xxix
3 Hitung statistik F
hitung
dengan menggunakan persamaan 4 Nilai F
tabel
menggunakan daftar tabel F dengan taraf signifikansi α yaitu
F
tabel
= F
1 ,
1 k
n k
5 Kriteria pengujian : jika F
hitung
≥ F
tabel
, maka Ho ditolak dan H
1
diterima. Sebaliknya Jika F
hitung
F
tabel
, maka Ho diterima dan H
1
ditolak.
2.5 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi yang disimbolkan dengan R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.
Nilai R
2
dikatakan baik jika berada di atas 0,5 karena nilai R
2
berkisar antara 0 dan 1. Pada umumnya model regresi linier berganda dapat dikatakan layak dipakai
untuk penelitian, karena sebagian besar variabel dependen dijelaskan oleh variabel independen yang digunakan dalam model.
Koefisien determinasi dapat dihitung dari :
R
2
=
2 2
2 1
1
. ...
i i
i ki
k i
i i
i
Y Y
y x
b y
x b
y x
b
…2.9
Sehingga rumus umum koefisien determinasi yaitu :
R
2
=
n 1
i 2
i reg
y JK
…2.10
Universitas Sumatera Utara
xxx
Harga R
2
diperoleh sesuai dengan variansi yang dijelaskan oleh masing-masing variabel yang tinggal dalam regresi. Hal ini mengakibatkan variasi yang
dijelaskan penduga hanya disebabkan oleh variabel yang berpengaruh saja.
2.6 Uji Korelasi
Uji korelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel yang tidak menunjukkan hubungan fungsional berhubungan bukan berarti disebabkan. Uji
korelasi tidak membedakan jenis variabel tidak ada variabel dependen maupun independen. Keeratan hubungan ini dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi.
Uji korelasi terdiri dari Pearson, Spearman dan Kendall. Jika sampel data lebih dari 30 sampel besar dan kondisi data normal, sebaiknya menggunakan korelasi
Pearson karena memenuhi asumsi parametrik. Jika jumlah sampel kurang dari 30 sampel kecil dan kondisi data tidak normal maka sebaiknnya menggunakan
korelasi Spearman atau Kendall karena memenuhi asumsi non-parametrik.
2.6.1 Koefisien Korelasi
Nilai koefisien korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kekuatan keeratan suatu hubungan antarvariabel. Koefisien korelasi biasanya
disimbolkan dengan r. Koefisien korelasi dapat dirumuskan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
xxxi
r
y.1, 2, …, k
= …2.11
Sedangkan untuk mengalami korelasi antar variabel bebas dengan tiga buah variabel bebas adalah :
1 Koefisien korelasi antara X
1
dan X
2
r
12
= ….2.12
2 Koefisien korelasi X
1
dan X
3
r
13
= ….2.13
3 Koefisien korelasi X
2
dan X
3
r
23
= ….2.14
Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien korelasi adalah plus + atau minus - yang menunjukan arah korelasi. Makna sifat
korelasi:
Korelasi Nihil berarti apabila terjadi perubahan pada variabel yang satu diikuti perubahan pada variabel yang lain dengan arah yang tidak teratur
acak. Artinya, apabila variabel yang satu meningkat, kadang diikuti
Universitas Sumatera Utara
xxxii
dengan peningkatan pada variabel yang lain dan kadang diikuti dengan penurunan pada variabel yang lain.
Korelasi positif Terjadinya korelasi positif apabila perubahan pada variabel yang satu
diikuti dengan perubahan variabel yang lain dengan arah yang sama berbanding lurus. Artinya, apabila variabel yang satu meningkat, maka
akan diikuti dengan peningkatan variabel lain.
Korelasi Negatif Korelasi negatif terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti
dengan perubahan yang lain dengan arah yang berlawanan berbanding terbalik. Artinya, apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti
dengan penurunan pada variabel yang lain dan sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
xxxiii
BAB 3
SEJARAH SINGKAT PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV Persero
3.1 Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV Persero
PT. Perkebunan Nusantara IV Persero merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan yang berkependudukan di Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Pada umumnya perusahaan- perusahaan perkebunan di Sumatera Utara mempunyai sejarah panjang sejak zaman Belanda. Seperti diketahui pada awalnya
keberadaan perkebunan ini adalah Maskapai Belanda yang dinasionalisasikan sekitar tahun 1959 yang selanjutnya mengalami perubahan organisasi beberapa
kali sebelum menjadi PT. Perkebunan Nusantara IV persero.
Secara kronologis riwayat PT. Perkebunan Nusantara IV, dapat disajikan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
xxxiv
Tahun 1958, Tahap Nasionalisasi Perusahaan
– perusahaan swasta asing Belanda seperti HVA dan RCMA dinasionalisasikan oleh pemerintah RI dan kemudian dilebur menjadi
perusahaan Milik pemerintah atas dasar peraturan pemerintah No. 19 tahun 1959.
Tahun 1967, Tahap Regrouping I Pada tahun 1967
– 1968 selanjutnya pemerintah melakukan regrouping menjadi Perusahaan Perkebunan Negara PPN Aneka Tanaman, PPN
Karet dan PPN Serat.
Tahun 1968, Tahap Perubahan Menjadi Perusahaan perseroan Dengan dasar Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1971, Perusahaan
Negara Perkebunan PNP dialihkan menjadi Perusahaan Terbatas Persero dengan nama resmi PT. Perkebunan I s.d IX Persero.
Tahun 1996, Tahap Peleburan Menjadi PTPN Berdasarkan peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1996 tanggal 14 pebruari
1996, semua PTP yang ada di Indonesia diregrouping kembali dan dilebur menjadi PTPN I s.d PTPN XIV. PT. Perkebunan Nusantara IV merupakan
hasil peleburan dari 3 tiga Perusahaan Perseroan persero PT. Perkebunan VII dan Perusahaan perseroan persero PT. Perkebunan VIII
yang berada di wilayah Sumatera Utara. Sedangkan proyek Pengembangan
Universitas Sumatera Utara
xxxv
PTP VI, PTP VII dan PTP VIII yang ada diluar SUMUT diserahkan kepada PTPN yang dibentuk di masing
– masing Propinsi.
PT. Perkebunan Nusantara IV Persero didirikan di Bah Jambi, Simalungun, Sumatera Utara berdasarkan Akta Pendirian No. 37 tanggal 11 Maret
1996 dari Harun Kamil, SH, Notaris Jakarta dan telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-
8332.HT.01.01. Thn. 96 tanggal 8 Agustus 1996, Tambahan No. 86751996, serta telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Tingkat I Sumatera Utara
c.q. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Simalungun No. 001BH02.15Ix1996 tanggal 6 September 1996 dan telah diperbaharui dengan
No. 07BH0215VIII01 tanggal 23 Agustus 2001. Anggaran Dasar Perusahaan telah diubah berdasarkan Akta No. 18 dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetio, SH.
Tanggal 26 September 2002, tentang tempat kedudukanKantor Pusat dari Bah Jambi Kabupaten Simalungun ke Medan dan Modal Dasar Perusahaan dari
425.000 lebar saham Prioritas dan 550.000 lebar Saham Biasa yang ditempatkan dan di sektor penuh menjadi 975.000 lebar saham. Akta perubahan anggaran
dasar ini telah disetujui oelh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 20652.HT.01.04.TH.2002
tanggal 23 Oktober 2002.
3.2. Visi, Misi, Strategi, Budaya Dan Tujuan Perusahaan