6
B. Penyarian
Penyarian adalah kegiatan penarikan zat yang dapat larut dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Faktor yang mempengaruhi kecepatan
penyarian adalah kecepatan difusi zat yang larut melalui lapisan-lapisan batas antara cairan penyari dengan bahan yang mengandung zat tersebut. Zat aktif yang terdapat
dalam berbagai simplisia dapat digolongkan ke dalam alkaloida, glikosida, flavonoid dan lain-lain. Struktur kimia yang berbeda-beda akan mempengaruhi kelarutan serta
stabilitas senyawa-senyawa tersebut terhadap pemanasan, logam berat, udara, cahaya, dan derajat keasaman. Dengan diketahuinya zat aktif yang dikandung
simplisia akan mempermudah pemilihan cairan penyari dan cara penyarian yang tepat Anonim, 1986. Faktor utama untuk pertimbangan pada pemilihan cairan
penyari adalah selektifitas, kemudahan bekerja dan proses dengan cairan tersebut, ekonomis, aman dan ramah lingkungan Sidik Mudahan, 2000.
Cara penyarian dapat dibedakan menjadi :
1. Infundasi
Infundasi adalah proses penyarian menyari simplisia dengan air pada suhu 90
o
C selama 15 menit yang umumnya digunakan untuk menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan-bahan nabati Anonim, 1986.
Pada penelitian ini digunakan metode penyarian secara infundasi. Proses penyarian yaitu simplisia serbuk dibasahi dengan air secukupnya, kemudian
dipanaskan di tangas air dalam panci infusa selama 15 menit dihitung mulai suhu dalam panci 90
o
C sambil sesekali diaduk. Kemudian diserkai selagi panas melalui kain flanel. Untuk mencukupi kekurangan air, ditambah air panas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
secukupnya melalui ampas sampai diperoleh volume yang dikehendaki Anonim, 1974.
Untuk penyarian, Farmakope Indonesia IV menetapkan sebagai cairan penyari digunakan air, etanol, etanol air atau eter. Untuk obat tradisional masih
terbatas pada penggunaan penyari air dan etanol. Pada penyarian dengan metode infusa digunakan cairan penyari berupa air Anonim, 1986.
2. Maserasi
Maserasi dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga
sel yang mengandung zat aktif. Zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel, maka
larutan yang terpekat didesak keluar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel Anonim,
1986
3. Perkolasi
Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Tahap perkolasi
dilakukan terus-menerus sampai diperoleh ekstrak yang jumlahnya 1-5 kali bahan Sidik Mudahan, 2000.
4. Penyarian berkesinambungan
Prinsip kerjanya yaitu cairan penyari diisikan pada labu, serbuk simplisia diisikan pada tabung dari kertas saring atau tabung yang berlubang-lubang dari
gelas, baja tahan karat atau bahan lain yang cocok. Cairan penyari dipanaskan hingga mendidih. Uap penyari akan naik ke atas melalui serbuk simplisia. Uap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
penyari mengembun karena didinginkan oleh pendingin balik. Embun turun melalui serbuk simplisia sambil melarutkan zat aktifnya dan kembali ke labu.
Cairan akan menguap kembali berulang proses seperti di atas Anonim, 1986.
C. Uji Potensi Senyawa Antibakteri