Rancangan Respons Rancangan Penelitian
10 1. Lama kesegaran bunga.
Pengamatan lama kesegaran setiap tangkai bunga potong krisan standar dilakukan mulai dari bunga krisan sangat segar sampai sebelum
kualitas hilang layu dengan cara menghitung jumlah lingkaran petalum bunga cakram dimulai dari lingkaran terluar, sudut kulai bunga tepi diukur
dengan menggunakan busur derajat sudut antara bunga tepi dan tangkai bunga, dan perubahan warna bunga tepi dari cerah ke pudar.
2. Tingkat kesegaran bunga. Pengamatan tingkat kesegaran bunga setiap tangkai bunga potong
krisan standar dilakukan mulai dari bunga krisan sangat segar sampai kualitas hilang layu dengan cara menghitung jumlah lingkaran petalum bunga
cakram dimulai dari lingkaran terluar, sudut kulai bunga tepi diukur dengan menggunakan busur derajat sudut antara bunga tepi dan tangkai bunga, dan
perubahan warna bunga tepi. Interval pengamatan setiap hari mulai 1 HSP sampai 14 HSP.
Pengamatan menggunakan skoring, yaitu sangat segar dengan skor 4 100 - 75,1, segar dengan skor 3 75 - 50,1, agak layu dengan skor 2
50 - 25,1, dan layu dengan skor 1 25 - 0. Tingkat kesegaran bunga krisan dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4.
3. Derajat warna bunga. Pengamatan derajat warna dengan menggunakan cara visual pada
setiap tangkai bunga potong krisan standar. Pengamatan dilakukan mulai dari warna bunga tepi cerah sampai pudar dengan menggunakan skoring. Untuk
11 skoring bunga krisan ‘White Fiji’, yaitu putih pekat skor 4, putih skor 3,
putih pucat skor 2, dan putih kecoklatan skor 1. Sedangkan untuk skoring bunga krisan ‘Yellow Fiji’, yaitu kuning pekat skor 4, kuning skor 3,
kuning pucat skor 2, dan kuning kecoklatan skor 1. 4. Waktu bunga cakram terbuka.
Pengamatan waktu bunga cakram terbuka dengan cara visual pada setiap tangkai bunga potong krisan standar dilakukan mulai dari bunga cakram
terluar terbuka dengan menggunakan skoring, yaitu sangat segar skor 4, segar skor 3, agak layu skor 2, dan layu skor 1. Tingkat kesegaran bunga krisan
dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4. Pengamatan penunjang yang dilakukan terdiri dari suhu harian
o
C dan kelembaban relatif
Suhu harian diamati dengan menggunakan termohigrometer setiap hari selama percobaan berlangsung dan dilakukan tiga kali dalam sehari, yaitu pukul
07.00 – 08.00, 13.00 – 14.00, dan 17.00 – 18.00. Kemudian rata-rata suhu harian dihitung dengan cara sebagai berikut :
= × 2 +
+ 4
Kelembaban relatif diamati dengan menggunakan termohigrometer setiap hari selama percobaan berlangsung dan dilakukan tiga kali dalam sehari,
yaitu pukul 07.00 – 08.00, 13.00 – 14.00, dan 17.00 – 18.00. Kemudian rata-rata suhu harian dihitung dengan cara sebagai berikut :
12 =
× 2 + +
4