Metode penelitian Rancangan Penelitian

9

D. Metode penelitian Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan Action Research. Action research merupakan metode yang ideal untuk mengadakan perubahan suatu kondisi di tatanan praktik, perubahan dibangun atas motivasi sendiri dari orang-orang pemangku kepentingan dengan menggunakan dukungan dan sumber daya yang dimiliki untuk memperbaiki situasi atau menciptakan cara baru dalam bekerja Webb, 1988. Setting Setting atau tempat untuk penelitian ini adalah Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Fakultas Keperawatan Unpad mengelola program studi sarjana keperawatan S.Kep, program profesi Ners, dan program Magister Keperawatan Keperawatan Kritis dan Komunitas. Saat ini FIK Unpad memiliki jumlah mahasiswa student body sebanyak 1.083 orang, dengan jumlah dosen tetap 53 orang, tenaga kependidikan 53 orang, dan didukung oleh dosen tidak tetap termasuk pembimbing kliniklapangan sekitar 52 orang. Sejak didirikan sebagai Program Studi Ilmu Keperawatan PSIK tahun 1994, telah meluluskan sebanyak 2.952 lulusan sarjana keperawatan dan Ners. Fakultas Keperawatan menerapkan kurikulum berbasis kompetensi dengan metode problem based learning sejak tahun 2007. Partisipan Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari dosen, isntrukturpembimbing klinik, pengelola lab skill, dan mahasiswa. Partisipan dipilih berdasarkan kriteria sebagai beriukut: 1. Dosen - Dosen tetap yang aktif mengajar mata kuliah terkait keperawatan klinis dengan pengalaman minimal 2 tahun - Bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini 2. Instruktur klinik - Pembimbing klinis yang diangkat oleh F.Kep Unpad dan aktif mebimbing mahasiswa di klinik Rumah Sakit dengan pengalaman minimal 3 tahun - Bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini 3. Pengelola lab skill 10 - Pengelola yang ditunjuk oleh F.Kep sebagai pengelola kepala atau staf laboratorium skill - Bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini 4. Mahasiswa - Mahasiswa aktif yang telah melewati semester VI - Bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini Fase-fase Kegiatan Penelitian Fase Awal 1 Permohonan ijin dari dekan Fakultas Keperawatan untuk melaksanakan penelitian 2 Pertemuan awal dengan staf dosen keperawatan klinik, instruktur klinik, dan perwakilan mahasiswa untuk mendiskusikan rencana penelitian dan curah pendapat tentang pelaksanaan OSCE di F.Kep. Pada pertemuan ini, peneliti merekrut beberapa staf dosen, instruktur klinik, dan mahasiswa untuk menjadi partisipan dalam penelitian. Peneliti menjelaskan bahwa peran tim peneliti selama proses penelitian adalah sebagai fasilitator, observer, partisipan, dan pengumpul data. 3 Persetujuan tertulis atau lisan Informed consent diminta kepada yang bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini. Fase Implementasi Kegiatan penelitian ini terdiri dari beberapa aktivitas, yang dikelompokan kedalam tahap- tahap sebagai berikut: Tahap 1: Analisa dan Memahami Situasi Pada tahap ini, peneliti dan partisipan bertemu dan berdiskusi tentang ketertarikan dan pentingnya mempunyasi model uji OSCE yang terstandarisasi. Partisipan diminta untuk mengungkapkan ide-ide, pikiran, pengalaman, konsen, dan perhatiannya terkait model uji OSCE dan sistem penilaian terkait lainnya. Hasil diskusi ini bisa memberikan pemahaman yang mendalam tentang fenomena yang diteliti. Untuk menggali informasi yang mendalam, peneliti mengadakan wawancara mendalam dengan partisipan terkait topik yang diteliti. Pengumpulan dan analisis dokumen juga dilakukan. 11 Tahap 2: Perencanaan Pada tahap ini, peneliti menyelenggarakan lokakarya untuk mempresentasikan hasil kajian situasi dan kajian kepustakaan, dan bersama partisipan menyusun model awal OSCE tentative model yang dikembangkan dan diuji coba. Pada tahap ini juga, dibahas rencana strategi untuk implementasi model tentative tersebut berikut rencana evaluasinya. Tahap 3: Uji Coba Pelaksanaan dan Observasi Pada tahap ini, uji coba model dilaksanakan oleh partisipan. Partisipan ada yang berperan sebagai penguji, nara ujimahasiswa, dan pasien. Skenario ujian, format evaluasi, dan standar operasional prosedur SOP ujian dari hasil lokakarya disiapkan, dan seting tempat ujian dilakukan dengan cara membagi tempat ujian menjadi beberapa station. Selama proses uji coba berlangsung, setiap partisipan diminta untuk mencatat dan atau melaporkan setelah ujicoba selesai hal-hal atau faktor-faktor yang dianggap mendukung atau menghambat pelaksanaan ujian, juga mencatat masalah-masalah, kelemahan, kekuatan, dan keterbatasan yang ditemukan terkait proses uji coba model OSCE. Peneliti juga melakukan pengumpulan data melalui wawancara dengan beberapa partisipan, observasi, dan partisipasi. Tahap 4: Refleksi Temuan hasil uji coba model dikaji dan dianalisis. Partisipan dan peneliti melakukan refleksi terhadap proses pelaksanaan uji coba. Pada tahap ini model refleksi terstruktur dari Christopher John 1995 dijadikan panduan dalam melakukan refleksi partisipan. Dalam model John dikemukakan bahwa refleksi meliputi aspek estetik, personal, etik, empiric, dan reflexivity. Tahap 5: Luaran Outcome Hasil refleksi dan evaluasi digunakan untuk penyempurnaan model uji OSCE dan dijadikan model OSCE yang terstandar. Rumusan model OSCE terstandar didesiminasikan ke staff pengajar dan unsur pimpinan fakultas. Model uji OSCE yang terstandar dijadikan acuan sebagai model untuk pelaksanaan uji OSCE di Fakultas Keperawatan Unpad. Fase Terminasi dan Pelaporan Pada fase ini penelitian dinyatakan selesai dan peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh partisipan atas partisipasinya dalam penelitian. Tim peneliti membuat laporan lengkap hasil penelitian dan menyerahkan ke pihak donor dan Fakultas Ilmu Keperawatan Unpad. Artikel penelitian dibuat dari hasil penelitian dan diserahkan untuk 12 publikasi di jurnal nasional terakreditasi atau internasional. Sebagian hasil penelitian telah dipresentasikan pada konferensi ilmiah: the 2 nd HAPEQ International Conference di Bali tanggal 3-5 Desember 2011. Pengupulan Data Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui beberapa cara, yaitu: 1 Diskusi kelompok terarah FGD 2 Wawancara 3 Pengumpulan dokumen 4 Catatan lapangan field notes dan observasi Analisa Data Data yang terkumpul dianalisis dengan dua metoda. Hasil refleksi akan dianalisis menggunakan model “learning through experience” dari Johns 1994, 1995, sedangkan data hasil wawancara, diskusi kelompok, dokumen, dan catatan lapangan akan dianalisis menggunakan panduan dari Morse and Field yang dikutip oleh Polit and Hungler 1999. Prosedur analisis data menurut Johns 1994, 1995 seperti dikemukakan berkut:  Deskripsi  Refleksi  Faktor-faktor berpengaruh  Strategi alternative  Learning Sedangkan metode analisis menurut Morse and Field yang dikutip oleh Polit and Hungler 1999, meluputi:  Pemahaman secara umum Comprehending  Sintesis Synthesizing  Rekontekstualisasi Recontextualizing Etika Penelitian Untuk menjamin perlindungan hak-hak partsipan, peneliti meminta ijin dari pihak yang berwenang Dekan, meminta persetujuan Informed consent dari partisipan, dan menjamin kerahasiaan data yang terkumpul hanya untuk kepentingan penelitian. 13 Kompensasi atas keterlibatan dalam penelitian ini diberikan dalam bentuk uang transport dan konsumsi serta souvenir sesuai batas-batas kewajaran.

E. Hasil Penelitian Deskripsi partisipan