18
D. Tata Cara Penelitian
1. Determinasi Akar Ginseng Merah. Akar ginseng merah yang akan diteliti dideterminasi menurut pustaka
acuan Anonim, 1998; Anonim, 2000; Anonim, 2003; Christman, 2000; Harden, 1990; dan Nuskha, 2004. Determinasi dilakukan di Laboratorium Kebun Obat
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Untuk mempermudah determinasi, digunakan seluruh bagian dari tanaman ginseng merah akar, batang, daun,
bunga dan buah. 2. Pengumpulan Bahan
Bahan berupa akar dari tanaman ginseng merah yang diperoleh dari CV. Indmira Citra Tani Nusantara, Yogyakarta pada bulan Oktober 2007. Tanaman
yang diambil adalah tanaman yang sudah berbunga. Bagian tanaman yang digunakan adalah bagian akarnya yaitu dengan cara mengambil tanaman utuh
kemudian dipotong pada bagian akarnya. 3. Pengeringan dan Pembuatan Serbuk
Pengeringan akar ginseng merah dilakukan di tempat terbuka yang terlindung dari sinar matahari langsung. Sebelum dikeringkan, akar dibersihkan
dari debu dan kotoran terlebih dahulu, kemudian dicuci bersih dengan air mengalir. Selanjutnya dirajang dan diangin-anginkan di tempat terbuka yang
terlindung dari sinar matahari langsung, kemudian dikeringkan dengan oven pada suhu 40 – 50
o
C. Bagian tanaman yang sudah kering simplisia kering ditandai dengan mudah dipatahkan, diserbuk dengan blender, kemudian diayak
menggunakan pengayak. Kecuali dinyatakan lain, seluruh simplisia harus dihaluskan menjadi serbuk dengan ukuran 418Anonim, 1995.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
4. Penyarian Akar Ginseng Merah Dengan Metode Infundasi Penyarian dilakukan dengan metode infundasi. Untuk infus kadar 100
sebanyak + 40 gram bahan akar kering yang sudah diserbuk dibasahi dengan air 400 ml kemudian dipanaskan di dalam penangas air, selama 15 menit terhitung
mulai suhu dalam panci infus 90
o
C, sambil sesekali diaduk. Infus diserkai sewaktu masih panas dengan menggunakan kain flanel sehingga diperoleh filtrat
sebanyak 100 ml. Apabila filtrat yang diperoleh kurang dari 100 ml, maka untuk mencukupi kekurangan air perlu ditambahkan air panas secukupnya melalui
ampas sampai diperoleh volume yang dikehendaki. Dari larutan infus 100 dipipet 20 ml, 15 ml dan 10 ml kemudian diencerkan dengan aquadest sampai 25
ml sehingga diperoleh konsentrasi 80, 60 dan 40 .
Tabel I. Seri konsentrasi infus akar ginseng merah sebagai larutan uji
Konsentrasi infus
Volume larutan uji infus 100 ml
Volume aquadest ml
Volume pengenceran ml
80 20
5 25
60 15
10 25
40 10
15 25
5. Uji Potensi Antibakteri Infus Akar Ginseng Merah Terhadap S. aureus a. Persiapan stok bakteri
Diambil bakteri dari biakan murni S. aureus dengan ose, kemudian di diinokulasi secara streak plate pada media nutrien agar miring, lalu inkubasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
selama 24 jam pada suhu 37
o
C. Hasil inokulasi sebagai stok untuk tahap penelitian selanjutnya.
b. Pembuatan suspensi bakteri Diambil dengan ose dari stok bakteri, kemudian diinokulasikan pada
aquades steril, kemudian disetarakan dengan larutan standar Mc. Farland II 6 x 10
8
CFUml dengan cara membandingkan kekeruhan suspensi bakteri uji secara visual dengan larutan standar baku.
c. Uji potensi antibakteri infus akar ginseng merah terhadap S. aureus dengan metode difusi paper disk
Dituang 20 ml nutrien agar ke dalam cawan petri, digoyang agar homogen, biarkan memadat. Diambil 0,1 ml suspensi bakteri uji yang setara
dengan larutan standar Mc. Farland II 6 x 10
8
CFU ml, kemudian diinokulasikan secara spread plate ke dalam cawan petri yang berisi media.
Paper disk yang telah diinokulasi dengan 10 μl amoksisilin sebagai kontrol
positif, aquadest steril sebagai kontrol negatif, dan larutan uji konsentrasi 100, 80, 60 dan 40 diletakkan di atas permukaan media yang telah
diinokulasi dengan bakteri uji. Diinkubasi terbalik selama 24 jam pada suhu 37
o
C dan hasilnya dibaca dengan mengukur zona hambatan yang terbentuk di sekitar paper disk dengan menggunakan penggaris.
d. Uji potensi antibakteri infus akar ginseng merah terhadap S. aureus dengan metode dilusi padat
Pada tabung reaksi yang berisi 20 ml media nutrien agar dimasukkan 0,5 ml bakteri S. aureus, kemudian ditambahkan pula 1 ml larutan uji dalam
berbagai konsentrasi 100, 80, 60 dan 40, dihomogenkan dengan vortex.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Setelah homogen dimasukkan dalam petri steril secara pour plate. Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37
o
C. Diamati pertumbuhan bakteri yang terjadi dan dibandingkan kekeruhan dari masing-masing konsentrasi dengan kontrol
negatif dengan memberikan notasi untuk menyatakan banyak sedikitnya pertumbuhan bakteri uji. Setelah inkubasi pada petri yang menunjukkan tidak
adanya pertumbuhan kekeruhan = 0 diambil dengan ose koloni bakteri uji dan ditanam secara streak plate pada media padat steril dan diinkubasi selama
24 jam pada suhu 37
o
C. Kemudian diamati pertumbuhan bakteri untuk mendapatkan nilai KHM dan KBM. KHM dapat ditentukan dari hasil dilusi
padat yaitu pada petri yang menunjukkan penghambatan pada pertumbuhan S. aureus dibandingkan dengan kontrol negatif. Sedangkan KBM ditentukan
dari hasil penegasan dengan mengamati pertumbuhan bakteri uji pada media yang menggunakan metode streak plate dari hasil dilusi padat mulai dari petri
yang menunjukkan tidak adanya pertumbuhan bakteri McKane Kandel, 1996
6. Identifikasi Kualitatif Kandungan Senyawa dalam Infus Akar Ginseng Merah a. Uji Tabung
1 Uji Alkaloid Sebanyak 2 gram serbuk akar ginseng merah dipanaskan dalam
tabung reaksi besar dengan 10 ml asam klorida 1 selama 30 menit di atas penangas air mendidih. Larutan disaring dengan kapas ke dalam tabung
reaksi A dan B sama banyak. Larutan A dibagi dua sama banyak, lalu ke dalam larutan A-1 ditambah dengan pereaksi Dragendorf 3 tetes dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
larutan A-2 ditambah pereaksi Mayer 3 tetes. Terbentuknya endapan dengan kedua pereaksi tersebut menunjukkan adanya alkaloid.
2 Uji Antrakinon Infus akar ginseng merah dididihkan selama 2 menit dengan 10 ml
KOH 0,5N dan 1 ml hidrogen peroksida. Setelah dingin, suspensi disaring melalui kapas. Filtrat 5 ml ditambah asam asetat 10 tetes sampai pH 5,
lalu dirambahkan 10 ml toluena. Lapisan atas 5 ml dipisahkan dengan cara dipipet dan dimasukkan dalam tabung reaksi, kemudian ditambah
KOH 0,5N, warna merah yang terjadi pada lapisan air basa menunjukkan adanya senyawa antrakinon.
3 Uji Polifenol Sebanyak 2 gram serbuk akar ginseng merah depanaskan dengan air
sebanyak 10 ml selama 30 menit di atas penangas air mendidih. Kemudian disaring panas-panas, setelah dingin ditambah 3 tetes pereaksi besi III
klorida. Terjadinya warna hijau-biru menunjukkan adanya polifenolat. 4 Uji Tanin zat samak
Sebanyak 2 gram serbuk akar ginseng merah dipanaskan dengan air sebanyak 10 ml selama 30 menit di atas penangas air mendidih. Disaring
dan filtrat sebanyak 5 ml ditambahkan larutan NaCl 2 sebanyak 1 ml. Bila terjadi suspensi atau endapan disaring melalui kertas saring.
Kemudian filtrat ditambah larutan gelatin 1 sebanyak 5 ml. Terbentuknya endapan menunjukkan adanya tanin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
5 Uji Kardenolida Sebanyak 2 gram serbuk akar ginseng merah dipanaskan dengan air
sebanyak 10 ml selama 10 menit di atas penangas air mendidih. Kemudian ditambah asam 3,5-dinitratbenzoat 0,4 ml dan KOH 1N dalam metanol
0,6 ml. Terjadinya warna biru-ungu menunjukkan adanya kardenolida glikosida jantung. Untuk penegasan lebih lanjut, filtrat yang lain 2 ml
dicampur dengan kloroform 2 ml. Lapisan atas diambil dengan pipet, lapisan bawah ditambah asam 3,5-dinitrobenzoat 0,5 ml. Terjadinya
warna biru-ungu menunjukkan adanya kardenolida. 6 Uji Saponin
Tambahkan air suling 10 ml ke dalam tabung reaksi yang berisi serbuk akar ginseng merah 100 mg, tutup dan kocok kuat-kuat selama 30 detik.
Biarkan tabung dalam posisi tegak selama 30 menit. Apabila buih setinggi kurang lebih 3 cm dari permukaan cairan, maka menunjukkan adanya
saponin. 7 Uji Minyak Atsiri
Serbuk akar ginseng merah ditambahkan 20 ml eter, kocok dan disaring. Kemudian filtrat dikeringuapkan. Bila sedikit berbau aromatik,
larutan residu dengan sedikit etanol maka uapkan lagi sampai kering. Bila terjadi bau aromatik yang spesifik, menunjukkan adanya minyak atsiri.
b. Metode Kromatografi Lapis Tipis KLT Pemeriksaan senyawa dalam tanaman ginseng merah dilakukan secara
KLT dengan fase gerak kloroform-metanol-air 64 : 50 : 10 vv dan fase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
diam silika gel GF 254 dengan standar pembanding saponin. Senyawa dielusikan sampai batas yang ditentukan yaitu 10 cm. Deteksi awal banyak
bercak dilakukan di bawah sinar UV 254 nm dan 365 nm. Bercak dideteksi dengan disemprot pereaksi penampak Vanillin asam sulfat. Hasil yang
diperoleh adalah warna bercak dan harga Rf yang akan dibandingkan dengan standar pembanding.
Larutan uji yang digunakan adalah larutan infus akar ginseng merah. Sedangkan standar pembanding digunakan larutan daging buah Sapindus
rarak yaitu dengan merefluks 2 gram daging buah Sapindus rarak dengan 10 ml etanol 70 selama 10 menit.
E. Analisis Hasil