Dinamika Hubungan Antara Stres Kerja dan Self-Esteem Dalam Konteks Organisasi

E. Hipotesis

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: “ada hubungan negatif yang signifikan antara self- esteem dalam konteks organisasi dengan tingkat stres kerja pada karyawan”. Semakin tinggi self-esteem, maka semakin rendah tingkat stres kerja. Sebaliknya semakin rendah self-esteem, maka semakin tinggi tingkat stres kerja. 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penilitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal angka yang diolah dengan metode statistika Azwar, 2009. Metode penelitian ini akan menggunakan metode korelasi, yaitu metode yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain Noor, 2011.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Self-Esteem Dalam Konteks Organisasi 2. Variabel Tergantung : Stres Kerja

C. Definisi Operasional 1. Self-Esteem Dalam Konteks Organisasi

Self-esteem dalam konteks organisasi adalah keseluruhan evaluasi seorang karyawan terhadap nilai keseluruhan diri yang merupakan hasil interaksi antara seorang karyawan dengan lingkungan kerja serta perlakuan orang lain terhadap dirinya. Self-esteem dalam konteks organisasi akan diukur dengan menggunakan skala yang terinspirasi dari skala Pierce, dkk 1989 sebanyak 10 aitem dengan menggunakan skala likert 1 sampai 4. Semakin tinggi skor total yang diperoleh individu, maka individu memiliki self-esteem tinggi. Sebaliknya semakin rendah skor total yang diperoleh individu, maka individu memiliki self-esteem rendah.

2. Stres Kerja

Stres kerja adalah ketidakseimbangan reaksi seorang karyawan dalam menghadapi suatu kondisi yang muncul, dikarenakan adanya berbagai tuntutan di tempat kerja, sehingga memberikan dampak bagi karyawan baik secara fisik, psikologis maupun pada perilaku karyawan individu. Stres kerja akan diukur menggunakan skala stres kerja yang disusun oleh peneliti. Skala stres kerja disusun berdasarkan tiga gejala stres kerja dari Beehr dan Newman, yaitu gejala psikologis, gejala fisiologis, dan gejala pada perilaku. Semakin tinggi skor total pada skala stres kerja menunjukkan bahwa individu memiliki stres kerja tinggi. Sebaliknya, semakin rendah skor total pada skala stres kerja menunjukkan bahwa individu memiliki stres kerja yang rendah.

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan laki-laki maupun perempuan dari beberapa perusahaan. Penelitian ini menggunakan nonprobability sampling, teknik tersebut merupakan pengambilan sampel PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang tidak memberi peluang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono, 2014. Jenis sampling yang digunakan adalah convenience sampling, pengambilan sampling tersebut dengan cara subjek penelitian diambil karena kebetulan bertemu dengan peneliti dan cocok dengan karakteristik sampel yang telah ditentukan oleh peneliti Noor, 2011. Peneliti menggunakan beberapa karakteristik dalam menentukan subjek penelitian. Pertama, Subjek penelitian merupakan seorang karyawan yang bekerja pada sebuah perusahaan atau instansi. Kedua, subjek penelitian merupakan karyawan yang telah bekerja minimal 1 tahun, dengan asumsi bahwa karyawan tersebut sudah mampu mengenali budaya didalam organisasinya dan memiliki pengalaman yang cukup terhadap tugas-tugas pekerjaan. Ketiga, subjek penelitian merupakan karyawan yang memiliki rentang usia antara 20 – 40 tahun, yang termasuk didalam kategori dewasa awal. Pada rentang usia dewasa awal tersebut merupakan usia produktif. Selain itu, pada masa tersebut, individu mencapai tahap pencapaian, yaitu menggunakan informasi yang dimiliki untuk mengejar target, seperti karir Schaie Willis, 2000.

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menyebarkan skala. Penyebaran skala akan dilakukan dengan cara bertemu langsung dengan responden. Kuesioner dalam penelitian ini berisikan skala mengenai variabel yang akan diteliti.