2
LAPORAN PENELITIAN
A. Judul Penelitian
Pengembangan Model Uji Objective Structured Clinical Examination-Terstandar OSCE-S Untuk Menilai Kompetensi Klinis Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Padjadjaran.
B. Pendahuluan Latar Belakang
Pendidikan sesuai dengan amanat sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan
efisiensi manajemen untuk menghadapi tantangan sesuai dengan perubahan kehidupan lokan, nasional, dan global. Institusi pendidikan tinggi keperawatan sebagai bagian integral
dari institusi pendidikan tenaga kesehatan, ditantang untuk mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing yang mampu mengisi kebutuhan tenaga kesehatan
profesional khususnya di bidang keperawatan. Lulusan pendidikan tinggi keperawatan diharapkan mampu berkontribusi maksimal dalam mengatasi permasalahan kesehatan baik
lingkup lokal, nasional, dan internasional. Indonesia adalah salah satu negara di Asean yang memilki potensi masalah kesehatan
cukup kompleks dan dapat berimplikasi pada sulitnya merealisaikan pencapaian tujuan pembangunan millenium MDGs tahun 2015 World Bank, 2008. Potensi masalah
tersebut terutama terkait pertumbuhan penduduk yang semakin besar, masih tingginya angka kematian ibu, bayi, dan anak, belum terkendalikannya penyakit-penyakit infeksi dan
non-infeksi yang mengancam kehidupan, serta ditambah dengan belum meratanya distribusi tenaga kesehatan baik secara kualitas maupun kuantitas. Untuk menjawab
permasalahan tersebut, institusi pendidikan tinggi keperawatan dituntut untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas melalui penerapan manajemen pendidikan yang
efektif, efisien, dan didukung oleh inovasi strategi pembelajaran yang berbasis kompetensi dengan mengintegrasikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini.
Kurikulum pendidikan berbasis kompetensi dengan metoda pembelajaran lebih berpusat pada mahasiswa
student centered learning
daripada berpusat pada dosen
teacher centered learning
, diharapkan dapat menciptakan iklim belajar yang lebih merangsang partisipasi aktif mahasiswa dalam mengakuisisi ilmu dan keterampilan selama
3 proses pembelajaran. Hal ini perlu ditunjang oleh metode evaluasi belajar yang shahih
valid
dan andal
reliable
, sehingga betul-betul bisa mengukur kompetensi mahasiswa secara objektif dan adil. Mengingat pendidikan keperawatan sebagian besar berhubungan
dengan kompetensi klinis, dalam hal ini kemampuan memberikan asuhan keperawatan kepada pasien baik secara individual maupun kelompokkomunitas, pengukuran
kemampuan klinis mahasiswa menjadi hal yang sangat penting dalam menentukan tingkat kompetensi mahasiwa atau calon lulusan.
Objective Structured Clinical Examination OSCE merupakan salah satu metode penilaian kompetensi klinis yang sudah teruji dan banyak digunakan terutama di bidang
pendidikan kedokteran. Sejak OSCE diperkenalkan oleh Harden et al. tahun 1975, sejak itu terus berkembang dan diadopsi oleh banyak institusi pendidikan tenaga kesehatan
termasuk pendidikan keperawatan Mitchell, Henderson, Groves, Dalton, Nulty, 2010. OSCE menjadi alat evaluasi yang shahih dan andal jika diterapkan secara benar, dalam arti
situasi ujian disetting sedemikian rupa sehingga menggambarkan situasi klinis yang sebenarnya.
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran FIK Unpad adalah sebelumnya bernama Program Studi Ilmu Keperawatan PSIK didirikan pada tahun 1994 berdasarkan
SK Rektor Unpad No.145aPT06HKepC94, kemudian diperkuat SK Dikti No.200DIKTIKep1998. Seiring dengan perkembangan dan tuntutan kebutuhan, Program
Studi Ilmu Keperawatan yang tadinya berada di bawah Fakultas Kedokteran,disahkan menjadi Fakultas Ilmu Keperawatan pada tanggal 8 Juni 2005 berdasarkan Surat
Keputusan Rektor Unpad No.1020J06KepKP2005 dan persetujuan Dirjen Dikti No.1827DT2005 tanggal 1 Juni 2005. FIK Unpad sebagai Institusi Pendidikan tinggi
Keperawatan tertua kedua di Indonesia dituntut untuk menghasilkan sumber daya manusia keperawatan yang berkualitas tinggi. FIK Unpad terus berupaya menata dan mengelola
segala sumber daya yang dimiliki serta mengembangkan diri sehingga menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di pasaran kerja nasional maupun internasional.
Bebeberapa inovasi strategi pembelajaran telah dikembangkan di FIK Unpad, diantaranya dengan menerapkan kurikulum berbasis kompetensi dan metode pembelajaran
problem based-learning
. Pembelajaran mahasiswa dirancang dalam beberapa system blok dengan lebih menekankan pada diskusi kelompok kecil, tutorial,
discovery learning
, dan sistem penugasan yang memungkinkan mahasiwa untuk mencurahkan potensi belajarnya
secara maksimal. Metoda evaluasi belajar pun dikembangkan melalui beberapa model,
4 misalnya melalui test tertulis MCQs, SOCA
Student Oral Case Analysis
, laporan tugas, dan OCSE untuk penilaian keterampilan klinis. Namun, berdasarkan observasi penulis,
metode evaluasi OSCE di FIK Unpad belum berjalan sesuai model OSCE yang lazim diterapkan di tempat lain seperti yang dilaporkan dalam beberapa kepustakaan. Model
OSCE yang diterapkan di FIK Unpad lebih cenderung hanya sebagai penggantisubstitusi dari metode ujian keterampilan mahasiswa secara konvensional, yaitu mahasiswa diminta
mendemonstrasikan prosedur tindakan tertentu untuk setiap station dan dinilai oleh seorang penguji per station. Adapun situasi klinis yang mendasari serangkaian prosedur tindakan
tersebut, termasuk penggunaan standardized pasien, belum tertata dengan baik. Keshahihan format evaluasi
check list
dan realibilitas antar observer juga masih belum ada kajian dan belum ada standar baku. Hal ini tentunya bisa berdampak pada
kualitas ahir dari hasil penilaian kompetensi mahasiswa. Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis memandang perlu untuk melakukan upaya perbaikan model uji OSCE yang
terstandarisasi dengan melibatkan para pemangku kepentingan terkait, untuk secara bersama-bersama
mengidentifikasi permasalahan,
merumuskan langkah-langkah
perbaikan, implementasi dan evaluasi hasil perbaikan. Metode riset tindakan
Action Research
merupakan metode yang sesuai untuk memfasilitasi upaya perbaikan ini dengan luaran yang diharapkan adalah terciptanya suatu model OSCE yang terstandar dan dapat
dilaksanakandiimplentasikan secara berkesinambungan yang pada akhirnya bisa menjadi alat evaluasi yang handal untuk menilai kompetensi klinis mahasiwa keperawatan.
Perumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan di atas dan fenomena belum terstandarisasinya model uji OSCE di Fakultas Ilmu Keperawatan Unpad sehingga berpotensi untuk tidak shahih dan
andalnya suatu metode uji tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah ”bagaimana model uji OSCE terstandar untuk menilai kompetensi mahasiswa Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran ?”
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu model uji OSCE terstandar yang dapat diimplementasikan dalam rangka meningkatkan kualitas penilaian
kompetensi mahasiswa. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
5 1.
Memahami secara mendalam permasalahan terkait pelaksanaan model uji OSCE di Fakultas Keperawatan Unpad dan melakukan kajian kepustakaan terkait model OSCE
yang ideal 2.
Mengkaji persepsi, pemahaman, kebutuhan, dan harapan para pemangku kepentingan dosen, mahasiswa, instruktur, pimpinan, pengelola laboratorium terkait model uji
OSCE di Fakultas Ilmu Keperawatan Unpad 3.
Mengidentifikasi faktor-faktor determinants terkait pelaksanaan OSCE di Fakultas Ilmu Keperawatan Unpad
4. Membangun model OSCE terstandar dengan melibatkan para pemangku kepentingan
di Fakultas Ilmu Keperawatan Unpad 5.
Mengimplementasikan model uji OSCE untuk menilai kompetensi klinis mahasiswa di area Keperawatan Medikal Bedah sebagai percontohan
6. Melakukan evaluasi dan refleksi untuk menilai kekurangan, hambatan, dan kekuatan
dari penerapan model uji OSCE terstandar 7.
Melakukan pemantapan model uji OSCE terstandar dan mendesiminasikan ke para pemangku kepentingan untuk ditetapkan sebagai model acuan dalam penyelenggaraan
model uji OSCE di area keperawatan klinis lainnya.
ManfaatKegunaan Penelitian 1.
Kegunaan praktis
Model uji OSCE terstandar hasil penelitian ini bisa menjadi bahan acuan dalam menyelenggarakan OSCE di institusi pendidikan keperawatan lainnya dalam mengukur
kompetensi mahasiswa sehingga bisa menjadi bahan masukan untuk desain kurikulum dan metode pembelajaran yang tepat dan efisien.
2. Kegunaan teoritis
Pengetahuan dan
lesson-learned
hasil penelitian ini bisa nermanfaat bagi pengembangan ilmu khususnya terkait model student assessment dalam pembelajaran
profesi kesehatan, dan bisa sebagai informasi dasar untuk penelitian-penelitian selanjutnya misalnya mengidentifikasi faktor prediktor bagi keberhasilan mahasiswa dalam melalui
OSCE dengan memuaskan.
6
C. Tinjauan Pustaka Objective structured clinical examination OSCE