Mengajukan Saran Perbaikan Secara Lisan

110 Bahasa Indonesia XII Program IPAIPS

A. Mengajukan Saran Perbaikan Secara Lisan

Kamu akan berlatih menyimak informasi yang disampaikan secara langsung. Untuk itu, kemampuan khususnya yang harus dilatih adalah: 1. mencatat pokok-pokok informasi yang disampaikan secara langsung; 2. mencatat kelebihan dan kekurangan informasi yang disampaikan secara langsung; 3. mengungkapkan kembali isi informasi yang disampaikan secara langsung; 4. mengajukan pertanyaan, tanggapan dan saran tentang isi informasi yang disampaikan secara langsung. Dalam kehidupan sehari-hari, arus informasi dan komunikasi terus berkembang, baik melalui media cetak maupun media elektronik. Sebagai siswa, kamu pasti membutuhkan berbagai informasi untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan kemampuan. Untuk itu, kamu dapat melakukannya dengan cara membaca dan menyimak informasi yang disampaikan secara langsung di sekolah dan di luar sekolah, melalui media cetak, dan media elektronik. Siapkanlah catatannya, simaklah dengan saksama, penuh konsentrasi agar kamu dapat menangkap pokok-pokok informasi yang disampaikan Mintalah salah seorang temanmu untuk membacakan teks berikut Dengarkan dengan saksama Membangun Pendidikan, Mengatasi Kemiskinan Hampir tidak ada yang membantah bahwa pendidikan adalah pionir dalam pembangunan masa depan suatu bangsa. Jika dunia pendidikan suatu bangsa sudah jeblok, maka kehancuran bangsa tersebut tinggal menunggu waktu. Sebab, pendidikan menyangkut pembangunan karakter dan sekaligus mempertahankan jati diri manusia suatu bangsa. Karena itu, setiap bangsa yang ingin maju, maka pembangunan dunia pendidikan selalu menjadi prioritas utama. Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Berlanjutan 111 Kisah Jepang, ketika luluh lantak akibat meledaknya bom di Nagasaki dan Hirosima adalah contoh nyatanya. Ketika itu, Jepang secara fisik telah hancur. Tetapi tak berselang beberapa waktu setelah itu, Jepang bangkit dan kini telah berdiri kokoh sebagai salah satu negara maju. Dalam konteks inilah, salah satu kunci utama keberhasilan Jepang adalah pembangunan dunia pendidikan, yang pada gilirannya membangun kualitas sumber daya manusia SDM ditetapkan sebagai prioritas. Bagaimana dengan Indonesia? Hampir tak ada yang membantah bahwa kualitas pendidikan di Indonesia saat sekarang ini belumlah terlalu bagus, alias jeblok. Bahkan, kalau sedikit lebih ekstrim, kita dapat menyebut kualitas pendidikan kita anjlok, rendah, dan memprihatinkan. Keberadaan atau posisi kita jauh di bawah negara-negara lain. Hal itu terlihat dari angka Human Development Indeks HDI yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga internasional, yang menunjukkan bahwa posisi kualitas sumber daya manusia Indonesia sangatlah rendah. Kemudian, pada saat yang sama tingkat kemiskinan di negeri ini sungguh fantastis. Sangat besar dan mengkhawatirkan. Kita semua paham bahwa kemiskinan kini merupakan simbol yang tentunya sangat memalukan. Besarnya angka kemiskinan di Indonesia saat ini setara dengan kondisi 15 tahun yang lalu. Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin pada tahun 2004 36,1 juta orang atau 16,6 persen dari seluruh penduduk Indonesia. Tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia masih paling tinggi di antara negara-negara ASEAN. Demikian pula dalam indeks pembangunan manusia HDI, Indonesia masih menempati peringkat 111 dari 175 negara di dunia. Posisi ini jauh di bawah negara tetangga Malaysia 76 dan Filipina 98. Beberapa waktu yang lalu, Bank Dunia juga mengeluarkan data terbaru perihal kemiskinan kita. Banyak pihak terkejut dengan pernyataan ini. Tak dapat kita bayangkan, sesuai data Bank Dunia, lebih dari 110 juta jiwa penduduk Indonesia tergolong miskin atau setara dengan 53,4 persen dari total penduduk. Suatu jumlah yang amat fantastis. Hampir separoh penduduk Indonesia. Hal ini tak pernah kita duga sebelumnya. Dalam ukuran yang lebih mikro lagi, jumlah ketidaklulusan siswa SLTP dan SMU tahun 2006 ini, tergolong tinggi. Bahkan di Di unduh dari : Bukupaket.com 112 Bahasa Indonesia XII Program IPAIPS L atihan 5.1 beberapa sekolah ada yang tingkat kelulusannya nol persen. Suatu realita yang sangat memalukan. Padahal, standar kelulusan yang ditetapkan Depdiknas tidak terbilang tinggi. Persoalannya, bagaimanakah masa depan bangsa ini? Atau bagaimana kualitas SDM kita? Harus diakui bahwa persoalan kualitas sumber daya manusia SDM memang berkaitan erat dengan mutu pendidikan. Sementara mutu pendidikan sendiri masih dipengaruhi oleh banyak hal dan sangat kompleks. Misalnya, bagaimana kualitas dan penyebaran guru, ketersediaan sarana dan prasarana, sistem pendidikan, dan lain-lain. Hal ini sering kita sebut dengan istilah faktor utama. Salah satu hal yang menjadi sangat penting untuk mengatasi hal tersebut di atas, adalah dengan menumbuhkan political will pemerintahan sekarang ini untuk lebih memperhatikan sektor pendidikan. Bagaimana pemerintah misalnya mau menempatkan persoalan pendidikan sebagai salah satu prioritas dalam pengambilan kebijakannya. Pembangunan pendidikan adalah modal utama dalam membangun suatu bangsa. Sebab, pendidikan terkait dengan kualitas SDM. Maka, jika bangsa ini ingin maju, maka pembangunan dunia pendidikan adalah syarat mutlak yang harus dilakukan. Sumber: Sinar Indonesia Baru, 8 November, 2006 1. Catatlah pokok-pokok informasi yang disampaikan secara langsung oleh temanmu 2. Diskusikanlah kelebihan dan kekurangan informasi yang baru disampaikan secara langsung 3. Ungkapkan kembali isi informasi yang disampaikan secara bergiliran, dan berikan tanggapan atas kelengkapan informasi yang disampaikan temanmu 4. Buatlah pertanyaan tentang isi informasi yang masih belum dipahami dan yang perlu ditambahkan untuk lebih memperjelas dan menyempurnakan kelengkapan informasinya 5. Sampaikan tanggapan dan saran perbaikan tentang kelengkapan informasi yang kamu temukan secara bergiliran Diskusikanlah tanggapan dan saran yang temanmu kemukakan agar dapat dipahami dengan baik Di unduh dari : Bukupaket.com Pendidikan Berlanjutan 113

B. Mempresentasikan Program Kegiatan Proposal