55
c Perzonaan tumbuh-tumbuhan yang akan me-
nunjukkan pada adanya tipe tumbuhan tertentu yang tumbuh pada musim-musim tertentu. Hal ini akan
menunjukkan susunan kimiawi tertentu dari batuan dan kadar air yang terkandung di dalamnya.
d Struktur, seperti retakan, pengelupasan, lipatan, dan
sejenisnya, membantu membedakan tipe batuan secara garis besar.
e Depresi-depresi oleh pela-
rutan, seperti batuan kapur, gips, dan garam batu.
2 Interpretasi Struktur
Foto udara sangat besar man- faatnya dalam interpretasi struk-
tur jika penyikapannya baik karena foto udara merupakan
peta geologis lengkap.
Dalam foto udara, strike jelas dapat dilihat jika topografi rata arah singkapan lapisan adalah arah strike. Kalau permukaan
teriris-iris dapat diukur ditentukan dengan menggunakan dua titik pada struktur yang sama yang juga sama tinggi.
Retakan tampak dari adanya alur-alur atau goresan pada batuan induk dan pola drainase rectangular atau angulate
dan kadang-kadang dari penyebaran tumbuh-tumbuhan. Di daerah yang mengalami erosi glasial, danau-danau yang
sempit memanjang menunjukkan adanya sistem retakan itu. Patahan sesar memperlihatkan bentukan yang berlainan,
bergantung pada jenis patahan, keadaan yang baru atau lama, kekuatan lipatan dari batuan, dan tingkat perkembangan erosi
di daerah itu.
b. Interpretasi Fisiografis
Foto udara bagi seorang fisiografer sama dengan mikroskop kaca pembesar bagi seorang ahli biologi ataupun ahli batu-batuan.
Interpretasi fisiografis dapat meliputi: 1
penentuan unit-unit geografis, 2
penelitian sejarah geologi terakhir,
Gambar 2.8 Struktur patahan dapat diketahui dengan menggunakan foto udara.
Sumber: Azhaliblogsome.com
Di unduh dari : Bukupaket.com
56
3 penelitian mengenai proses erosi dan sedimentasi dalam
hubungannya dengan pembentukan bentang alam, 4
pencarian endapan-endapan mineral, 5
penelitian pendahuluan bagi proyek-proyek penerbangan, 6
pemetaan tanah dan erosi, dan 7
studi medan untuk keperluan militer. Untuk keperluan dari suatu daerah dipengaruhi oleh lima faktor
utama, yaitu bentukan asal, struktur, iklim, proses geomorfologi yang berlaku, dan tingkat perkembangan tua, dewasa, muda.
Objek yang tampak pada foto udara hanyalah bentukan- bentukan yang tampak di lapangan. Seperti halnya pada peta
topografi, kelima faktor itu dapat ditafsirkan dari bentukan-bentukan yang tampak karena berkorelasi dengan batuan asal, struktur, dan
proses morfologi yang berlangsung. Proses morfologi dengan iklim juga berkorelasi. Tingkat perkembangan dapat disimpulkan
langsung, asal kriteria-kriterianya dikenal dengan baik. Meskipun demikian, pelaksanaannya tidak mudah karena ada beberapa
faktor yang merupakan hambatan: skala yang kecil sehingga bentukan-bentukan kecil tidak tampak jelas, penutupan oleh
tumbuh-tumbuhan, pekerjaan manusia, sering terdapat bentukan- bentukan yang mempunyai persamaan, padahal dibentuk oleh
proses yang berlainan, dan keterbatasan kita mengenal bentukan- bentukan itu.
Gambar 2.9 Hasil Foto Udara Sumber: Indonesian Heritage,2005
Di unduh dari : Bukupaket.com
57
Hasil interaksi antara tenaga dan objek kemudian direkam oleh sensor. Perekamannya dilakukan dengan menggunakan
kamera atau alat perekam lainnya, dan hasilnya disebut data pengindraan jauh atau disingkat dengan sebutan data. Data
harus diterjemahkan menjadi informasi yang dapat dipahami. Proses penerjemahan data menjadi informasi disebut analisa
atau interpretasi data. Sebagai contoh, dalam data tertera sebuah foto yang tampak gelap, berbentuk persegi panjang,
dan tergambar dengan ukuran lebar 1 cm dan panjang 2 cm dengan skala 1: 10.000. Setelah data itu diinterpretasi, ternyata
bahwa gambaran itu adalah kolam ikan seluas dua hektar.
Baik diukur dari segi jumlah maupun segi frekuensinya, pada empat dasawarsa terakhir ini penggunaan pengindraan jauh
menunjukkan adanya peningkatan yang sangat pesat. Kenyataan ini tentunya dilandasi oleh berbagai alasan di antaranya seperti
berikut ini.
1. Citra atau hasil rekamannya menggambarkan objek yang:
a. wujud dan letaknya mirip dengan sebenarnya;
b. relatif lengkap;
c. meliputi daerah yang luas; serta
d. permanen.
2. Jenis citra tertentu dapat memperoleh gambar tiga dimensi
apabila pengamatannya dilakukan dengan stereoskop. 3.
Objek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentuk citra sehingga objek tersebut bisa dikenali.
4. Citra dapat dibuat secara cepat meskipun secara terestrial
objeknya sukar dijelajahi. 5.
Pengindraan jauh merupakan satu-satunya cara yang efektif untuk pemetaan daerah bencana.
6. Citra merupakan alat yang sangat efektif untuk memantau
perubahan yang cepat, seperti pembukaan hutan, pemekaran kota, perubahan kualitas lingkungan, dan perluasan lahan
garapan.
Citra merupakan alat yang efektif
untuk memantau perubahan yang
cepat.
H. Hasil-hasil Pengindraan Jauh dan Manfaatnya