinkubasi pada suhu 37 º C selama 48 jam. Pengamatannya meliputi : pertumbuhan pada permukaan, kekeruhan dan endapan Jutono dkk, 1980. Pada medium cair yang diinokulasi bakteri dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan oksigen bakteri. Bakteri yang tumbuh pada permukaan medium disebut bakteri aerob; kalau tumbuh keseluruhan antara permukaan dan dasar medium cair disebut bakteri fakultatif anaerob; kalau pertumbuhan bakteri hanya terdapat pada dasar medium saja disebut bakteri anaerob Berkey, 1994. Pada pengamatan bakteri pada medium MRS Cair terlihat bakteri tumbuh pada permukaan, tidak membentuk selaput, sangat keruh, dan banyak endapannya seperti butiran halus. Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri tersebut termasuk bakteri yang bersifat fakultatif anaerob Lampiran 6. d. Penanaman pada medium MRS agar plate Tujuan identifikasi menggunakan medium MRS agar plate adalah untuk mengamati koloni bakteri yang telah diisolasi dalam susu fermentasi Yakult ® supaya dapat diketahui genus bakteri tersebut dan dideterminasi dengan buku panduan Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology. Setelah terbentuk koloni pada permukaan agar cawan petri, maka dilakukan pengamatan pada pertumbuhan, bentuk, permukaan, elevasi, bentuk tepi dan struktur dalam koloni Jutono dkk, 1980. Menurut Holt et al., 2000 koloni PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lactobacillus pada media agar plate biasanya berukuran 2-5 mm, konveks cembung, entire rata, opaque tidak dapat ditembus cahaya, dan tanpa pigmen. Pada hasil pengamatan diketahui bahwa permukaan medium MRS agar plate terdapat koloni bakteri hasil isolasi dari susu fermentasi Yakult ® yang berbentuk circular bulat lingkaran, permukaannya licin, elevasi convex cembung, bentuk tepi entire rata, dan bentuk struktur dalamnya opaque tidak dapat tembus cahaya Lampiran 7. Tabel III. Hasil Pengamatan Morfologi Koloni Isolat Bakteri dalam Susu Fermentasi Yakult ® Medium Pertumbuhan Koloni Sifat Morfologi Koloni yang diamati Morfologi Koloni Isolat Bakteri dalam Susu Fermentasi Yakult ® Morfologi Koloni Lactobacillus sp. menurut Holt et al 2000 Pertumbuhan Merata - Medium MRS Agar Tegak Bentuk pertumbuhan pada bekas tusukan Filiform pertumbuhan sepanjang bekas inokulasi merata - Pertumbuhan Lebat - Bentuk pertumbuhan pada bekas goresan Filiform Elevasi Convex cembung - Kilat luster Tidak mengkilat - Topografi Licin tidak teratur - Medium MRS Agar Miring Ciri-ciri optik Opaque tidak dapat ditembus cahaya - Pertumbuhan pada permukaan Tidak membentuk selaput - Kekeruhan Sangat keruh - Medium MRS Cair Endapan Banyak, butiran halus - Pertumbuhan Tumbuh koloni di permukaan - Bentuk koloni Circular bulat - Permukaannya Smooth licin - Elevasi Convex Convex Bentuk tepi Entire rata Entire rata Medium MRS Agar Plate Bentuk struktur dalam Opaque Opaque

3. Uji biokimia isolat bakteri dalam susu fermentasi Yakult