Karakteristik sensitifitas sensor TGS 5042 Mikrokontroler ATmega8535 [15]

deoksidasi akan terjadi, rapa mengakibatkan menurunnya Sensor TGS 5042 memiliki Pada gambar 2.5 menunjuka Gambar 2.5 Keterangan gambar: I = Arus output sensor pada Io = Arus output sensor pada Untuk mengaktifkan sensor direkomendasikan dari pr komponen yang direkomenda rapat permukaan dari muatan negatif oksigen a nya ketinggian penghalang dari daerah sambung Gambar 2.4. Gas Terdeteksi liki kemampuan deteksi gas CO mulai dari 0 hi ukan karakteristik sensitifitas sensor pada uji sta

2.5. Karakteristik sensitifitas sensor TGS 5042

pada CO 400ppm dengan berbagai macam varia pada CO 400ppm dengan suhu 20°C ensor TGS 5042 diperlukan driver. Driv produsen sensor Figaro pada gambar 2.6.. endasikan: R1 = 1KΩ R2 = 100KΩ n akan berkurang dan bungan[13]. 0 hingga 10.000ppm. standar. 5042 riasi suhu river standar telah 2.6.. Berikut adalah R3 = 1KΩ C1 = 22µF IC = AD708 Ultralow offset voltage dual op amp Gambar 2.6. Driver standar TGS 5042 [14] 2.7 Mikrokontroler ATmega8535 [15]

2.7.1 Arsitektur dan Konfigurasi Pin ATmega8535

Mikrokontroler ATmega8535 adalah mikrokontroler berjenis RISC 8 bit dengan delapan kilobyte flash memori, high performance dan low power. Piranti dapat diprogram secara in-system programming ISP dan dapat diprogram berulang-ulang selama 10.000 kali baca tulis di dalam sistem. Gambar 2.6 menunjukkkan konfigurasi pin dan blok diagram ATmega8535. Gambar 2.7. Konfigurasi pin ATmega8535

2.7.2 Konfigurasi pin ATmega8535 sebagai berikut :

1. VCC merupakan kaki masukan catu daya positif. 2. GND merupakan kaki masukan catu daya negatif ground. 3. AVCC merupakan kaki masukan tegangan untuk ADC. 4. AREF merupakan kaki masukan tegangan referensi untuk ADC. 5. XTAL 1 dan XTAL 2 merupakan kaki masukan untuk kristal luar. 6. RESET merupakan kaki untuk me-reset mikrokontroler. 7. PORT A merupakan kaki saluran IO dua arah dan kaki masukan ADC. 8. PORT B merupakan kaki saluran IO dua arah dengan fungsi khusus seperti komparator analog, timer counter, dan SPI. 9. PORT C merupakan kaki saluran IO dua arah dengan fungsi khusus seperti komparator analog, timer oscillator, dan TWI. 10. PORT D merupakan kaki saluran IO dua arah dengan fungsi khusus seperti komparator analog, interupsi eksternal, dan komunikasi serial.

2.7.3 Fitur-fitur ATmega8535

1. Berperformen tinggi dan dengan konsumsi daya rendah low power 2. Fitur Peripheral a. Dua TimerCounter 8-bit dengan Separate Prescaler sumber clock yang dapat diatur dan Mode pembanding b. Satu TimerCounter 16-bit dengan Separate Prescaler, Mode pembanding dan Capture Mode c. Real Time Counter dengan sumber osilator terpisah d. Terdapat delapan saluran ADC dengan resolusi sepuluh bit ADC e. Empat saluran Pulse Width Modulation PWM f. Terdapat Two Serial Interface g. Programmable serial USART h. MasterSerial SPI Serial Interface i. Programmable Watchdog Timer dengan On-Chip Oscillator j. On-Chip Analog Comparator 3. IO dan kemasan a. 32 programmable saluran IO b. 40 pin PDIP, 44 pin TQFP, 44 pin PLCC dan 44 pin MLF 4. Tegangan Kerja a. 2,7 – 5,5V untuk ATmega8535L b. 4,5 – 5,5V untuk ATmega8535 5. Kelas Kecepatan a. 0 – 8 Mhz untuk ATmega8535L b. 0 – 16 Mhz untuk ATmega8535 2.7.4 Reset dan Osilator Eksternal Chip akan reset jika tegangan catu nol atau pin RST dipaksa 0. Jika membutuhkan tombol reset, dapat ditambah dengan rangkaian reset seperti pada gambar 2.7. Gambar 2.8. Rangkaian reset Tegangan dan frekuensi kerja pada mikrokontroler ATmega. Tegangan kerja chip tipe L dapat beroperasi 2,7V – 5,5V.

2.8 Analog to Digital Converter ADC