menjadi buah sebagai cadangan makanan tumbuhan, sehingga kandungan metabolit sekunder pada bagian daun tidak maksimal.
Daun adas yang digunakan dipilih yang masih segar, tidak terdapat warna kekuningan, dan tidak terlalu muda. Daun adas harus segera diolah untuk
mencegah terjadinya fenomena
phenolic browning
, yaitu berubahnya warna tanaman menjadi coklat atau bahkan hitam. Penyebab terjadinya fenomena ini
adalah terjadinya oksidasi senyawa fenolik pada tanaman Galati, McKay, and Tan, 2005.
C. Hasil Uji Pendahuluan
1. Uji pendahuluan senyawa fenolik
Uji pendahuluan senyawa fenolik bertujuan mengetahui ada atau tidaknya kandungan senyawa fenolik dalam fraksi etil asetat ekstrak etanolik daun
adas. Pada penelitian ini, digunakan metode Folin-Ciocalteu. Pada uji ini, larutan uji ditambahkan dengan pereaksi fenol Folin-Ciocalteu dan natrium karbonat
1M, lalu didiamkan selama 30 detik dan diamati perubahan warna yang terjadi.
Pembanding yang digunakan adalah asam galat. Adanya senyawa fenolik dalam fraksi etil asetat akan mengubah warna
larutan menjadi biru. Hal ini terjadi karena disosiasi proton fenolik yang mengakibatkan terbentuknya anion fenolat. Reaksi antara fenolat dan reagen
Folin-Ciocalteu inilah yang mengakibatkan terbentuknya warna biru. Hasil uji pendahuluan senyawa fenolik pada Gambar 2 menunjukkan bahwa dalam fraksi
etil asetat ekstrak etanolik daun adas terdapat kandungan senyawa fenolik, yang
ditunjukkan dengan berubahnya warna larutan menjadi biru. Demikian pula pada senyawa pembanding asam galat.
Gambar 2. Uji pendahuluan senyawa fenolik
Keterangan: 1 = Pereaksi Folin-Ciocalteu + Na
2
CO
3
2 = Pereaksi Folin-Ciocalteu + Na
2
CO
3
+ asam galat 3 = Pereaksi Folin-Ciocalteu + Na
2
CO
3
+ fraksi etil asetat
2. Uji pendahuluan aktivitas antioksidan
Uji pendahuluan aktivitas antioksidan bertujuan untuk mengetahui apakah fraksi etil asetat ekstrak etanolik daun adas mempunyai aktivitas
antioksidan. Pada uji pendahuluan ini, baik larutan uji maupun larutan pembanding rutin, ditambahkan dengan larutan DPPH dalam metanol. Hasilnya
dibandingkan dengan kontrol yang berupa larutan DPPH dalam metanol. Adanya aktivitas antioksidan ditunjukkan dengan berubahnya warna larutan dari ungu
menjadi kekuningan. Hasil pengujian pada Gambar 3 menunjukkan bahwa baik larutan uji maupun larutan pembanding rutin memiliki aktivitas antioksidan, yang
ditandai dengan berubahnya warna larutan menjadi kekuningan, sedangkan warna larutan kontrol tetap ungu.
3 2
1
Gambar 3. Uji pendahuluan aktivitas antioksidan
Keterangan: 1 = DPPH + metanol 2 = DPPH + metanol + rutin
3 = DPPH + metanol + fraksi etil asetat
D. Hasil Optimasi Penetapan Kandungan Fenolik Total