4.1.3.4 Data Validasi Lapangan dan Revisi Produk
Validasi  lapangan  dilakukan  setelah  desain  produk  divalidasi  oleh  pakar pembelajaran Bahasa Indonesia dan pakar pendidikan karakter. Validasi lapangan
dilakukan  untuk  mengetahui  persepsi  siswa  terkait  dengan  kualitas  bahan  ajar yang  terintegrasi  dengan  pendidikan  karakter  pada  pembelajaran  Bahasa
Indonesia  keterampilan  berbicara.    Uji  coba  lapangan  dilaksanakan  di  SDN Banteng dalam dua pertemuan. Validasi dilakukan satu kali pada pertemuan kedua
setelah semua materi dalam bahan ajar selesai dipelajari. Validator melibatkan 10 siswa  kelas  IV  SDN  Banteng  sebagai  subjek  uji  coba.  Validasi  lapangan
dilakukan  dengan  membagikan  lembar  kuisioner  kepada  siswa  setelah  mereka menggunakan  desain  produk  secara  langsung  dalam  kegiatan  pembelajaran.
Berikut  ini  dijabarkan  uji  coba  desain  produk  dan  validasi  lapangan  di  SDN Banteng.
Uji  coba  pertama  dilakukan  pada  hari  Rabu,  22  Mei  2013  menggunakan jam  pelajaran  selama  3  jam  pertemuan  JP  terakhir.  Sebelum  kegiatan  dimulai
siswa  dibagikan  desain  produk  bahan  ajar.  Siswa  dibagi  menjadi  dua  kelompok, masing-masing  kelompok  terdiri  dari  lima  orang.  Pertemuan  pertama  diawali
dengan  kegiatan  apersepsi  seperti  dipaparkan  dalam  bahan  ajar.  Setelah  itu peneliti
menjelaskan secara
singkat materi
yang dipelajari
dengan menghubungkannya dengan karakter, lalu siswa masuk ke bagaian kegiatan siswa.
Bagian semacam lembar kerja siswa, dimana siswa melakukan beberapa aktivitas. Kegiatan belajar  secara umum pada pertemuan pertama adalah mendeskrispsikan
suatu  tempat  sesuai  denah.  Kegiatan  ini  sesuai  dengan  indikator  dan  tujuan pembelajaran  yang  ingin  dicapai  yaitu  apsek  berbicara.    Peneliti  menggunakan
media  berupa  gambar  denah,  masing-masing  siswa  mendapatkan  satu  gambar denah. Setiap siswa harus mendeskripsikan secara lisan denah perjalanan dari satu
tempat  ke tempat  lain  yang  ada dalam  gambar denah  yang diperolehnya.  Selesai berkativitas  siswa  diminta  untuk  mengisi  refleksi  dan  tindakan  siswa.  Kegiatan
pos tes tidak dapat dilaksanakan karena keterbatasan waktu. Uji coba kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 23 Mei 2013 menggunakan
jam  pelajaran  selama  3  jam  pertemuan  JP  terakhir.  Sebelum  kegiatan  dimulai siswa  dibagikan  desain  produk  bahan  ajar.  Siswa  dibagi  menjadi  dua  kelompok,
masing-masing  kelompok  terdiri  dari  lima  orang.  Pertemuan  pertama  diawali dengan  kegiatan  apersepsi  seperti  dipaparkan  dalam  bahan  ajar.  Setelah  itu
peneliti menjelaskan
secara singkat
materi yang
dipelajari dengan
menghubungkannya dengan karakter, lalu siswa masuk ke bagaian kegiatan siswa. Bagian semacam lembar kerja siswa, dimana siswa melakukan beberapa aktivitas,
peneliti  juga  memilih  beberapa  aktivitas  yang  penting  yang  sesuai  indikator  dan tujuan  pembelajaran  yang  ingin  dicapai  yaitu  apsek  berbicara.  Kegiatan  pokok
yang  dilakukan  masih  sama  seperi  pada  pertemuan  pertama  yaitu mendeskrispsikan  suatu  tempat  duduk  sesuai  dengan  denah.  Pada  pertemuan
kedua  siswa  belajar  secacra  kontektual  dengan  menggambar  denah  kelas  dan mesdeskrisikan  tempat  duduk  masing-masing.  Selesai  berkativitas  siswa  diminta
untuk mengisi refleksi dan tindakan siswa. Pada  akhir  pembelajaran  pertemuan  kedua,  siswa  dibagikan  lembar
kuisioner  untuk  memvalidasi  bahan  ajar  yang  sudah  mereka  gunakan  selama pembelajaran  baik  pada  pertemuan  pertama  dan  pertemuan  kedua.  Lembar
kuesioner  terdiri  dari  14  item  pernyataan  yang  berkaitan  dengan  persepsi  siswa
terhadap kualitas bahan ajar yang telah digunakan selama uji coba dari pertemuan pertama  sampai  pertemuan  kedua.  Dalam  proses  pengisian  kuesioner  guru
peneliti membantu siswa dalam memahami setiap item pernyataan. Hasil  validasi  lapangan  oleh  10  siswa  kelas  IV  SDN  Banteng  terhadap
kualitas  bahan  ajar  diperoleh  penilaian  kualitas  desain  produk  dengan  nilai  rata- rata 4,32. Sembilan siswa tidak memberikan  komentar dan saran terhadap bahan
ajar  sedangkan  satu  siswa  memberikan  komentar  terkait  gambar  dan  foto.  Salah satu siswa tersebut berkomentar bahwa gambar dan foto dalam bahan ajar kurang
bagus.  Berdasarkan  komentar  tersebut  peneliti  sedikit  merubah  gambar  menjadi lebih  jelas  dan  menarik  dengan  memperbesar  gambar  dan  menggunakan  warna
yang lebih menarik lagi. Setelah dilakukan validasi  lapangan, tidak banyak  revisi  yang dilakukan,
sebagian  besar  terdapat  pada  tampilan  seperti  warna,  gambar  dan  tulisan. Sementara  pada  segi  isi  tidak  ada  revisi  yang  dilakukan  karena  secara  umum
produk yang dikembangkan sudah menarik dan sesuai dengan karakteristik siswa. Hanya beberapa kesalahan tulisan saja yang diperbaiki peneliti.
4.1.4 Kajian Produk Akhir