E. Tata Cara Penelitian
1. Pembuatan Dispersi Padat
Sistem dispersi padat ini dibuat dengan menggunakan metode pelarutan. Setelah masing-masing bahan ditimbang sesuai dengan perbandingan, ekstrak
temulawak dilarutkan dalam 100 ml etanol 70, PVP dilarutkan dalam etanol. Larutan kurkumin dicampur dengan larutan PVP dengan proporsi drug load yaitu
6 , 4 , dan 2,4 . Setelah itu campuran kedua bahan dikeringkan dengan spray drying operating parameter sebagai berikut: suhu inlet, 100
o
C; suhu outlet ±60
o
C; feed rate 4 mlmin. Massa yang terbentuk kemudian dikumpulkan, diayak menggunakan ayakan no mesh 50, dimasukkan ke dalam kapsul ukuran 00 dan di
masukan ke dalam dry box terlindung cahaya dengan RH 30 dan disiapkan untuk proses disolusi.
Tabel II. Perbandingan Tiap Formula Ekstrak temulawak dengan PVP Formula
F1 1:1
F2 1:2
F3 1:4
Ekstrak temulawak g
5 5
5
PVP g 5
10 20
Drugload 6
4 2,4
2. Pembuatan Campuran Fisik
Campuran fisik dibuat dengan mencampurkan serbuk ekstrak temulawak dan PVP, yang telah diayak sebelumnya dengan ayakan no. mesh 50.
Pencampuran kedua serbuk dilakukan diatas mortir sehingga homogen. Jumlah
serbuk ekstrak temulawak dan PVP yang dicampurkan dengan proporsi drug load 6 , 4 , dan 2,4 .
3. Uji disolusi
Medium disolusi : buffer fosfat pH 6 Volume : 500 ml
Temperatur : 37 ± 0,5
o
C Putaran : 100 rpm
Metode : dayung paddle apparatus Dispersi padat dan campuran fisik dimasukkan medium disolusi yaitu
buffer fosfat pH 6 yang telah dibuat terlebih dahulu dengan menimbang 3,12 g NaH
2
PO
4
.2H
2
O kemudian dilarutkan ke dalam aquades 1000 mL dan ditambahkan NaOH hingga pH 6. Dalam larutan tersebut kemudian ditambahkan
SLS 5 g. Kemudian medium disolusi dimasukkan ke alat uji disolusi sebanyak 500 ml ke dalam tabung disolusi dan diatur putaran 100 rpm. Sediaan uji
dimasukkan ke dalam tabung disolusi, lalu dihidupkan alat tersebut. Kemudian setiap 0, 5, 10, 15, 30, 45, 60, dan 120 menit diambil cuplikan menggunakan pipet
sebanyak 5 ml dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan medium disolusi diganti dengan 5 ml medium disolusi yang baru setelah pengambilan sampel.
Setiap pengambilan cuplikan diganti dengan medium disolusi dalam jumlah yang sama. Cuplikan yang telah diambil dalam tabung reaksi tersebut kemudian
diekstraksi dengan etil asetat, dimasukkan ke dalam flakon, kemudian dilakukan