e. Range
Menurut ICH, kisaran suatu prosedur analisis adalah interval antara konsentrasi jumlah analit pada level atas dan pada level bawah dalam
suatu sampel, yang mana dapat ditunjukkan bahwa prosedur analisis mempunyai level akurasi, presisi, dan linearitas yang sesuai.
I. LANDASAN TEORI
Kurkumin merupakan senyawa yang dapat diekstrak dari Temulawak ataupun kunyit. Senyawa tersebut dikenal memiliki beberapa aktivitas seperti
antioksidan anti radikal bebas, anti inflamasi anti radang, anti kolesterol, dan anti kanker. Kurkumin memiliki beberapa kelemahan, seperti kelarutan dalam air
yang rendah sehingga bioavailibilitas ketersediaan dalam darah yang rendah oleh karena itu harus dicari penyelesaian dari masalah tersebut.
Untuk memecahkan masalah tersebut, maka dilakukan pembuatan dispersi padat kurkumin dengan matriks PVP. Dispersi padat adalah dispersi satu
atau lebih bahan aktif dalam suatu pembawa inert atau matriks dalam bentuk padat yang dibuat dengan metode peleburan, pelarutan atau pelarutan-peleburan.
Teknik dispersi padat pertama kali diperkenalkan oleh Sekiguchi dan Obi 1961 dengan pembawa yang mudah larut diantaranya: PVP, polyethylen glicol PEG,
dan urea dengan tujuan untuk memperkecil ukuran partikel, meningkatkan laju dissolusi obat yang tidak larut dalam air.
Drug load yaitu jumlah kurkumin yang terkandung dalam keseluruhan total kurkumin dan pembawa. Semakin tinggi nilai drug load menunjukkan bahwa
semakin banyak obat yang terkandung dalam dispersi padat sedangkan jumlah pembawa yang ada semakin sedikit sehingga disolusi obat menjadi lebih rendah.
Uji disolusi menggunakan alat uji disolusi. Metode uji disolusi yang dilakukan adalah dengan metode klasik. Metode ini mengukur jumlah zat aktif
yang terlarut hanya pada waktu tertentu. Kemudian kadar kurkumin diukur dengan KLT Densitometri.
J. HIPOTESIS
Berdasarkan landasan teori, dapat disusun hipotesis bahwa dispersi padat kurkumin ekstrak temulawak dengan pembawa PVP dengan berbagai proporsi
drug load yang dihasilkan dengan metode spray drying akan meningkatkan laju disolusi kurkumin ekstrak temulawak, dimana semakin besar drug load
diperkirakan semakin lambat disolusi kurkumin.
27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian acak, pola searah.
B. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel
a. Variabel bebas pada penelitian ini adalah proporsi drug load.
b. Variabel tergantung pada penelitian ini adalah persen kurkumin
terdisolusi. c.
Variabel pengacau i.
Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah intensitas cahaya selama penyimpanan dan kelembaban selama penyimpanan.
ii. Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah suhu
dan kelembaban ruangan.
2. Definisi Operasional
a. Dispersi padat adalah mendispersikan kurkumin sebagai zat aktif dalam
ekstrak temulawak pada PVP, yang disiapkan dengan metode pelarutan. Dispersi padat dibuat dengan 3 variasi drug load; Formula 1 dengan drug
load 6, Formula 1 dengan drug load 4, Formula 1 dengan drug load 2,4.