3. Satu pelanggan dan satu keluarga hanya dapat mengklaim 1 kali dalam satu minggu.
4. Perbandingan selisih hanya bisa dilakukan untuk gerai moderen GriyaYogya, Giant Superindo, Hero dan Hypermart yang berjarak maksimum 2 km dari
Carrefour tempat Anda mengklaim dan tidak berlaku untuk pembelian di pasar tradisional atau toko kecil.
5. Hanya berlaku untuk produk kebutuhan sehari-hari grocery dan produk segar, kecuali departemen Bakery dan Salad Bar.
6. Selisih harga akan diganti sebesar 10 kali lipat. Pelanggan harus menunjukkan struk belanja Carrefour dan struk belanja gerai moderen lain pada hari yang sama.
7. Khusus untuk harga promosi kompetitor, klaim hanya akan diberlakukan penggantian selisih 1 kali lipat.
8. Klaim hanya bisa dilakukan untuk maksimal 5 jenis barang yang berbeda dan setiap jenisnya maksimal 1 unit atau seberat 1 kg, nilai maksimum pengembalian
Rp. 100.000,00 dari setiap struk pembelanjaan. 9. Pengembalian selisih harga ini bisa dilakukan setelah pelanggan mengisi dan
mengembalikan formulir di Bagian Pusat Informasi, sambil membawa dan menunjukkan barang yang dibeli lengkap dengan struk belanja Carrefour dan
struk belanja gerai moderen lain, satu struk hanya untuk satu kali klaim 10. Semua penggantian 10 kali hanya bisa dilakukan di kasir Bagian Pusat Informasi.
4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.2.1.
Analisis Statistik Deskriptif
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambaran statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran jawaban responden berdasarkan hasil penyebaran kuesioner terhadap unsur-unsur yang ada
pada setiap variabel.
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1. Dalam Tabel 4.1 terlihat bahwa dari 105 responden 20 responden 20 adalah laki-laki, 85
responden 80 perempuan.
Tabel 4.1 Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
Persentase
Laki-Laki 20 20
Perempuan 85 80
Total 110 100 Sumber : Lampiran.
b. Deskripsi responden berdasarkan kelompok pendidikan
Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden terbesar adalah berpendidikan D3 sebanyak 52 orang 52, selanjutnya responden yang berpendidikan S1 sebanyak
sejumlah 27 orang 22, D1 sebanyak sejumlah 12 orang 12selanjutnya responden sedikit adalah SMU sejumlah 14 orang 14.
Tabel 4.2 Identitas Responden Menurut Pendidikan
No Jabatan
Jumlah orang Persentase
1. SMU 14
14 2. D1
12 12
3. D3 52
52 4. S1
27 22
Total 105
100 Sumber : data diolah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2.2. Uji Outlier Multivariate
Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang
terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi atau
mutivariat Hair, 1998. Evaluasi terhadap outlier multivariate antar variabel perlu dilakukan sebab walaupun data yang dianalisis menunjukkan tidak ada outliers pada
tingkat univariate, tetapi observasi itu dapat menjadi outliers bila sudah saling dikombinasikan. Jarak antara Mahalanobis untuk tiap-tiap observasi dapat dihitung
dan akan menunjukkan sebuah observasi dari rata-rata semua variabel dalam sebuah ruang multidimensional Hair.dkk, 1998; Tabachnick Fidel, 1996. Uji terhadap
outliers multivariate dilakukan dengan menggunakan jarak Mahalanobis pada
tingkat p 1. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan χ² chi
kuadrat pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil uji outlier tampak pada tabel berikut :
Tabel 4.3. Hasil Uji Outlier Multivariate
Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation N
Predicted Value 0.538
100.899 53.000
22.941 105
Std. Predicted Value -2.287
2.088 0.000
1.000 105
Standard Error of Predicted Value
6.786 15.524 10.131 1.648 105
Adjusted Predicted Value -3.420
101.535 52.764
23.505 105
Residual -53.892
47.421 0.000
20.030 105
Std. Residual -2.404
2.115 0.000
0.893 105
Stud. Residual -2.677
2.271 0.004
1.000 105
Deleted Residual -66.853
54.687 0.236
25.154 105
Stud. Deleted Residual -2.784
2.331 0.003
1.010 105
Mahalanobis Distance [MD] 8.536
4 8 .8 6 5 20.800 7.149 105
Cooks Distance 0.000
0.078 0.012
0.014 105
Centered Leverage Value 0.082
0.470 0.200
0.069 105
Sumber : Lampiran
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berdasarkan tabel diatas, setelah dilakukan pengujian ditemukan bahwa terdapat outlier multivariat [antar variabel], karena MD Maksimum 48,865
≥ 46,797
4.2.3. Uji Reliabilitas
Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Cronbach’s Alpha ini digunakan untuk mengestimasi reliabiltas setiap skala variabel atau observasi
indikator. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran – ukuran dan mengeliminasi butir – butir yang kehadirannya akan
memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan Purwanto, 2002. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4. Pengujian Reliability Consistency Internal
Konstrak Indikator Item to Total
Correlation Koefisien
Cronbachs Alpha X11 0.655
X12 0.845 Economic
X13 0.802 0.652
X21 0.957 Social
X22 0.954 0.904
X31 0.758 Environment
X32 0.845 0.444
X41 0.662 Moralities
X42 0.802 0.150
X51 0.839 Management
X52 0.810 0.529
Y11 0.617 Y12 0.549
Y13 0.460 Performance
Y14 0.574 0.231
Y21 0.705 Y22 0.861
Service Y23 0.783
0.683 Z1 0.501
Z2 0.772 Purchase Intention
Z3 0.711 0.386
Sumber : Lampiran Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas
setiap skala [variabel atau indikator observasian]. Sementara itu item to total
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi item- item yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang
dihasilkan. Proses eleminasi diperlakukan pada item to total correlation pada indikator
yang nilainya 0,5 [Purwanto,2003]. Terjadi eliminasi karena nilai item to total correlation indikator belum seluruhnya
≥ 0,5. Indikator yang tereliminasi tidak disertakan dalam perhitungan cronbachs alpha. Perhitungan cronbachs dilakukan
setelah proses eliminasi.
Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan kurang baik dimana koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh
belum seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu ≥ 0,7 [Hair
et.al.,1998].
4.2.4. Uji Validitas
Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur,
karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variable construct
akan diuji dengan melihat loading factor dari hubungan antara setiap observed variable
dan latent variable. Hasil analisis tampak pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas
Faktor Loading Konstrak Indikator
1 2 3 4 X11 0.538
Economic X12 0.797
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
X13 0.571 X21
0.915 Social
X22 0.881
X31 0.448
Environment X32
0.706 X41
0.129 Moralities
X42 0.999
X51 0.904
Management X52
0.442 Y11
0.521 Y12
0.715 Y13
-0.014 Performance
Y14 0.247
Y21 0.540 Y22 0.854
Service Y23 0.637
Z1 0.127
Z2 0.400
Purchase Intention
Z3 0.782
Sumber : Lampiran Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor
loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct belum seluruhnya
≥ 0,5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik.
4.2.5. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted
Selain melakukan pengujian konsistensi internal crobach’s alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance eztracted. Kedua
pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan penelitian kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual
mengukur suatu pengukuran yang sama.
Tabel 4.6. Construct Reliability Variance Extrated
Konstrak Indikator Standardize
Factor Loading
SFL Kuadrat
Error [εj] Construct
Reliability Variance
Extrated X11 0.538 0.289
0.711 X12 0.797 0.635
0.365 Economic
X13 0.571 0.326 0.674
0.675 0.417
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
X21 0.915 0.837 0.163
Social X22 0.881 0.776
0.224 0.893 0.807
X31 0.448 0.201 0.799
Environment X32 0.706 0.498
0.502 0.506 0.350
X41 0.129 0.017 0.983
Moralities X42 0.999 0.998
0.002 0.564 0.507
X51 0.904 0.817 0.183
Management X52 0.442 0.195
0.805 0.647 0.506
Y11 0.521 0.271
0.729 Y12 0.715
0.511 0.489
Performance Y14 -0.014
0.000 1.000 0.402 0.261
Y21 0.247 0.061
0.939 Y22 0.540
0.292 0.708
Service Y23 0.854
0.729 0.271
0.584 0.361 Z1 0.637
0.406 0.594
Z2 0.127 0.016
0.984 Purchase
Intention Z3 0.400
0.160 0.840
0.359 0.194
Sumber : Lampiran Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu
juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan
peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama.
Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, yang ditunjukkan
dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian
angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima
sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.
4.2.6. Uji Normalitas
Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Skewness Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat
ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar 2,58.
Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariat diantara 2,58 dan itu berarti asumsi
normalitas tidak terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel berikut :
Tabel 4.7. Assessment of Normality
Variable min max
kurtosis c.r.
X11 3 7
1.015 2.122
X12 1 7
0.039 0.081
X13 1 7
1.875 3.922
X21 1 7
-0.450 -0.940
X22 3 7
-0.869 -1.818
X31 1 7
1.678 3.509
X32 1 7
1.014 2.122
Y11 2 7
0.070 0.146
Y12 2 7
-1.327 -2.776
Y21 3 7
-1.301 -2.721
Y22 2 7
-1.239 -2.592
Y31 2 7
-0.867 -1.813
Y32 1 7
-0.159 -0.332
Y33 1 7
1.037 2.169
Y34 2 7
-1.368 -2.861
Y41 2 7
-0.882 -1.845
Y42 2 7
-0.828 -1.732
Y43 1 7
-0.940 -1.965
Z1 4 7
-0.320 -0.670
Z2 1 7
0.717 1.500
Z3 3 7
-0.299 -0.625
M u lt iva r ia t e
18.708
3 .0 8 4
Sumber : Lampiran Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang
digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai-Z lebih besar dari nilai kritis
maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di luar ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah
serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau
ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.
4.2.7. Evaluasi Model One-Steep Approach to SEM
Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter- parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan
dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi
secara bersama-sama one – steep approach to SEM. One – steep approach to SEM digunakan bila model dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data
sangat baik Hair, et,al, 1998.
Gambar 4.2. Model Pengukuran dan Struktural
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Service Quality, Customer Satisfaction, Customer Loyalty
Model Specification : One Step Approach - Base Model
Economic
1
CSR d_ec
1 X11
er_1 1
1 X12
er_2 1
Social d_sc
X21 er_4
1 1
1
Management d_mn
Y21 er_6
1 1
1 Environment
0,005 d_en
X31 er_11
Moralities d_mr
Y11 er_13
Performance d_pr
Y31 er_15
Y32 er_16
Y33 er_17
1 1
1 1
1
1 1
1 1
1 1
X13 er_3
1
X22 er_5
1
Y22 er_7
1 X32
er_12 1
Y12 0,005
er_14 1
Purchase Intention
d_pi Z1
er_8 Z2
er_9 Service
d_sv Y41
er_19 Y42
er_20 Z3
er_10 1
1 1
1 1
1 1
1 1
Corporate Image
Y43 er_21
1 0,005
d_ci 1
Y34 er_18
1
Tabel 4.8. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indeces
Kriteria Hasil Nilai
Kritis Evaluasi
Model CminDF
1.567 ≤ 2,00
baik Probability
0.000 ≥ 0,05
kurang baik RMSEA
0.074 ≤ 0,08
baik GFI
0.806 ≥ 0,90
kurang baik AGFI
0.753 ≥ 0,90
kurang baik TLI
0.742 ≥ 0,95
kurang baik CFI
0.776 ≥ 0,94
kurang baik
Sumber : Lampiran Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach modifikasi ternyata dari
semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang kurang baik, berarti model kurang sesuai dengan data. Artinya,
model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta.
Gambar 4.3. Model Pengukuran dan Struktural
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Service Quality, Customer Satisfaction, Customer Loyalty
Model Specification : One Step Approach - Modification Model
Economic 1
CSR d_ec
1 X11
er_1 1
1 X12
er_2 1
Social d_sc
X21 er_4
1 1
1
Management d_mn
Y21 er_6
1 1
1 Environment
0,005 d_en
X31 er_11
Moralities 0,005
d_mr Y11
er_13
Performance d_pr
Y31 er_15
Y32 er_16
Y33 er_17
1 1
1 1
1
1 1
1 1
1 1
X13 er_3
1
X22 er_5
1
Y22 er_7
1 X32
er_12 1
Y12 0,005
er_14 1
Purchase Intention
d_pi Z1
er_8 Z2
er_9 Service
d_sv Y41
er_19 Y42
er_20 Z3
er_10 1
1 1
1 1
1 1
1 1
Corporate Image
Y43 er_21
1 0,005
d_ci 1
Y34 er_18
1
Tabel 4.9. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indeces
Kriteria Hasil Nilai
Kritis Evaluasi
Model CminDF
1.006 ≤ 2,00
baik Probability
0.463 ≥ 0,05
baik RMSEA
0.008 ≤ 0,08
baik GFI
0.900 ≥ 0,90
baik AGFI
0.900 ≥ 0,90
baik TLI
0.997 ≥ 0,95
baik CFI
0.998 ≥ 0,94
baik
Sumber : Lampiran Dari hasil evaluasi terhadap model one step modification model ternyata dari
semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang
dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar
variable.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2.8. Uji Kausalitas
Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 12,499 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data ini
sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing- masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas di bawah ini.
Tabel 4.8. Data Uji Kausalitas
Ustd Std
Faktor Faktor Estimate
Estimate Prob.
Corporate_Image CSR
0,021 0,281 0,039 Purchase_Intention
CSR 0,178 0,015 0,450
Purchase_Intention Corporate_Image 0,074
0,353 0,001
Batas Signifikansi
≤ 0,10
Sumber : Lampiran
4.3. Hasil Uji Pengujian Hipotesis Penelitian