Deskripsi Data Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
responsiveness. Pola
asuh otoriter
ditentukan dari
aspek demandingness yang memiliki skor murni lebih dari 0,5 dan aspek
responsiveness dibawah 0,5. Pola asuh permisif dapat dilihat dari aspek responsiveness yang lebih tinggi daripada aspek demandingness,
sedangkan ketika kedua aspek tersebut sama-sama di atas 0,5 dapat disimpulkan bahwa subjek tersebut diasuh oleh orang tua
menggunakan sistem demokratis. Tabel 4.2
Tabel jumlah subjek pada masing-masing pola asuh No. Pola asuh
Frekuensi Presentase
1. Otoriter
20 20,8
2. Permisif
17 14,6
3. Demokratis
15 17,7
Jumlah 52
100
Akan tetapi yang digunakan dalam penelitian ini adalah subjek yang memiliki pola asuh orang tua yang berjenis otoriter, permisif dan
demokratis. Hal ini disebabkan oleh karena menurut laporan Baumrind dalam Yusuf 2010 pola asuh hanya memiliki 3 jenis.
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa dalam pola asuh orang tua terhadap anak ternyata terdapat jenis pola asuh yang tidak
terdefinisi karena tidak termasuk dalam ketiga jenis pola asuh tersebut apabila dilihat dari dinamika kedua aspek dalam pola asuh orang tua.
Sikap terhadap kenakalan remaja dibagi dalam 4 bagian, yaitu sangat mendukung, cukup mendukung, kurang mendukung dan tidak
mendukung. Dalam hal ini, sangat mendukung sama halnya dengan memiliki sikap yang positif. Keempat bagian tersebut dapat dibagi
dengan melihat nilai mean dan standart deviatition Supratiknya, 2014.
Tabel 4.3 Tabel kategorisasi sikap terhadap kenakalan remaja
No. Nilai kasar
Kategori 1.
77,7 Sangat Positif atau Mendukung
2. 77,7 x 61,9
Cukup Positif atau Mendukung 3.
61,9 x 46,1 Kurang Positif atau Mendukung
4. 46,1
Tidak Positif atau Mendukung
3. Uji Asumsi data penelitian a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian
dilakukan dengan One Sample Kolmogrov Smirnov Test. Distribusi dikatakan normal apabila probabilitas p 0,05.
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan pada masing- masing pola asuh karena yang akan dibandingkan adalah
ketiga pola asuh tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.4 Tabel uji normalitas pola asuh otoriter
Kolmogorov-Smirnov Statistik
df Sig.
Pola Asuh Otoriter .124
20 .200
Tabel diatas menunjukkan bahwa pola asuh otoriter memiliki sebaran data yang normal. Hal tersebut
dapat dilihat melalui nilai p0,05. Tabel 4.5
Tabel uji normalitas pola asuh permisif Kolmogorov-Smirnov
Statistik df
Sig. Pola Asuh Permisif
.161 17
.200
Tabel diatas menunjukkan bahwa pola asuh permisif memiliki sebaran data yang normal. Hal ini
ditunjukkan melalui nilai p0,05. Sedangkan untuk sebaran data pada pola asuh
otoriter adalah normal. Hal ini ditunjukkan dalam table berikut ini yang memiliki nilai p0,05.
Tabel 4.6 Tabel uji normalitas pola asuh demokratis
Kolmogorov-Smirnov Statistik
df Sig.
Pola Asuh Demokratis .130
15 .200
b. Uji Homogenitas Tabel 4.7
Tabel uji homogenitas Levene Statistic
Df 1 df 2
Sig. 2.084
2 49
.135
Tabel diatas menunjukkan bahwa varians dari masing-masing pola asuh adalah cenderung sama. Hal ini
terlihat dari nilai p0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asumsi homogenitas data dalam
penelitian ini dapat terpenuhi. c. Uji Hipotesis
Setelah sebaran data dapat dikatakan normal dan memiliki homogenitas, maka data selanjutnya dianalisis
menggunakan analisis varians atau anova. Suatu kelompok data dapat dinyatakan memiliki beda apabila memiliki nilai
p0,05, atau hipotesis nol ditolak apabila memiliki nilai p0,05 Santoso, 2010.
Tabel 4.8 Tabel uji beda pada pola asuh
Sikap Kenakalan
Remaja
Sum of
Square Df
Mean Square
F Sig.
Between Groups 1218.427
2 609.213
6.708 .003
Within Groups 4450.400
49 90.824
Total 5668.827
51
Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan sikap terhadap kenakalan remaja pada masing- masing pola asuh. Hal tersebut terlihat dari nilai signifikasi
p0,05 dengan nilai signifikansi 0,05. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.9 Tabel uji beda pada masing-masing pola asuh
Pola Asuh 1 Pola Asuh 2
Sig. Otoriter
Permisif .018
Demokratis .005
Permisif Otoriter
.018 Demokratis
1.000 Demokratis
Otoriter .005
Permisif 1.000
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada perbedaan pengaruh pada sikap terhadap kenakalan remaja,
antara pola asuh otoriter dengan permisif. Hal ini terlihat dari nilai t=0,017 dengan signifikansi p0,05. Demikian
juga antara pola asuh otoriter dengan demokratis yang ada beda. Hal ini ditunjukkan melalui tabel diatas yang yang
memiliki nilai t=0,005 dengan signifikansi p0,05. Lain halnya antara pola asuh permisif dan demokratis yang tidak
terdapat beda dengan nilai t=0,855 pada signifikansi p0,05.