4. Wahana dan Sensor
a. Wahana adalah kendaraan yang berfungsi untuk menyimpan
alat perekam. Merekam objek permukaan bumi bisa dilakukan di angkasa maupun di luar angkasa. Wahana yang digunakan
di pengindraan jauh di antaranya balon udara, pesawat terbang, pesawat ulang-alik, dan satelit. Setiap jenis kendaraan
memiliki kerincian objek yang berbeda. Pesawat terbang memiliki kerincian objek yang dapat terus ditingkatkan karena
pesawat dapat terbang pada ketinggian yang berbeda, sedangkan satelit memiliki kerincian objek yang bergantung
pada pixel karena ketinggian wahana satelit sudah ditentukan.
b. Sensor adalah alat yang berfungsi sebagai penerima
tenaga pantulan maupun pancaran yang direkam oleh detector. Sensor sering juga disebut sebagai alat perekam.
Berdasarkan proses perekamannya, sensor dibedakan menjadi dua, yaitu sensor fotografik dan sensor elektronik.
1 Sensor Fotografik
Sensor yang digunakan sistem fotografik adalah kamera. Cara kerja sensor ini berdasarkan pantulan tenaga dari
objek. Sedangkan detektornya adalah film sehingga sensor fotografik menghasilkan foto. Sensor fotografik
yang dipasang pada pesawat udara menghasilkan citra yang disebut foto udara, sedangkan sensor fotografik
yang dipasang di satelit sering disebut citra satelit.
2 Sensor Elektronik Sensor elektronik ini digunakan pada sistem pengindraan
jauh nonfotografik karena proses perekaman objek tidak berdasarkan pembakaran, tetapi berdasarkan sinyal
elektronik yang dipantulkan atau dipancarkan dan direkam oleh detektor. Detektor untuk sensor ini adalah pita
magnetik dan proses perekamannya didasarkan pada energi yang dipantulkan atau dipancarkan. Sensor
elektronik yang direkam pada pita magnetik selanjutnya diproses menjadi data visual citra dan data digital dengan
menggunakan komputer.
5. Perolehan Data
Data pengindraan jauh diperoleh melalui dua cara yaitu dengan cara manual dan digital. Cara manual dilakukan dengan cara interpretasi secara
visual. Sedangkan cara digital dilakukan dengan menggunakan komputer. Foto udara biasanya diinterpretasi secara manual.
37
Di unduh dari : Bukupaket.com
38
Gambar 2.1 Satelit pengindra jarak jauh. Sumber: Kamus Visual, 2005
sumber energi
sensor pasif
perekam data
sensor pasif
perekam data
pengolahan data
penerimaan data
penerimaan data
radiasi tiruan sasaran
sasaran pemantulan
radiasi alam
6. Pengguna Data
Pengguna data adalah orang atau lembaga yang memakai data pengindraan jauh. Data pengindraan jauh dapat dimanfaatkan dalam
berbagai bidang. Data pengindraan jauh yang memiliki kerincian dan keandalan sangat dibutuhkan oleh pengguna data.
Pengindraan jauh dengan proses satelit seperti tampak pada gambar di atas, melalui berbagai proses berikut.
1. Spektrum Elektromagnetik
Sinar matahari sebagai spektrum elektromagnetik mengenai sasaran objek yang diinginkan.
2. Penyinaran
Matahari sebagai sumber energi alami digunakan dalam proses satelit sebagai sistem pasif searah. Sinar yang
masuk dihambat oleh atmosfir melalui serapan, pantulan, dan kemudian diteruskan.
3. Pemantulan dan Penangkapan
Hasil penyinaran dari sasaran objek yang berupa pantulan kemudian ditangkap oleh alat perekam data citra satelit.
4. Perekaman
Hasil perekaman dari citra satelit diterima oleh piringan penerima data, dalam hal ini data secara digital, baru kemudian
diolah dicetak, disimpan, dan sebagainya dan digunakan oleh pengguna data.
Di unduh dari : Bukupaket.com
39
1 data digital atau data numerik untuk dianalisis dengan menggunakan komputer dan 2 data visual yang dianalisis secara
manual. Data visual dibedakan menjadi dua yaitu data citra dan data noncitra. Data citra berupa gambaran yang mirip wujud aslinya
atau setidaknya berupa gambaran planimetrik. Data noncitra pada umumnya berupa garis atau grafik.
Citra dibedakan menjadi citra foto atau foto udara dan citra nonfoto. Perbedaan antara citra foto dan nonfoto adalah sebagai berikut.
Tabel 2.1 Perbedaan Antara Citra Foto dan Nonfoto