41
BAB V
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Memahami Visi dan Misi Sekolah
Visi  adalah  pernyataan  cita-cita  yang  menggambarkan  suatu keadaan tertentu dan harus diperjuangkan organisasi untuk dicapai di masa
depan.  Visi  yang  dimiliki  bersifat  umum  namun  dapat  memberikan pemahaman  logis  tentang  apa  yang  hendak  dicapai  oleh  organisasi
Mahsun,  2006.  Rumusan  yang  dimiliki  sekolah  adalah  mendidik  calon iman tingkat menengah, kemudian visi SMA Seminari St. Petrus Canisius
Mertoyudan adalah: “Menjadi  komunitas  pendidikan  calon  imam  tingkat  menengah
yang  handal  dan  berkompeten  dalam  mengembangkan  sanctitas kesucian,  sanitas  kesehatan,  dan  scientia  pengetahuan  ke
arah imamat yang tanggap terhadap kebutuhan zaman ”.
Dari visi tersebut kemudian dijabarkan mengenai kegiatan-kegiatan apa  saja  yang  hendak  dicapai  oleh  sekolah.  Dari  misi  ini,  juga  dijelaskan
mengenai  upaya-upaya  apa  saja  dan  tujuan  yang  hendak  dicapai  oleh sekolah.  Misi  SMA  Seminari  St.  Petrus  Canisius  Mertoyudan  adalah
sebagai berikut: a.
Mendidik dan mendampingi seminaris siswa menjadi pribadi yang  berkembang  secara  integral  dalam  sanctitas  kesucian,
41
42
sanitas kesehatan,  dan  scientia  pengetahuan  ke  arah
kedewasaan  sesuai  dengan  usianya  sehingga  semakin  mampu mengambil keputusan sesuai dengan panggilan hidupnya.
b. Menyelenggarakan  pendidikan  yang  mampu  membentuk  dan
mengembangkan  seminaris  menjadi  pribadi  yang  jujur,  setia, disiplin,  bertanggung  jawab,  solider,  mampu  bekerjasama,
berjiwa  melayani,  berani  memperjuangkan  keadilan,  dan mampu  berdialog  dengan  penganut  agama  atau  kepercayaan
lain, dengan mengedepankan manajemen partisipatif. Untuk mencapai misi tersebut upaya-upaya yang dilakukan sekolah
sebagai  sarana  pendukung  adalah  mendirikan  sekolah  berasrama  sebagai daya  dukung  terwujudnya  misi  sekolah  yaitu  mendidik  calon  imam.  Di
dalam  asrama  para  seminaris  siswa  akan  didampingi  oleh  pamong  yaitu romo  dan  sub  pamong  yaitu  frater.  Selain  sekolah  berasrama  kebijakan
lain  adalah  sistem  sekolah  matrikulasi  satu  tahun  yaitu  sebagai  sarana pemahaman  nilai-nilai  dasar  mengenai  pendidikan  calon  iman  dan
pengembangan  karakter  setiap  seminaris.  Hal  lain  yang  menjadi pendukung  pendidikan  di  sekolah  adalah  dibuatnya  buku  pedoman  dan
peraturan bagi siswa, guru maupun karyawan, serta acara pembinaan bagi guru dan staff. Hal tersebut dimaksudkan agar para anggota sekolah dapat
menjadi  lebih  disiplin  demi  tercapainya  kenyamanan  dan  keselarasan bersama.