Persiapan gelas penelitian Pelaksanaan penelitian

15 pada pangkal batang dilepaskan. Setelah itu gelas percobaan disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial dengan jarak 30 cm x 30 cm yang dapat dilihat pada Lampiran 6.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengamatan Penunjang

Pengamatan penunjang pada penelitian ini meliputi suhu harian dan kelembapan relatif. Data pengamatan suhu dan kelembapan relatif dilakukan pada pagi hari pukul 07.00 – 08.00, siang hari pukul 13.00 – 14.00, dan sore hari pukul 17.00 – 18.00 Lampiran 8 dan Lampiran 9. 24 24,5 25 25,5 26 26,5 27 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 S u h u oC HSP Suhu pukul 07.00- 08.00 Suhu pukul 13.00- 14.00 Suhu pukul 17.00- 18.00 78 78,5 79 79,5 80 80,5 81 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314 K el em b ap an R el at if HSP Kelembapan pukul 07.00 - 08,00 Kelembapan pukul 13.00 - 14.00 Kelembapan pukul 17.00 - 18.00 a b 16 Gambar 1. a Suhu Harian dan b Rata-rata Kelembapan Relatif Selama Penelitian Rata-rata suhu harian selama 14 HSP dihitung dengan cara sebagai berikut: = × 2 + + 4 Suhu ruangan selama 14 HSP tidak berfluktuasi dengan suhu rata-rata harian 25,63 o C. Pengukuran suhu menggunakan alat termohigrometer menunjukkan suhu tidak banyak mengalami perbedaan selama percobaan. Pada Gambar 3a didapatkan dilihat bahwa suhu rata-rata pada pagi hari 25 o C, lalu pada siang hari meningkat hingga 26,5 o C dan pada sore hari suhu menurun kembali menjadi 26 o C. Suhu ruangan rata-rata harian selama percobaan sesuai dengan suhu yang dikehendaki bunga krisan hingga 27 o C. Hal ini menyebabkan kesegaran bunga dapat bertahan dan tidak mempengaruhi perubahan warna bunga. Suhu yang tidak dikehendaki oleh bunga krisan dapat mempengaruhi proses metabolisme bunga krisan sehingga proses pemekaran bunga terganggu. Boodley 1981 menyatakan bahwa setiap kenaikan temperatur 10 o C, maka kecepatan laju reaksi metabolisme tersebut bertambah dua kali lipat. Rata-rata kelembapan relatif selama 14 HSP dihitung dengan cara sebagai berikut: = × 2 + + 4