Organisasi Sektor Publik Analisis penilaian kinerja pada organisasi non profit dengan metode Balanced Scorecard : studi kasus pada SMA Seminari St.Petrus Canisius Mertoyudan.
12
penilaian berimbang yaitu dalam penilaiannya, mengukur aspek keuangan maupun non keuangan. Cakupan penilaian dengan balance
scorecard meliputi empat perspektif yaitu perspektif keuangan,
pelanggan, proses, dan pembelajaran dan pertumbuhan.
2. Kelebihan Balance Scorecard
Pengukuran dengan menggunakan balance scorecard memiliki beberapa keunggulan, antara lain Mulyadi 2007:323:
a. Komprehensif
Balance scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam
perencanaan strategik, dari yang sebelumnya hanya terbatas pada perspektif keuangan meluas pada tiga perspektif lain, yakni
customer , proses dan pembelajaran dan pertumbuhan. Perspektif
nonkeuangan ini memberikan manfaat: 1
Memberikan kinerja keuangan yang berlipat ganda dan berkesinambungan.
2 Memampukan perusahaan untuk memasuki lingkungan
bisnis yang kompleks, karena balance scorecard ini menghasilkan rencana yang mencakup perspektif yang luas.
b. Koheren
Setiap sasaran strategik yang ditetapkan dalam perspektif nonkeuangan harus mempunyai hubungan kausal dengan sasaran
keuangan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
13
Kekoherenan sasaran strategik yang dihasilkan dalam sistem perencanaan
strategik memotivasi
personel untuk
bertanggungjawab dalam mencari inisiatif strategik yang bermanfaat untuk menghsilkan kinerja keuangan. Kekoherenan
juga dituntut pada waktu menjabarkan inisiatif strategik ke dalam program dan penjabaran program ke dalam rencana laba jangka
pendek. Kekoherenan ini dihasilkan oleh setiap tahap perencanaan strategik, yaitu perumusan strategi, perencanaan strategik,
penyusunan program dan penyusunan anggaran. c.
Berimbang Keseimbangan
sasaran strategik
yang dihasilkan
sistem perencanaan strategik penting untuk menghasilkan kinerja
keuangan berkesinambungan. Keseimbangan sasaran strategik yang dihasilkan dalam 4 perspektif meliputi jangka pendek dan
panjang yang berfokus pada faktor internal dan eksternal. d.
Terukur Semangat untuk menentukan ukuran dan mengukur berbagai
sasaran strategik pada keempat perspektif tersebut dilandasi oleh keyakinan berikut ini:
If we can measure it, we can manage it. If we can manage it, we can achieve it.
Balance scorecard mengukur sasaran-sasaran strategik yang sulit
untuk diukur. Sasaran-sasaran strategik pada pada perspektif
14
customer , proses serta pembelajaran dan pertumbuhan merupakan
sasaran yang tidak mudah diukur namun dalam pendekatan balance scorecard
, sasaran pada ketiga perspektif nonkeuangan tersebut ditentukan ukurannya agar dapat dikelola, sehingga dapat
diwujudkan.
3. Perspektif dalam Balance Scorecard
Metode balance scorecard menilai strategi organisasi melalui empat perspektif, dimana dari keempat perspektif tersebut saling
berkaitan dan saling mempengaruhi dengan perspektif lainnya. Menurut Kaplan dan Norton 1996 tujuan dan ukuran scorecard
diturunkan dari visi dan strategi. Tujuan dan ukuran memandang kinerja perusahaan dari empat perspektif: finansial, proses bisnis
internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Kerangka kerja balance scorecard: