Uji Potensi Antibakteri Infus Akar Ginseng Merah Terhadap S. aureus

33 steril, jika nilai signifikansinya 0,05 taraf kepercayaan 95 . Terlihat pada tabel Post Hoc Test bahwa setiap variasi konsentrasi infus akar ginseng merah dengan kontrol negatif memiliki nilai signifikansi 0,05 dan menghasilkan diameter zona hambat yang berbeda bermakna, artinya setiap variasi konsentrasi infus akar ginseng merah memiliki potensi sebagai antibakteri terhadap S. aureus. Sedangkan setiap variasi konsentrasi infus akar ginseng merah dengan kontrol positif hanya pada konsentrasi 100 yang tidak ada perbedaan yang bermakna dengan kontrol positif, yang artinya mungkin konsentrasi 100 dari infus akar ginseng merah dapat menggantikan potensi antibakteri dari amoxycillin kontrol positif tetapi masih perlu penelitian dan pembuktian lebih lanjut. Suatu senyawa antimikroba dikatakan memiliki potensi antibakteri jika ada penghambatan pada pertumbuhan mikroba uji dibandingkan dengan kontrol negatif.

E. Uji Potensi Antibakteri Infus Akar Ginseng Merah Terhadap S. aureus

dengan Metode Dilusi Padat Dari uji potensi antibakteri dengan metode difusi menggunakan paper disk diperoleh data bahwa infus akar ginseng merah mempunyai potensi antibakteri terhadap S. aureus. Selanjutnya dilakukan pengujian potensi antibakteri dari infus akar ginseng merah dengan membandingkan kekeruhan media terhadap kontrol negatif. Dalam tahap ini digunakan pula kontrol positif Amoxycillin 20 mgml dan kontrol negatif dengan aquadest steril. Metode uji yang digunakan adalah dilusi padat. Sebelumnya, suspensi S. aureus dikontrol dengan disetarakan standar Mc Farland II yang setara dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 jumlah bakteri sebanyak 6x10 8 CFUml. Pengontrolan terhadap jumlah S. aureus bertujuan agar jumlah bakteri uji yang akan dibiakkan dapat dikendalikan populasinya dengan cara membandingkan kekeruhan suspensi bakteri uji secara visual dengan standar baku sehingga akan diperoleh hasil yang hampir sama untuk setiap replikasi. Selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap kekeruhan media yang telah diinokulasi larutan uji infus akar ginseng merah dengan konsentrasi masing-masing 10, 20, 30, 40, 60, 80, 100 dan bakteri uji. Pada metode dilusi padat ini digunakan konsentrasi 10, 20 dan 30 karena diketahui pada hasil difusi paper disk pada konsentrasi 40 infus akar ginseng merah sudah mempunyai potensi antibakteri sehingga dimungkinkan KHM berada di bawah atau sama dengan konsentrasi 40 . Hasil pengamatan masing-masing konsentrasi dibandingkan dengan kontrol negatif, ternyata pada konsentrasi 10, 20, 30 dan 40 sama dengan kontrol negatif masih terlihat adanya kekeruhan media yang artinya masih terdapat pertumbuhan bakteri uji, tetapi kekeruhan pada konsentrasi 40 lebih sedikit dibandingkan dengan kontrol negatif. Sedangkan pada konsentrasi 60, 80 dan 100 sudah tidak terlihat adanya kekeruhan media yang artinya tidak terdapat pertumbuhan bakteri uji. Pada metode dilusi padat hanya diperlukan perbandingan potensi antibakteri melalui pengamatan secara visual terhadap kekeruhan media, sehingga perbandingan dituliskan dalam bentuk notasi. Notasi dituliskan untuk memberikan gambaran tingkat kekeruhan media berisi bakteri uji yang sudah diberi larutan infus akar ginseng merah. Semakin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 keruh berarti pertumbuhan koloni bakteri uji semakin subur dan sebaliknya semakin jernih maka pertumbuhan koloni bakteri uji kurang subur Trihendrokesowo, 1986. Hasil yang diperoleh dengan metode dilusi padat menggunakan media NA adalah sebagai berikut : Tabel V. Hasil uji potensi antibakteri infus akar ginseng merah terhadap S. aureus dengan metode dilusi padat dalam waktu inkubasi 24 jam Konsentrasi infus bv Pertumbuhan koloni S. aureus Kontrol - Infus 40 Infus 60 Infus 80 Infus 100 Kontrol + ++ + - - - - Keterangan : ++ : pertumbuhan subur + : pertumbuhan kurang subur - : pertumbuhan tidak ada Selanjutnya dilakukan penegasan dengan cara streak plate. Pada pengamatan kekeruhan media, konsentrasi 10, 20, 30 dan 40 masih terdapat pertumbuhan bakteri uji. Penegasan dengan metode streak plate dilakukan terhadap media yang menunjukkan tidak adanya pertumbuhan bakteri uji yaitu pada konsentrasi 60, 80 dan 100. Setelah dilakukan penegasan dengan metode streak plate dari petri dengan konsentrasi 60, 80 dan 100 diperoleh hasil pada konsentrasi 60 ditemukan pertumbuhan bakteri pada media yang di-streak dan pada konsentrasi 80 dan 100 sudah tidak ditemukan pertumbuhan bakteri pada media yang di-streak. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa infus akar ginseng merah berpotensi sebagai antibakteri terhadap S. aureus dengan adanya penghambatan pada pertumbuhan S. aureus. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36

F. Identifikasi Kualitatif Kandungan Senyawa Infus Akar Ginseng Merah

Dokumen yang terkait

Efek Hambat Berbagai Macam Hand Sanitizer Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. 2013

2 22 62

Efek Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus.

2 15 50

Uji aktivitas antibakteri ekstrak kubis (brassica oleracea l.var. capitata l.) terhadap bakteri Escherichia Coli

0 5 0

Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun garcinia benthami pierre terhadap beberapa bakteri patogen dengan metode bioautografi

1 10 92

Aktivitas antibakteri ekstrak kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) terhadap Escherichia coli, Bacillus subtilis, dan Staphylococcus aureus

1 11 8

Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Panamar Gantung (tinospora crispa L.) terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus. - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 65

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Panamar Gantung (tinospora crispa L.) terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus. - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 13

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian - Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Panamar Gantung (tinospora crispa L.) terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus. - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 20

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data - Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Panamar Gantung (tinospora crispa L.) terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus. - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 21

BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan - Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Panamar Gantung (tinospora crispa L.) terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus. - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12