Manfaat Pengukuran Kinerja Sektor Publik Konsep Balance Scorecard
14
customer , proses serta pembelajaran dan pertumbuhan merupakan
sasaran yang tidak mudah diukur namun dalam pendekatan balance scorecard
, sasaran pada ketiga perspektif nonkeuangan tersebut ditentukan ukurannya agar dapat dikelola, sehingga dapat
diwujudkan.
3. Perspektif dalam Balance Scorecard
Metode balance scorecard menilai strategi organisasi melalui empat perspektif, dimana dari keempat perspektif tersebut saling
berkaitan dan saling mempengaruhi dengan perspektif lainnya. Menurut Kaplan dan Norton 1996 tujuan dan ukuran scorecard
diturunkan dari visi dan strategi. Tujuan dan ukuran memandang kinerja perusahaan dari empat perspektif: finansial, proses bisnis
internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Kerangka kerja balance scorecard:
15
Gambar1: Balance Scorecard Memberi Kerangka Kerja untuk Penerjemah Strategi ke dalam Kerangka Operasional Kaplan
dan Norton 1996
Ukuran kinerja ini disusun sesuai dengan visi, misi dan strategi dari organisasi tersebut. Keempat perspektif tersebut meliputi:
Hansen dan Mowen, 2009 a.
Perspektif Keuangan Dalam perspektif keuangan ini menetapkan tujuan
kinerja keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Pada perspektif keuangan mengacu pada konsekuensi keuangan
global dari ketiga perspektif lainnya.
FINANSIAL
“Untuk berhasil secara finansial, apa yang harus kita perhatikan
kepada para pemegang saham kita?”
PELANGGAN
“Untuk mewujudkan visi kita, apa yang
harus kita perlihatkan kepada para pelanggan
kita?”
PROSES BISNIS INTERNAL
“Untuk menyenangkan para pemegang saham
dan pelanggan kita proses bisnis apa yang
harus kita kuasai dengan baik?”
PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN
“Untuk mewujudkan misi kita, bagaimana kita memelihara
kemampuan kita untuk berubah dan meningkatkan diri?”
VISI dan
STRATEGI
16
b. Perspektif Pelanggan
Perspektif pelanggan merupakan sumber komponen pendapatan dari tujuan keuangan. Perspektif ini mendefinisikan
dan memilih pelanggan dan segmen pasar dimana perusahaan memutuskan untuk bersaing. Tujuan dan ukuran utama adalah
sesuatu yang umum di organisasi. Lima tujuan utama dalam perspektif keuangan ini adalah: peningkatan pangsa pasar,
peningkatan retensi pelanggan, peningkatan pelanggan baru, peningkatan
kepuasan pelanggan,
dan peningkatan
profitabilitas pelanggan. c.
Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif proses mencakup identifikasi proses yang
diperlukan untuk mencapai tujuan pelanggan dan keuangan. Untuk memberi kerangka kerja yang diperlukan perspektif ini,
rantai nilai proses didefinisikan. Rantai nilai proses ini terdiri atas tiga proses: proses inovasi, proses operasional, dan proses
pascapenjualan. d.
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah sumber
kemampuan yang
memnungkinkan penyelesaian
atas pencapaian tujuan dari ketiga perspektif lainnya. Perspektif ini
memiliki tiga tujuan utama, yaitu: peningkatan motivasi,
17
pemberdayaan, dan pelibatan pegawai; serta peningkatan kemampuan sistem informasi.
4. Balance Scorecard sebagai Alat Perencanaan Strategik
Sistem perencanaan strategik terdiri atas dua tahapan utama, yaitu Mulyadi, 2007:
a. Penyusunan Company Scorecard
Company scorecard terdiri atas tiga komponen utama yaitu:
strategy map , sasaran strategik, outcome measure, performance
driver measures , target dan inisiatif strategik. Company scorecard
memberikan arah masa depan yang hendak diwujudkan oleh perusahaan beserta ukuran hasil, ukuran pemacu kinerja dan dan
target. b.
Cascading Process Cascading process
merupakan alat yang digunakan untuk menugasi unit-unit organisasi dan personel perusahaan untuk
memberikan kontribusi dalam mencapai sasaran-sasaran strategik yang tercantum dalam company scorecard.
5. Balance Scorecard pada Lembaga Pendidikan
Setiap organisasi memiliki misi utama yaitu menyediakan pelayanan terhadap masyarakat, termasuk lembaga pendidikan. Untuk
dapat mewujudkan misi tersebut, organisasi harus memiliki strategi
18
apa yang harus disusun agar misinya dapat terlaksana. Sebagai penilaian terhadap keberhasilan strategi maka balance scorecard akan
menterjemahkan ke dalam empat perspektif Mahsun, 2006: a.
Perspektif Pelanggan Pada organisasi non profit khususnya lembaga pendidikan,
perspektif pelanggan merupakan perhatian terpenting dalam penilaiannya. Pada perspektif ini menggambarkan bagaimana
pemberian pelayanan yang baik terhadap pelanggannya. Pelanggan dalam lembaga pendidikan adalah siswa, orang tua wali siswa dan
komite sekolah. Indikator yang dapat digunakan untuk menilai pada perspektif ini adalah tingkat kepuasan pelanggan yang bisa
diketahui melalui survei pelanggan, sikap dan perilaku mereka yang dapat diketahui dari keluhan-keluhan yang mereka
sampaikan. b.
Perspektif Keuangan Pada perspektif keuangan, kinerja dilihat dari sudut
pandang penyedia sumber daya dan ketercapaian target keuangan sesuai yang telah direncanakan oleh organisasi. Indikator dalam
penilaian perspektif keuangan ini adalah teknik analisis rasio. Analisis rasio merupakan suatu teknik analisis untuk mengetahui
hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan keuangan lain secara individu atau kombinasi dari kedua laporan
tersebut.
19
c. Perspektif Proses Internal
Dalam perspektif ini meliputi indikator produktivitas, kualitas, waktu penyerahan, waktu tunggu, dst. Hal ini menentukan
apakah proses telah mengalami peningkatan, sejajar dengan benchmarks,
atau mencapai target dan sasaran. d.
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Pada
perspektif ini
menggambarkan bagaimana
kemampuan organisasi dalam menjalankan misinya secara keseluruhan. Indikator dalam perspektif ini memuat tentang sejauh
mana manfaat dari pengembangan baru atau bagaimana hal ini dapat memberikan kontribusi bagi keberhasilan di masa depan.
20
BAB III
METODA PENELITIAN