inflasi, dan lain-lain. Ilmu ekonomi mencoba menwarkan alternatif solusi pemecahan masalah yang ada.
G. Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Djoko Dwi Kusumojanto bersama dengan Popy Herawati dengan judul “Penerapan Model
Pembelajaran Numbered Head Together NHT untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Diklat Manajemen Perkantoran Kelas X APK di
SMK Ardjuna 01 Malang”. Penelitian tersebut dilakukan pada bulan Oktober 2008. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa
dengan model pembelajaran NHT hasil belajar siswa yang diamati dari hasil pre test dan post test dapat meningkat. Pada siklus I rata-rata nilai
meningkat dari 42,27 menjadi 65,54. Pada siklus II rata-rata nilai meningkat dari 70,45 menjadi 79,54. Peneliti juga mengobservasi proses
aktivitas belajar siswa saat dilakukannya pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan membuat 4 indikator pengamatan, yakni 1 saling
ketergantungan positif, 2 interaksi tatap muka, 3 akuntabilitas individual, 4 keterampilan antar personal yang diamati oleh observer.
Dari kedua siklus yang dilakukan terdapat peningkatan dan perbaikan dari siklus pertama ke siklus kedua pada keempat indikator tersebut. Aspek
saling ketergantungan positif mengalami peningkatan 9,39, aspek interaksi tatap muka mengalami peningkatan sebesar 9,09. Aspek
akuntabilitas individu meningkat sebesar 28,03 dan aspek keterampilan
antar personal mengalami peningkatan sebesar 4,55. Dari hasil penelitian tersebut, dapat dikatakan bahwa model NHT dapat mengatasi
masalah pembelajaran yang ada. Dengan model ini, hasil belajar siswa dapat meningkat. Selain itu, kemampuan berinteraksi siswa di dalam kelas
juga semakin baik.
H. Kerangka Teoritik
Peneliti akan meneliti mengenai peningkatan keterampilan sosial dan pemahaman belajar siswa setelah penerapan model kooperatif tipe
Numbered Head Together. Maka terlebih dahulu akan didefinisikan hal-
hal sebagi berikut:
1. Keterampilan Sosial
Keterampilan sosial adalah kemampuan berinteraksi dengan lingkungan sosial dan mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan
dan norma yang berlaku Syamsul Bachri Thalib,2010:159. Aspek yang seharusnya digali dalam suatu pembelajaran, selain membuat
siswa tahu akan hal-hal yang sebelumnya belum diketahui adalah menggali aspek keterampilan sosial. Hal ini dikarenakan siswa sebagai
makhluk sosial akan hidup dalam masyarakat. Dengan demikian, diperlukan pengolahan kemampuan berinteraksi dengan orang lain.
Hal ini akan membatu siswa dalam kehidupan sehari-hari ditengah masyarakat. Siswa akan merasa diterima dan dihargai oleh
lingkungannya jika siswa mampu bersikap dengan baik sebagai seorang makhluk sosial.
Model pembelajaran NHT dirasa sesuai untuk membantu mengembangkan aspek keterampilan sosial siswa di kelas. Dalam
model pembelajaran ini terdapat tahapan diskusi kelompk. Dengan diskusi kelompok, siswa akan saling berinteraksi baik itu bertanya,
menjelaskan, memberi arahan, memotivasi, dan sebagainya. Mereka akan berusaha menghormati, menghargai, dan membantu satu sama
lain. Sehingga lewat kerja kelompok tersebut, keterampilan sosial dapat terpupuk.
2. Pemahaman
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia KUBI susunan W.J.S, Poerwadarminta 1976:694 paham berarti pengertian sedangkan
memahami berarti mengerti benar, mengetahui benar. Pemahaman siswa adalah salah satu tujuan pembelajaran dilakukan. Siswa
diharapkan mampu memahami suatu pokok bahasan tertentu. Pemahaman siswa dapat tercapai jika pembelajaran yang dilakukan
oleh siswa kondusif untuk siswa mampu memahami materi. Oleh karena itu, perlu dirancang suatu pembelajaran yang kondusif dan
sesuai agar siswa mampu memahami materi yang dipelajari. Model pembelajaran NHT dirasa mampu menjadi model
pembelajaran yang sesuai diterapkan untuk mencapai pemahaman belajar. Dengan model NHT siswa akan saling bekerjasama dengan