46
4.2.6. Analisis Model One – Step Approach to SEM
Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter- parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan
dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang
diestimasi secara bersama-sama one step approach to SEM. One step aprroach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta
validitas reliabilitas data sangat baik Hair et.al.,1998 Hasil estimasi dan fit model one step approach to SEM dengan
menggunakan program aplikasi Amos 4.01 terlihat pada Gambar dan Tabel Goodness of Fit di bawah ini
Gambar 4.1
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Brand Loyalty, Brand Awareness, Perceived Quality, Brand Equity
Model Specification : One Step Approach - Base Model
1
Brand Loyalty
X11 er_1
1
1
Brand Awareness
X21 er_4
X22 er_5
1 1
X12 er_2
1
X23 er_6
1
1
Perceived Quality
X31 er_9
X32 er_10
X33 er_11
1 1
1 Brand
Equity Y1
er_12 Y2
er_13 1
1 1
Y3 er_14
1 d_be
1 X13
er_3 1
X24 er_7
1 X25
er_8 1
Y4 er_15
1
Sumber : Lampiran 3
47
Tabel 4.12 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices
Model One- Step Approach – Base Model
Kriteria Hasil
Nilai Kritis Evaluasi Model
CminDF 0.790
≤ 2,00 baik
Probability 0.921
≥ 0,05 baik
RMSEA 0.000
≤ 0,08 baik
GFI 0.922
≥ 0,90 baik
AGFI 0.900
≥ 0,90 baik
TLI 1.035
≥ 0,95 baik
CFI 1.000
≥ 0,94 baik
Sumber : Lampiran 3
Dari hasil evaluasi terhadap model one step eliminasi modifikasi ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil
evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya,
model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk
menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model.
4.2.7. Uji Kausalitas
Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix: 33,37 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data ini
sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing-
masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas di bawah ini :
48
Tabel 4.13. Uji Kausalitas
Faktor Faktor
Ustd Estimate
Std Estimate
Prob Ekuitas Merek
Loyalitas Merek 0,111
0,150 0,114
Ekuitas Merek Kesadaran Merek
0,473 0,638
0,000 Ekuitas Merek
Kesan Kualitas 0,219
0,295 0,002
Batas Signifikansi ≤ 0,10
Sumber : Lampiran 3
Dilihat dari tingkat Prob. arah hubungan kausal, maka hipotesis yang menyatakan bahwa :
1. Loyalitas merek berpengaruh positif terhadap ekuitas merek pada detergen
bubuk Rinso di Surabaya, tidak dapat diterima, dengan probabilitas kausalnya 0,114
≥ 0,10 tidak signifikan dan positif 2.
Kesadaran merek berpengaruh positif terhadap ekuitas merek pada detergen bubuk Rinso di Surabaya, dapat diterima, dengan probabilitas kausalnya
0,000 ≤ 0,10 signifikan dan positif
3. Kesan kualitas berpengaruh positif terhadap ekuitas merek pada detergen
bubuk Rinso di Surabaya, dapat diterima, dengan probabilitas kausalnya 0,002
≤ 0,10 signifikan dan positif
49
4.3. Pembahasan 4.3.1.