Universitas Sumatera Utara
dari tahun 2007 13,9 dan tahun 2010 7,8. Pada tahun 2013, prevalensi obesitas perempuan dewasa 18 tahun 32,9, naik 18,1 dari tahun 2007
13,9 dan tahun 2010 15,5.
2.4.3. Etiologi Obesitas
• Faktor Genetik Maes et all. meneliti bahwa variabilitas untuk peran faktor genetik
terhadap obesitas adalah 50-90. Tetapi, negara industri seperti Amerika Serikat menyatakan bahwa faktor genetik adalah faktor utama
dari penyebab kasus epidemik obesitas. Racette et al, 2003 • Faktor Lingkungan dan Kebiasaan
Sekarang gaya hidup manusia menjadi gaya hidup yang tidak memerlukan aktivitas fisik yang banyak, sehingga pengeluaran energi
menjadi sedikit. Ditambah lagi, kebiasaan sekarang yang gemar mengonsumsi makanan dan minuman dengan jumlah kalori yang cukup
tinggi. Kedua hal itu membuat ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan yang keluar. Kelebihan energi itu akan disimpan dalam
bentuk triasilgliserol atau asam lemak yang akan disimpan pada jaringan lemak. Racette et al, 2003
2.4.4. Patogenesis Obesitas
Dalam keadaan normal, ada mekanisme fisiologis di jaringan lemak yang mempengaruhi penyimpanan lemak dan reseptor adipostat di hipotalamus.
Ketika penyimpanan lemak berkurang, maka sinyal adipostat menjadi berkurang, lalu hipotalamus meresponnya dengan rasa lapar. Begitu juga sebaliknya. Salah
satu yang merangsang sinyal tersebut adalah hormon leptin yang dihasilkan pada jaringan lemak. Pada obesitas, terjadi peningkatan leptin, tetapi mengalami
resistensi dari leptin. Mekanisme resistensi leptin belum diketahui. Beberapa data mengatakan leptin tidak dapat melewati sawar darah otak jika jumlahnya
berlebihan. Pada penelitian yang dilakukan pada hewan menunjukkan adanya
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
leptin signalling inhibitor, seperti SOCS3 dan PTP1b, berperan dalam resistensi leptin. Flier dan Maratos-Flier, 2008
2.4.5. Diagnosa Obesitas
Obesitas dapat ditegakkan dengan menggunakan Body Mass Iindex BMI atau Indeks Masa Tubuh IMT, yang didefinisikan sebgai berat badan dalam
kilogram dibagi kuadrat dari tinggi badan dalam meter kgm
2
. WHO, 2003 Selain BMI, cara untuk menentukan obesitas adalah dengan mengukur
lingkar pinggang untuk menilai resiko penyakit yang berhubungan dengan berat badan. Lingkar pinggang berkaitan erat dengan IMT, pengukuran dengan
menggunakan pengukur pita, dan dapat mengestimasi lemak pada abdomen. Lemak pada abdomen berkaitan erat dengan resiko penyakit daripada lemak pada
organ lain dalam tubuh. Racette et al, 2003
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Obesitas dibagi menjadi beberap klasifikasi menurut tabel di bawah ini :
Tabel 2.1. Klasifikasi Berat Badan Lebih dan Obesitas Berdasarkan IMT dan Lingkar Perut Menurut Kriteria Asia Pasifik Sumber : IPD, 2009
2.4.6. Penatalaksanaan Obesitas
• Perubahan Gaya Hidup Makan lebih banyak buah dan sayur, dan polong-polongan serta
gandum Olahraga atau melakukan aktivitas fisik sedikitnya 30 menit dalam
sehari Mengurangi makanan berlemak dan manis
Berpindah dari mengonsumsi lemak hewani ke lemak nabati. WHO, 2003
Klasifikasi IMT kgm2
Risiko Ko-Morbiditas Lingkar Perut
90 cm laki-laki 80 cm perempuan
≥90 cm laki-laki ≥80 cm perempuan
Berat Badan Kurang
18,5 Rendah risiko
meningkat pada masalah klinis lain
Sedang
Kisaran Normal 18,5-22,9 Sedang
Meningkat Berat Badan
Lebih ≥23,0
• Berisiko 23,0-24,9
Meningkat Moderat
• Obes I 25,0-29,9
Moderat Berat
• Obes II ≥30,0
Berat Sangat berat
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
• Terapi Farmakologi Terapi farmakologi digunakan jika terapi secara non farmakolgi
perubahan gaya hidup gagal menurunkan berat badan yang berarti. Obat yang digunakan obat yang menekan rasa lapar, tetapi penggunaan
obat harus dibatasi paling lama 12 minggu. Obat yang digunakan adalah sibutramine yang bekerja dengan
menghambat pemasukan makanan dengan menghambat pemasukan serotonin dan norepinefrin: dan orlistat yang bekerja menghambat
hormon lipase dari pankreas, sehingga menyebabkan pengurangan penyerapan triasilgliserid.
• Operasi Tindakan operasi dilakukan pada kasus obesitas yang berat atau
obesitas sedang yang sudah menimbulkan penyakit komorbiditas. Operasi yang banyak dilakukan adalah pemotongan lambung, sehinnga
meminimalkan makanan yang masuk. Racette et al, 2003
2.5. Hubungan Striae Distensae Dengan Obesitas