Pengamatan Penunjang HASIL DAN PEMBAHASAN
16
Gambar 1. a Suhu Harian dan b Rata-rata Kelembapan Relatif Selama Penelitian
Rata-rata suhu harian selama 14 HSP dihitung dengan cara sebagai berikut:
= × 2 +
+ 4
Suhu ruangan selama 14 HSP tidak berfluktuasi dengan suhu rata-rata harian 25,63
o
C. Pengukuran suhu menggunakan alat termohigrometer menunjukkan suhu tidak banyak mengalami perbedaan selama percobaan. Pada
Gambar 3a didapatkan dilihat bahwa suhu rata-rata pada pagi hari 25
o
C, lalu pada siang hari meningkat hingga 26,5
o
C dan pada sore hari suhu menurun kembali menjadi 26
o
C. Suhu ruangan rata-rata harian selama percobaan sesuai dengan suhu yang dikehendaki bunga krisan hingga 27
o
C. Hal ini menyebabkan kesegaran bunga dapat bertahan dan tidak mempengaruhi perubahan warna bunga.
Suhu yang tidak dikehendaki oleh bunga krisan dapat mempengaruhi proses metabolisme bunga krisan sehingga proses pemekaran bunga terganggu. Boodley
1981 menyatakan bahwa setiap kenaikan temperatur 10
o
C, maka kecepatan laju reaksi metabolisme tersebut bertambah dua kali lipat.
Rata-rata kelembapan relatif selama 14 HSP dihitung dengan cara sebagai berikut:
= × 2 +
+ 4
17 Kelembapan selama 14 HSP tidak berfluktuasi dengan rata-rata
kelembapan relatif harian 80,13. Pengukuran kelembapan menggunakan alat termohigrometer menunjukkan kelembapan tidak banyak mengalami perbedaan
selama percobaan. Pada Gambar 3b dapat dilihat bahwa kelembapan rata-rata pada pagi hari 80,5, lalu pada siang hari menurun hingga 79 dan pada sore
hari suhu meningkat kembali menjadi 80,5. Rata-rata kelembaban relatif harian selama percobaan lebih tinggi 0,13 dari kelembaban yang dikehendaki bunga
krisan hingga 80. Hal ini tidak terlalu berpengaruh terhadap kesegaran bunga krisan dan tidak berkembangnya organisme penyebab penyakit karena diimbangi
dengan sirkulasi udara yang baik.