Kuesioner sering pula disebut skala. Skala adalah alat yang digunakan untuk menilai keadaan pribadi orang lain atau mengenai
sesuatu hal tertentu Syamsul Bachri Thalib, 2010:287. Kuesioner akan digunakan untuk mengukur tingkat keterampilan sosial siswa.
Siswa diminta mengisi butir-butir kuesioner yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk kemudian dianalisis. Adapun indikator kuesioner akan
berpatokan pada pendapat Lungdgren dalam Rusman 2011:210 mengenai aspek-aspek keterampilan sosial yang dimiliki siswa.
5. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip, pendapat, dalil atau hukum, dan
lain-lain Zuriah,
2005:191. Dokumentasi
digunakan untuk
memperoleh data sekolah, data siswa, hasil belajar siswa serta rekaman proses tindakan penelitian.
Dokumentasi juga dilakukan untuk mengamati kegiatan yang terjadi selama proses pembelajaran dengan rekaman video. Hal ini
dilakukan agar peneliti dapat melihat kembali hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Jika masih ditemukan
penyimpangan yang tidak sesuai dengan prosedur, dapat menjadi refleksi untuk diperbaiki.
G. Pengukuran Variabel Keterampilan Sosial
Dalam penelitian kualitatif, penting adanya teknik trianggulasi. Teknik ini bertujuan meningkatkan keautentikan data-data yang diperoleh.
Trianggulasi adalah penggunaan dua atau lebih sumber untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang suatu fenomena yang
akan diteliti Herdiansyah, 2009:201. Maka, pengukuran variabel keterampilan sosial ini dilakukan dengan dua metode pengumpulan data,
yaitu observasi dan kuesioner. Teknik trianggulasi yang digunakan adalah trianggulasi data, yaitu penggunaan lebih dari satu metode pengumpulan
data dalam kasus tunggal Herdiansyah, 2010:202. Hal ini dilakukan agar hasil temuan dalam penelitian memiliki intepretasi yang dapat
dipertanggungjawabkan. Pada penelitian ini, keterampilan sosial dilihat dari kuesioner dan observasi sebagai berikut:
1. Kuesioner
Pada tahap pra penelitian, siswa diminta mengisi lembar kuesioner. Dari hasil observasi tersebut, dilihat tingkat keterampilan sosial siswa
di kelas tersebut. Setelah penelitian, diharapkan target kemampuan keterampilan sosial di kelas tersebut dapat tercapai. Berikut
operasionalisasi variabel
keterampilan sosial
yang dibuat
menggunakan indikator keterampilan sosial menurut Lungdgren dalam Rusman 2011:210:
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Keterampilan Sosial dalam
Diskusi Kelompok
Dimensi Indikator
No. Item Positif
Negatif
1. keterampilan kooperatif
tingkat awal 2. Keterampilan
kooperatif tingkat
menengah
3.keterampilan kooperatif
tingkat mahir
a. Menggunakan kesepakatan b. Menghargai kontribusi
c. Mengambil giliran dan berbagi tugas
d. Berada dalam kelompok e. Berada dalam tugas
f. Mendorong partisipasi g. Mengundang orang lain untuk
berbicara h. Menyelesaikan tugas pada
waktunya i. Menghormati perbedaan individu
a. Menunjukan penghargaan dan
simpati b.
Mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara yang dapat diterima
c. Mendengarkan dengan aktif
d. Bertanya
e. Membuat ringkasan
f. Menafsirkan
g. Mengatur dan mengorganisir
h. Menerima tanggung jawab i. Mengurangi ketegangan
a. Mengelaborasi b. Memeriksa dengan cermat
c. Menanyakan kebenaran d. Menetapkan tujua
e. Berkompromi 1
3,4 5
8 9
10 11,12
14 15
20 22
23 24
2 6
7 13
16 17
18 19
21 25
Selain keterampilan sosial pada ketiga tingkat di atas, peneliti juga akan menggali data mengenai siswa saat ada di depan kelas
untuk menyampaikan hasil kerja kelompok ataupun mengenai siswa yang tidak maju dalam menanggapi teman lain yang sedang ada di
depan kelas dengan operasionalisasi variabel yang juga dibuat
berpatokan pada pendapat Lungdgren Rusman, 2011:210 sebagai berikut :
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Keterampilan Sosial dalam
Diskusi Kelas
Dimensi Indikator
No. Item Positif
Negatif
1.Keterampilan menyampaikan di
depan umum 2. Keterampilan
mendengarkan dan menanggapi teman
yang maju mewakili kelompok
a. Menerima tanggung jawab
b. Menghormati perbedaan
individu a. Mendengarkan dengan aktif
b. Menunjukan penghargaan dan simpati
c. Menanyakan kebenaran d. Mengungkapkan
ketidaksetujuan dengan cara yang dapat diterima
26,27 31
28 29
30 32
Skala pengukuran yang digunakan untuk indikator-indikator keterampilan sosial adalah skala Likert, yaitu skala yang digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala pengukuran untuk
setiap item pernyataan dinyatakan lima skala pendapat dan dilakukan dengan penentuan skala sebagai berikut: Sangat setuju
SS, Setuju S, Ragu-ragu R, Tidak setuju TS, Sangat tidak
setuju STS, sebagai berikut: Tabel 3.3
Skor Variabel Keterampilan Sosial
Jawaban Pernyataan
Positif Negatif
Sangat setuju 5
1 Setuju
4 2
Ragu-ragu 3
3 Tidak setuju
2 4
Sangat tidak setuju 1
5