Pola Asuh LANDASAN TEORI
kepada anaknya, yang dapat dilihat dalam aspek kepedulian dan komunikasi. Responsiveness merupakan unsur yang
merujuk pada peningkatan intensitas orang tua dalam membantu perkembangan individu, regulasi diri, asertifitas
diri dengan penyesuaian diri, dukungan, dan menyetujui kebutuhan dan tuntutan khusus dari anak.
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
responsiveness merupakan
kehangatan dan
dukungan orang tua dalam membantu perkembangan individu, regulasi diri, asertifitas diri melalui penyesuaian
diri, dukungan, dan menyetujui kebutuhan serta tuntutan khusus dari anak.
3. Jenis Pola Asuh
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Diana Baumrind Yusuf 2010 ditemukan bahwa terdapat empat macam pola asuh yang dilakukan
oleh orang tua terhadap anaknya akan tetapi hanya tiga macam pola asuh yang dilaporkan oleh Baumrind.
Tiga pola asuh menurut Baumrind Yusuf, 2010 adalah a. Authoritarian Otoriter
Pola asuh ini memiliki rasa demandingness yang tinggi dan lebih tinggi daripada responsiveness. Orang tua yang
mengasuh anak menggunakan pola asuh authoritarian atau otoriter ini cenderung menuntut anak untuk melakukan
kehendak dari orang tua dan anak harus mentaatinya sehingga hubungan orang tua dengan anak akan kurang hangat bahkan
orang tua sering menggunakan hukuman Hong, 2012. Orang tua otoriter ini cenderung untuk meberikan perintah secara
langsung akan tetapi anak tidak diberi penjelasan dan terlihat memberikan perintah tanpa dasar. Orang tua berharap dan
memiliki keinginan bahwa anaknya dapat melakukan perintahnya tanpa ada pertanyaan lebih lanjut dari anak. Anak
yang di asuh oleh orang tua dengan tipe otoriter ini akan selalu dikontrol dan diawasi setiap perilakunya Baumrind, 1991.
b. Permissive Permisif Orang tua dengan pola asuh permisif mengasuh
anaknya dengan lemah lembut karena memiliki rasa responsiveness yang lebih tinggi daripada demandingness
sehingga terkadang orang tua melepas anaknya bahkan orang tua jarang menerapkan peraturan di rumah. Hal ini
menyebabkan orang tua menempatkan posisi anaknya sebagai anak kecil, bukan orang yang dewasa, maka dari itu
kebanyakan dari anak dengan pola asuh permisif lebih memilih bermain daripada bekerja. Baumrind, 1991. Rendahnya
peraturan tersebut menyebabkan anak dan orang tua akan memiliki kehangatan dalam relasinya akan tetapi anak akan
berkembang dengan ketrampilan sosial yang kurang saat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berinteraksi dengan orang lain. Orang tua cenderung menuruti setiap permintaan anak tanpa mengetahui alasan dan latar
belakang anak sehingga menyebabkan rendahnya kemandirian anak. Orang tua permisif tersebut akan memilih untuk
menghindari konflik ketika terjadi perbedaan pendapat dengan anak. Hong, 2012
c. Authoritative Demokratis
Pola asuh authoritative ini biasa disebut juga dengan pola asuh demokratis yang memiliki rasa demandingness dan
responsiveness yang sama-sama tinggi. Orang tua yang mengasuh anaknya menggunakan pola asuh ini akan tetap
mengawasi perilaku anak dan tetap memberikan penjelasan ketika perilaku anak menyimpang sehingga orang tua tidak
akan membatasi setiap perilaku anak. Orang tua demokratis akan meminta anak melakukan suatu perilaku akan tetapi
dengan standar yang jelas dan dimengerti oleh anak. Orang tua cenderung
memilih menggunakan
kedisiplinan dalam
mengasuh dan
tidak menggunakan
hukuman untuk
memperlakukan anak. Anak yang diasuh menggunakan pola asuh ini diharapkan akan mampu memiliki ketegasan dalam
bertindak dan memiliki kemampuan sosial yang baik serta memiliki kerja sama yang baik. Baumrind, 1991.
Tabel 2.1 Pengaruh masing-masing pola asuh terhadap anak
Pola Asuh Sikap atau perilaku orang tua
Profil anak Otoriter
1. Demandingness tinggi dan responsiveness rendah
2. Suka menghukum secara fisik
3. Bersikap mengkomando
atau memberi
perintah tanpa kompromi
4. Bersikap kakukeras 5. Cenderung emosional dan
bersikap menolak 1. Mudah
tersinggung dan
punya sikap
agresif 2. Penakut
3. Pemurung, tidak
bahagia 4. Mudah terpengaruh
5. Mudah stres tidak
mempunyai arah dan masa depan yang jelas
Permisif 1. Demandingness rendah dan
responsiveness tinggi 2. Memberikan kebebasan ke
anak untuk menyatakan dorongan
atau keinginannya
3. Orang tua mementingkan kehangatan relasi
1. Bersikap impulsif dan agresif
2. Suka memberontak 3. Kurang memiliki rasa
percaya diri
dan pengendalian diri
4. Suka mendominasi 5. Tidak
jelas arah
hidupnya 6. Prestasinya rendah
Demokratis 1. Demandingness
dan responsiveness
sama-sama tinggi
2. Bersikap responsive
terhadap kebutuhan anak 3. Mendorong
anak untuk
menyatakan pendapat atau pertanyaan
4. Memberikan penjelasan
tentang dampak perbuatan yang baik dan buruk
1. Bersikap bersahabat 2. Memiliki rasa percaya
diri 3. Mampu
mengendalikan diri
self control 4. Bersikap sopan
5. Mau bekerja sama 6. Memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi 7. Mempunyai
arahtujuan hidup
yang jelas 8. Berorientasi terhadap
prestasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI