Definisi Operasional Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA. Mereka termasuk dalam tahap remaja atau belum dewasa diantara 15-18 tahun. Kriteria lain adalah siswa laki-laki SMA kelas 1 atau 2. Subjek dalam penelitian ini adalah laki-laki karena laki-laki memiliki kecenderungan tingkat agresifitas yang lebih tinggi daripada perempuan.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert untuk melihat pola asuh dan sikap terhadap kenakalan remaja. Hal tersebut menyebabkan terdapat 4 alternatif jawaban yaitu, Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai STS. Dalam penelitian ini tidak menggunakan alternatif pilihan netral karena peneliti ingin memperoleh nilai yang mendekati mutlak untuk melihat suatu tingkatan tinggi atau rendah. Hadi 2004 menjelaskan bahwa jika menginginkan jawaban yang digolongkan ke dalam “ya” dan “tidak”, maka kemungkinan jawaban ditengah harus sedapat mungkin dihindari. 1. Skala Pola Asuh Pola asuh orang tua diukur menggunakan skala pola asuh. Skala pola asuh terdiri dari aspek demandingness dan responsiveness. Demandingness diukur melihat melalui perilaku kontrol orang tua terhadap perilaku anak, yang menggambarkan kekakuan tindakan orang tua. Perilaku ini merujuk pada kedisiplinan, berani dan mampu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI untuk melarang serta mengawasi perilaku anak. Sedangkan responsiveness merupakan kehangatan dan dukungan orang tua yang merujuk pada intensitas orang tua dalam membantu perkembangan individu, regulasi diri, asertifitas diri melalui penyesuaian diri, dukungan, dan menyetujui kebutuhan serta tuntutan khusus dari anak. Skala pola asuh ini memiliki 4 respon jawaban, yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S , Tidak Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai STS. Pada item yang bersifat favourable diberikan skor sebagai berikut, Sangat Sesuai SS : 4 Sesuai S : 3 Tidak Sesuai TS : 2 Sangat Tidak Sesuai STS : 1 Sedangkan pada item yang bersifat unfavourable diberikan skor sebagai berikut, Sangat Sangat SS : 1 Sesuai S : 2 Tidak Sesuai TS : 3 Sangat Tidak Sesuai STS : 4 Skala pola asuh memiliki dua jenis penilaian, yaitu favourable dan unfavourable. Item yang termasuk dalam penilaian favourable PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI merupakan item yang mendukung hipotesis atau tema kita, sedangkan item yang bersifat unfavourable merupakan kebalikan dari favourable. 2. Skala Sikap terhadap Kenakalan Remaja Dalam penelitian ini, sikap terhadap kenakalan remaja diukur menggunakan skala sikap terhadap kenakalan remaja. Sikap terbagi dalam 3 aspek yaitu, kognitif, afektif dan konatif, sedangkan kenakalan remaja memiliki 4 aspek, yaitu kenakalan yang menyebabkab korban fisik pada orang lain, menyebabkan korban materi, kenakalan sosial yang tidak menyebabkan korban pada orang lain dan dan yang melawan status. Aspek kognitif merupakan kepercayaan seseorang mengenai hal-hal yang berlaku dan yang benar bagi objek sikap tersebut. Hal tersebut menyebabkan seseorang merespon suatu objek stimulus berdasarkan kepercayaan atau keyakinan yang telah dimilikinya. Aspek konatif merupakan kecenderungan berperilaku dari seseorang yang berkaitan dengan objek sikap, sehingga sikap dari seseorang akan dapat terlihat dengan jelas ketika sudah menjadi perilaku. Aspek afektif merupakan masalah emosional dalam diri seseorang terhadap objek sikap atau merupakan perasaan yang dirasakan oleh seseorang terhadap suatu objek sikap. Bentuk respon pernyataan subjek dalam pernyataan favourable terdiri dari 4 bagian yaitu, Sangat Sesuai SS : 4 Sesuai S : 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI