59 3.
Pemanfaatan Pengindraan Jauh dalam Perencanaan Kota
Untuk perencanaan kota diperlukan data tepercaya, terinci, dan mutakhir. Dengan demikian, pengindraan jauh sebagai satu-satunya
pilihan. Dengan teknologi ini, kota dapat direkam secara cepat. Data yang diperolehnya menggambarkan wujud dan letak yang
mendekati wujud dan letak bumi yang sebenarnya. Data yang direkam relatif lebih lengkap dibandingkan dengan cara-cara yang
biasa digunakan. Benda atau fenomena yang relatif tidak terlalu kecil dan tidak terhalang oleh benda lain dapat direkam dan dikenali.
4. Pemanfaatan Pengindraan Jauh dalam Pengelolaan
Hutan Hampir semua ahli kehutanan mengakui
bahwa pengindraan jauh merupakan sumber data yang efektif di bidang kehutanan. Para ahli
kehutanan telah banyak menggunakannya dalam mempersiapkan peta mengenai tipe-tipe hutan.
Rencana pembangunan jalan-jalan hutan, pembuatan tata batas, inventarisasi contoh-
contoh tetumbuhan, dan kegiatan-kegiatan kehutanan lainnya.
Kegiatan pemerolehan data kehutanan yang semula dilakukan dengan cara manusia, dengan
hadirnya teknologi pengindraan jauh, tugas-tugas ahli kehutanan menjadi lebih mudah. Tetapi, tidak
semua tugasnya terbantu oleh kehadiran teknologi ini. Pengukuran-pengukuran yang lebih teliti,
misalnya mengenai diameter pohon, kelas, bentuk, serta cacat buatan hanya mungkin dilakukan di lapangan. Dengan demikian,
pengindraan jauh digunakan untuk melengkapi, memperbaiki, atau mengurangi pekerjaan lapangan dan bukan sepenuhnya untuk
mengganti pekerjaan lapangan tersebut.
Berdasarkan ketinggiannya, wahana terbagi 3 kelompok: a.
Pesawat terbang rendah dan medium, yaitu ketinggian 1.000 – 9.000 meter, citra yang dihasilkan adalah foto udara.
b. Pesawat terbang tinggi dengan ketinggian 18.000 meter, citra
yang dihasilkan adalah multispectral scanners data. c.
Satelit dengan ketinggian 400 km, citra yang dihasilkan adalah citra satelit.
Gambar 2.11 Foto pemanfaatan pengin-
draan jauh dalam penge- lolaan hutan.
Sumber: www.lapanrs.com
Di unduh dari : Bukupaket.com
60 5.
Pemanfaatan Pengindraan Jauh dalam Survei Arkeologi
Ketidakjelasan lokasi dan data letak benda-benda peninggalan sejarah mendorong para arkeolog untuk
memanfaatkan teknologi pengindraan jauh. Dengan teknologi ini, kegiatan survei arkeologi akan lebih
cermat dan lebih mudah. Beberapa temuan yang diperoleh dengan bantuan pengindraan jauh, yaitu:
a. teridentifikasinya lokasi Banten Girang
sebagai pusat pemukiman masa lampau; b.
teridentifikasinya parit-parit yang melingkari Kraton Surowangsan; serta
c. teridentifikasinya lingkungan situs Tirtayasa
yang diperkirakan sebagai bagian dari Kraton Banten Tirtayasa.
6. Pemanfaatan Pengindraan Jauh dalam Kegiatan Militer