Data Penelitian Hasil Penelitian

38 merupakan perilaku paling sering muncul di TPA membuktikan bahwa stimulus di TPA mampu memberikan kemandirian dalam bersosialisasi yang terarah dan teratur, sementara perilaku dapat tidur sendiri tanpa ditemani menjadi aktivitas paling jarang dilakukan karena aktivitas tidur bukan hal yang menarik saat anak berkumpul dengan teman-teman seusianya. Berbeda dengan pengasuhan yang dilakukan oleh ART, stimulus yang diberikan memang kurang terarah dan teratur yang menyebabkan anak kurang tertarik untuk dapat mandiri. Seperti diketahui, ART yang bekerja di rumah tidak hanya bertugas untuk mengasuh namun juga menjalankan kewajiban lain seperti memasak, membersihkan rumah, mencuci dan kegiatan lain yang berkaitan dengan rumah tangga. Seorang ART juga dapat berperan menjadi satu-satunya orang yang menemani anak melakukan aktivitasnya misalnya bermain, makan dan sebagainya. Peran ganda yang menjadi tanggung jawab ART menyebabkan anak kadang-kadang harus bermain dan bereksplorasi sendiri sesuai keinginannya dan tanpa dasar pendidikan kemandirian. Selain itu, „kesendirian‟ yang dirasakan anak terkadang membuatnya melakukan sesuatu untuk menarik ART agar memperhatikannya di tengah-tengah kesibukan menjalankan kewajiban rumah tangga. Salah satunya adalah ke toilet. Perilaku inilah yang paling sering muncul pada anak yang diasuh ART, hal ini sebagai bentuk minta perhatian anak kepada ART. Sedangkan perilaku paling jarang adalah menata tempat tidur. Hal ini karena segala kebutuhan termasuk menata tempat tidur merupakan tanggung jawab ART sehingga anak tidak melakukan aktivitas tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 Setiap anak memiliki tingkat kemandirian masing-masing, ada anak yang memiliki kemandirian yang tinggi dan ada yang rendah. Pada pengasuhan di TPA, subjek yang memiliki kemandirian paling tinggi yaitu Nesha, sedangkan kemandirian paling rendah yaitu Raphael. Nesha melakukan berbagai aktivitas yang menunjukkan kemandirian lebih sering dibandingkan subjek lainnya yaitu mau membuang sampah pada tempatnya, dapat tidur sendiri tanpa ditemani, patuh pada pengasuh, mau meminjamkan mainan pada temannya, mau berbagi sesuatu yang dimilikinya dengan teman, mau bermain bersama teman-temannya, tidak marah ketika sesuatu yang diinginkan tidak didapatkan, mau berkenalan dengan orang baru, dapat melepaskan pakaian sendiri sebelum mandibuang air, dapat memakai pakaian sendiri sesudah mandibuang air, dapat melepaskan sepatu dan kaos kaki sendiri, mau membereskan mainannya sendiri setelah bermain, mampu menata tempat tidurnya, dan dapat mengungkapkan keinginan untuk ke toilet. Berbeda dengan Raphael yang memiliki skor kemandirian paling rendah. Aktivitas Raphael cenderung pasif sehingga memiliki skor lebih rendang dibandingkan teman-temannya. Beberapa aktivitas yang belum menunjukkan kemandirian Raphael yaitu enggan meminjamkan mainan pada temannya, enggan bermain bersama teman, enggan menghabiskan makananminuman, marah ketika keinginan tidak terpenuhi, belum dapat membereskan meja setelah makanminum, belum dapat merapikan rambut dengan sisir, belum dapat memakai dan melepaskan kaos kakisepatu sendiri, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI