Masalah Kebersihan Aspek Daya Saing

Jumlah 9.710 Dalam penanganan PKL tidak mudah dan banyak hal yang menjadi kendalapermasalahan, tentunya harus diselesaikan secara bertahap oleh pemerintah daerah, DPRD dan stakeholders lainnya. Permasalahan – permasalahan tersebut antara lain : a. Secara makro, kondisi perekonomian masih belum stabil sehingga sektor formal masih memiliki keterbatasan dalam menampung angkatan kerja, adanya PHK sehingga sektor informal atau menjadi PKL sebagai salah satu pilihannya. b. Jumlah PKL relatif banyak hasil survei di 51 titik lokasi terdapat 9.710 PKL dan keberadaannya masih terkonsentrasi di pusat – pusat keramaian yang masih berada disekitar pusat kota sekitar Pasar Kebon Kembang, Pasar Bogor, jalan – jalan protokol. c. Keterbatasan lahan untuk tempat relokasi PKL, mengingat PKL berkeinginan agar tempat relokasi berada di lokasi yang strategis dan dekat dengan keramaian. Hal ini seringkali menjadi alasan penolakan PKL untuk dipindahkan. Upaya penanganan PKL tetap dilakukan dengan mempertimbangkan aspek kebutuhan ekonomi masyarakat, baik bagi pelaku PKL maupun bagi masyarakat konsumennya, disamping aspek ketertiban, keindahan, dan kenyamanan publik, sehingga dengan demikian upaya penanganan didasarkan pada konsep penataan dan penertiban. Penertiban yang telah dilakukan lebih dititikberatkan pada upaya meminimalisasi dampak keberadaan PKL agar tidak menimbulkan gangguan terhadap kelancaran lalu lintas dan pejalan kaki. Setidaknya jalur jalan M.A Salmun, jalan Merdeka, jalan Dewi Sartika dan jalan Surya Kencana relatif dapat tetap dilalui kendaraan. Pada beberapa kawasan yang berhasil dibebaskan dari PKL telah dibuat taman dan pagar untuk mencegah kembalinya PKL di lokasi tersebut.

3. Masalah Kebersihan

80 Salah satu program prioritas Pemerintah Kota Bogor adalah penanganan kebersihan kota yang berwawasan lingkungan dengan sarana yang memadai. Tujuan dari program kebersihan adalah meningkatkan wilayah layanan yang dilaksanakan secara bertahap dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Pada tahun 2009 volume sampah yang terangkut sebesar 69,8 target capaian pada tahun 2010 adalah sebesar 70. Adapun pelayanan persampahan dirinci sebagai mana tabel 2.26 berikut : Tabel 2.26 Pelayanan Persampahan Tahun 2009 dan Tahun 2010 No. Uraian 2009 2010 1 Timbulan Sampah Per Hari 2.294 m 3 .2337 m 3 2 Volume Sampah yang Terangkut Rasio Sampah Terangkut 1.608 m 3 1.638 m 3 69,80 70 3 Petugas Kebersihan Lapangan 600 orang 580 orang 4 Sampah yang Didaur Ulang Rasio Sampah Daur Ulang termasuk di TPA Galuga. 149,7 m 3 180 m 3 5 Alat Pengangkut Sampah : - Motor Sampah 11 16 - Tong Sampah 442 442 - Tong Sampah OrganikAnorganik 355 455 - Compactor Truck 1 - Dump Truck 64 65 - Arm Roll 30 31 - Kijang Pick Up 6 7 - Sepeda Motor 16 16 - Container 100 110 - Gerobak Sampah 249 399 - Bulldozer 2 3 - Whell Loader 2 2 - Excavator 1 1 - Track Loader 1 1 - Backhoe Loader 1 1 6 Prasarana Pengelolaan Sampah: Transfer Depo 9 9 Tempat Pembuangan Sampah Sementara 957 807 Tempat Pembuangan Sampah Sementara 2 Warna 150 81 4. Masalah Kemiskinan Masalah kemiskinan menjadi agenda kebijakan penting bukan hanya untuk Pemerintah Kota Bogor, bahkan telah menjadi komitmen Nasional dan komitmen Global, hal ini terlihat dengan munculnya Deklarasi Millennium saat berlangsung UN’s Millennium Summit di New York September Tahun 2000, yang diikuti oleh 150 kepala negara. Deklarasi tersebut tertuang dalam rumusan New Millennium Development Goals, dimana Indonesia merupakan salah satu negara yang meratifikasinya. MDG’s tersebut merupakan delapan Tujuan Pembangunan Milenium yang berisikan tujuan kuantitatif yang mesti dicapai secara global pada tahun 2015. Delapan Tujuan Pembangunan Milenium juga menjelaskan mengenai tujuan pembangunan manusia, yang secara langsung juga dapat memberikan dampak bagi penanggulangan kemiskinan ekstrim. Masing-masing tujuan MDG’s terdiri dari target-target yang memiliki batas pencapaian minimum yang harus dicapai pada tahun 2015. Tujuan Pembangunan Milenium tersebut adalah : 1. Mengentasan Kemiskinan Ekstrim dan Kelaparan 2. Mencapai Pendidikan Dasar untuk Semua 3. Mendukung Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Perempuan 4. Mengurangi Tingkat Kematian Anak 5. Meningkatkan Kesehatan Ibu 6. Memerangi HIVAIDS dan penyakit menular lainnya 7. Memastikan Kelestarian Lingkungan 8. Mengembangkan Kemitraan untuk Pembangunan Untuk mencapai tujuan MDG’s tahun 2015 diperlukan koordinasi, kerjasama serta komitmen dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta berbagai pemangku kepentingan. RPJMD Kota Bogor Tahun 2010 – 2014 telah sejalan dengan MDG’s khususnya dalam tujuan pertama yaitu “Mengentaskan Kemiskinan Ekstrim dan Kelaparan”. 82 Komitmen Pemerintah Kota Bogor untuk terus mengurangi jumlah penduduk miskin antara lain diwujudkan melalui berbagai program penanggulangan kemiskinan baik pada sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi dengan melibatkan berbagai SKPD terkait di lingkungan Pemerintah Kota Bogor dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut: Selain intervensi tersebut di atas, Permerintah Kota Bogor juga melakukan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni RTLH, dimana pada tahun 2010 sebanyak 638 unit. Pada tahun 2010 program penanggulangan kemiskinan tersebut ditargetkan untuk diarahkan pada 42.328 RTS, yang tersebar di 6 kecamatan dengan rincian sebagai mana tabel 2.27 berikut : Tabel 2.27 Prosentase RTSJumlah Rumah Tangga Kecamatan Kecamatan Jumlah Jumlah Pendudu Pendudu k k Jumlah Jumlah Rumah Rumah Tangga Tangga RTS RTS RTS Rumah RTS Rumah Tangga Tangga Bogor Selatan Bogor Selatan 180745 180745 45.186 45.186 10.092 10.092 22,30 Bogor Timur Bogor Timur 94572 94572 23.643 23.643 3.670 3.670 15,50 Bogor Utara Bogor Utara 170320 170320 42.580 42.580 5.231 5.231 12,30 Bogor Tengah Bogor Tengah 102203 102203 25.551 25.551 5.084 5.084 19,90 Bogor Barat Bogor Barat 210450 210450 52.613 52.613 11.289 11.289 21,50 Tanah Sareal Tanah Sareal 190776 190776 47.694 47.694 6.962 6.962 14,60 Jumlah Jumlah 949066 949066 237.267 237.267 42.328 42.328 17,80 Walupun pada awalnya target penurunan pertahun adalah 3 akan tetapi untuk lebih mengakselerasi penurunan angka kemiskinan maka diharapkan tiap kecamatan dapat menurunkan sekitar 5. Pada tahun 2010 berbagai program kegiatan penanggulangan kemiskinan yang bersifat langsung maupun mendukung penanggulangan kemiskinan tersebut telah dilakukan, yang diimplementasikan melalui 42 Program 21 program langsung dan 21 program pendukung dengan jumlah kegiatan secara keseluruhan adalah sebanyak 72 Kegiatan. Adapun rincian Jumlah program dan kegiatan per aspek intervensi disajikan pada tabel 2.28 berikut: Tabel 2.28 Jumlah Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2010 83 Aspek Program Langsung Program Penunjang Jumlah Program Jumlah Kegiatan Jumlah Progra m Jumlah Kegiatan Pendidikan 3 10 5 8 Kesehatan 7 10 8 10 Fisik 3 5 1 9 Ekonomi 7 9 6 7 PKH 1 3 1 1 Jumlah 21 37 21 35 2.2.1 Evaluasi Implementasi Rencana Kerja dan Pendanaan Tahun 2011 terhadap APBD 2011. Dalam hal evaluasi terhadap rencana kerja tahun 2011, fokus penilaian kinerja kebijakan dan program pembangunan tahun 2011 adalah pada penilaian rencana dan implementasi, yang didukung oleh sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Kota Bogor. Kebijakan belanja daerah tahun 2011 diarahkan untuk mendukung pencapaian target IPM dalam RPJMD sebesar 80,73 Tahun 2014, IPM tahun 2011 ditargetkan mencapai 75,71, dengan mempertimbangkan pencapaian IPM tahun 2009 sebesar 75,47 dan tahun 2010 ditargetkan sebesar 75,52. Perencanaan pembangunan yang mendukung pencapaian IPM 80,73 diarahkan untuk memperkuat bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan infrastruktur. Kebijakan belanja daerah tahun 2011 diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif, antara lain mengalokasikan belanja langsung yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD. Adapun realisasi kegiatan tahun 2011 sampai dengan triwulan pertama yang meliputi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung adalah sebagaimana tabel 2.31 berikut: Tabel 2.29 REALISASI ANGGARAN BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN BELANJA LANGSUNG TAHUN 2011 SAMPAI DENGAN TRIWULAN PERTAMA NO U R A I A N APBD 2011 Rp REALISASI Rp SISA ANGGARAN REALISASI 84

I. PENDAPATAN

DAERAH 1.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 1.1.1 . Pajak Daerah 122,900,000,000 44,730,871,710 78,169,128,290 36.40 1.1.2 . Retribusi Daerah 34,670,595,911 11,155,147,513 23,515,448,398 32.17 1.1.3 . Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan 13,359,865,000 6,210,528,209 7,149,336,791 46.49 1.1.4 . Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 11,022,574,582 4,282,492,992 6,740,081,590 38.85 JUMLAH PENDAPATAN ASLI DAERAH 181,953,035,493. 66,379,040,424 115,573,995,06 9 36.48 1.2. DANA PERIMBANGAN - 1.2.1 . Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil Bukan Pajak 97,847,944,306 20,737,782,099 77,110,162,207 21.19 1.2.2 . Dana Alokasi Umum 473,156,910,000 197,148,710,000 276,008,200,000 41.67 1.2.3 . Dana Alokasi Khusus 11,366,600,000 11,366,600,000 - JUMLAH DANA PERIMBANGAN 582,371,454,306. 217,886,492,09 9 364,484,962,20 7 37.41 1.3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH - 1.3.1 Pendapatan Hibah - 1.3.2 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 80,008,704,000 - 80,008,704,000 - Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 120,366,021,200 33,446,838,000 86,919,183,200 27.79 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya 0.00 4,458,898,70 9 4,458,898,709. JUMLAH LAIN- LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 200,374,725,200. 37,905,736,709 162,468,988,49 1 18.92 JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 964,699,214,999. 322,171,269,23 2. 642,527,945,76 7 33.40

II. BELANJA

DAERAH 2.1. BELANJA TIDAK LANGSUNG - 2.1.1 . Belanja Pegawai 521,744,732,314 163,346,062,817 358,398,669,497 31.31 belanja Bunga 1,244,494,847 1,244,494,847 - 85 Belanja Hibah 27,885,445,000 7,427,456,250 20,457,988,750 26.64 Belanja Subsidi 1,437,035,600 1,437,035,600 - 2.1.2 Belanja Bantuan Sosial 58,152,948,380 10,629,609,550 47,523,338,830 18.28 2.1.3 Belanja bagi Hasil kepada PropinsiKab.Kot a dan Pemdes - 2.1.4 Belanja Bantuan Keuangan kepada PropinsiKab.Kot a dan Pemdes 935,731,977 471,079,659 464,652,318 50.34 2.1.5 Belanja Tidak Terduga 4,500,000,000 483,707,040 4,016,292,960 10.75 JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG 615,900,388,118. 182,357,915,31 6 433,542,472,80 2 29.61 2.2 BELANJA LANGSUNG Belanja Pegawai Bel. Langsung 68,990,896,100 20,443,452,40 48,547,443,7 00 29.63 Belanja Barang dan Jasa 207,790,812,181 45,758,226,31 4 162,032,585,8 67 22.02 Belanja Modal 144,140,191,805 7,517,137,054 136,623,054,7 51 5.22 JUMLAH BELANJA LANGSUNG 420,921,900,086 73,718,815,76 8 347,203,084,3 18 17.51 JUMLAH BELANJA DAERAH 1,036,822,288,20 4 256,076,731,0 84 780,745,557,1 20 24.70

III. PEMBIAYAAN

DAERAH - 3.1. PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH - 3.1.1 . Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya 96,500,774,205 96,500,683,20 5 91,000.0 00 100.00 Penerimaan Pencairan Dana Cadangan 0.00 - 3.1.2 Penerimaan Pinjaman Daerah 49,262,400,000 49,262,400,0 00 - JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 145,763,174,205 96,500,683,20 5 49,262,491,00 66.20 3.2. PENGELUARA N PEMBIAYAAN DAERAH - 86 3.2.1 . Pembentukan Dana Cadangan pemilu 0.00 - 3.2.2 . Penyertaan Modal Investasi Pemerintah Daerah 24,377,701,000 4,775,540,200 19.59 3.2.3 . Pemberian Pinjaman Daerah 49,262,400,000 49,262,400,0 00 - JUMLAH PENGELUARA N PEMBIAYAAN DAERAH 73,640,101,000 4,775,540,200 49,262,400,00 6.48 PEMBIAYAAN NETO 72,123,073,205 91,725,143,00 5 19,602,069,8 00 127.18 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN 72,123,073,205 91,725,143,00 5 19,602,069,8 00 127.18 Sumber BPKAD Kota Bogor April 2011

2.2.1 Evaluasi Pelaksanaan RPJMD Tahun 2009 -2010