Jaringan Listrik Penataan Ruang

4. Jaringan Listrik

Pelayanan dan pengelolaan energi listrik ditangani oleh PT. PLN Persero Cabang Bogor dengan jangkauan pelayanan hampir seluruhnya telah terlayani. Pada tahun 2009 jumlah pelanggan listrik tercatat banyak 170.480 pelanggan, dengan jumlah pelanggan terbanyak berasal dari Kecamatan Bogor Barat yaitu sebanyak 35.833 pelanggan. Adapun jumlah pelanggan listrik dan daya tersambung munurut kecamatan sebagaimana tabel 2.2 berikut : Tabel 2.2 Jumlah Pelanggan Listrik dan Daya Tersambung Menurut Kecamatan Di Kota Bogor 2009 N o Kecamatan Jumlah Langganan Daya Tersambung 1 Bogor Selatan 34,580 32,387,551 2 Bogor Timur 16,932 23,743,271 3 Bogor Utara 29,403 25,612,646 4 Bogor Tengah 23,004 50,527,466 5 Bogor Barat 35,833 28,448,908 6 Tanah Sareal 30,728 22,811,799 Jumlah 170,480 183,531,641 Sumber : Kota Bogor Dalam Angka, Tahun 2010 Jumlah gardu listrik terbanyak tersebar di Kecamatan Bogor Barat sebanyak 111 unit gardu pada Tahun 2009 diikuti dengan 92 unit gardu di Kecamatan Bogor Utara dan Kecamatan Bogor Selatan, serta 92 unit gardu di Kecamatan Bogor Tengah dan 88 unit gardu di Kecamatan Tanah Sareal. Jumlah terkecil berada di kawasan Kecamatan Bogor Timur hanya dengan 64 unit gardu listrik.

5. Penataan Ruang

Cakupan pelayanan umum penataan ruang secara detail disusun berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, dimana dalam ketentuan tersebut salah 19 satunya adalah bagaimana proporsi ruang terbuka hijau RTH di Kota Bogor sebesar 30 yang terdiri dari: 1 20 RTH Publik, dimana pemerintah daerah yang harus mengadakan baik pembebasan lahannya maupun komponen penunjangnya, dan 2 10 dilaksanakan oleh private yaitu lahan RTH yang ada di kawasan pemukiman atau lahan pekarangan rumah. Pemerintah daerah juga diarahkan untuk mempunyai inisiasi membuat RTH di pemukiman padat dengan perhitungan tertentu, karena selain berfungsi sebagai paru-paru kota juga untuk evakuasi bencana.

6. Pemberdayaan Masyarakat