Epidermis Anatomi dan Histologi Kulit

Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Anatomi dan Histologi Kulit

Kulit adalah organ tunggal yang terberat di tubuh, dengan berat sekitar 16 dari berat badan total dan pada orang dewasa, mempunyai luas permukaan sebesar 1,2-2,3 m 2 . Kulit terdiri atas epidermis, yaitu lapisan epitel yang berasal dari ektoderm, dan dermis, yaitu suatu lapisan jaringan ikat yang berasal dari mesoderm. Batas dermis dan epidermis tidak teratur, dan tonjolan dermis yang disebut papila saling mengunci dengan tonjolan epidermis yang disebut epidermal ridges rabung epidermis. Dalam bentuk tiga dimensi, interdigitasi ini dapat berbentuk peg-and-socket. Turunan epidermis meliputi rambut, kuku, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Di bawah dermis, terdapat hipodermis, atau jaringan subkutan, yaitu jaringan ikat longgar yang dapat mengandung bantalan sel-sel lemak, yang disebut panikulus adiposus. Kulit bersifat elastis, kulit dapat mengembang dan menutupi daerah yang luas pada keadaan yang disertai pembengkakan seperti pada edema dan kehamilan. Junqueira, 2007 Gambar 2.1. Anatomi Kulit Sumber : www.newenglandent.com

2.1.1. Epidermis

Epidermis terdiri atas epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk, tetapi juga mengandung empat jenis sel yang jumlahnya tidak sebanyak jumlah sel Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara epitel, yaitu sel Melanosit, sel Langerhans dan sel Granstein, serta sel Merkel. Sel epidermis tidak mempunyai pembuluh darah, sehingga pasokan nutrisinya sepenuhnya bergantung pada jaringan dermis dibawahnya melalui dermoepidermal junction. Amirlak, 2013 Dari dermis ke atas, epidermis terdiri atas lima lapisan sel penghasil keratin keratinosit: • Statum Basale Stratum Germinativum Stratum basale terdiri atas selapis sel kuboid atau silindris basofilik yang terletak di atas lamina basalis pada perbatasan epidermis-dermis. Hemidesmosom membantu mengikat sel-sel epidermis itu pada lamina basalis. Stratum basale ditandai dengan tingginya aktivitas mitosis dan bertanggung jawab atas pembaruan sel-sel epidermis secara berkesinambungan. Epidermis manusia diperbarui setiap 15-30 hari, bergantung pada usia, bagian tubuh, dan faktor lain. Junqueira, 2007 • Stratum Spinosum Stratum spinosum terdiri atas sel-sel kuboid, atau agak gepeng dengan inti di tengah dan sitoplasma dengan cabang-cabang yang terisi berkas filamen. Semua mitosis hanya terbatas pada lapisan yang disebut stratum malpighi, yang terdiri atas strarum basal dan stratum spinosum. Hanya stratum malpighi yang mengandung sel-sel induk epidermis. Junqueira, 2007 • Stratum Granulosum Stratum granulosum terdiri atas 3-5 lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul keratohialin padat dan granula lamellosum terbungkus-membran. Granul keratohialin berikatan dengan tonofilamen keratin untuk membentuk keratin lunak dan granula lamellosum mengeluarkan material lemak di antara sel-sel dan menyebabkan kulit kedap air. Eroschenko, 2008 • Stratum Lusidum Tampak lebih jelas pada kulit tebal, stratum lusidum ini bersifat translusen dan terdiri atas lapisan tipis sel epidermis eosinofilik yang Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara sangat gepeng. Organel dan inti tidak tampak lagi, dan sitoplasma terutama terdiri atas filamen keratin padat yang berhimpitan dalam matriks padat-elektron Junqueira, 2007. Sel tidak memiliki nukleus atau orgnel dan dipenuhi oleh filamen keratin. Eroschenko, 2008 • Stratum Korneum Lapisan ini terdiri atas 15-20 lapis gepeng berkeratin tanpa inti dengan sitoplasma yang dipenuhi skleroprotein filamentosa birefringen, yakni keratin. Setelah mengalami keratinisasi, sel-sel hanya terdiri atas protein amorf dan fibrilar dan membran plasma yang menebal; sel-sel ini disebut sel tanduk. Selama keratinisasi berlansung, enzim hidrolitik lisosom beperan pada penghancuran organel sitoplasma. Sel-sel secara terus menerus dilepaskan pada permukaan stratum korneum. Junqueira, 2007 Pada epidermis terdapat empat jenis sel, yaitu: a. Melanosit Melanosit berasal dari sel krista neural. Melanosit memiliki badan sel bulat, dan dari badan sel tersebut terjulur cabang-cabang yang tak teratur dan panjang ke dalam epidermis, yang berjalan di antara sel-sel stratum basale dan stratum spinosum. Bagian ujung juluran ini berakhir dalam invaginasi sel yang berada di kedua lapisan tersebut. Mikroskop elektron memperlihatkan sel pucat yang mengandung banyak mitokondria kecil, sebuah kompleks golgi yang berkembang baik, dan sisterna pendek di retikulum endoplasma kasar. Hemidesmosom mengikat melanosit ke lamina basalis. Junqueira, 2007 b. Sel Langerhans Sel berbentuk bintang ini terutama ditemukan di stratum spinosum epidermis, dan mewakili 2-8 sel-sel epidermis. Sel langerhans merupakan makrofag turunan sumsum tulang yang mampu mengikat, mengolah, dan mempresentasikan antigen kepada limfosit T untuk memicu respon imun. Junqueira; Eroschenko Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara c. Sel Merkel Sel Merkel biasanya terdapat dalam kulit tebal telapak tangan dan kaki, yang agak menyerupai sel epitel epidermis tetapi memiliki granula padat kecil di dalam sitoplasmanya Junqueira, 2007. Karena sel ini berhubungan erat dengan akson aferen sensorik tidak bermielin, sel ini diduga berfungsi sebagai meanoreseptor untuk mendeteksi tekanan. Eroschenko, 2008 d. Sel Granstein Sel Granstein baru-baru ini ditemukan dan berperan sebagai pengatur kerja sel langerhans di kulit menjadi tidak berlebihan. Sherwood, 2009

2.1.2. Dermis