Break Event Point BEP Net Present Value NPV Payback Periode PP Internal Rate of Return IRR

Proses pengambilan keputusan didahului dengan mengetahui adanya permasalahan, alternatif-alternatif yang ada serta kriteria untuk mengukur atau membandingkan setiap alternatif yang memberikan hasil atau keuntungan paling besar dengan resiko paling kecil serta paling efektif. Jadi masalah yang mempersulit adanya alternatif yang harus dipilih sebagai landasan untuk tindakan yang harus dilaksanakan. Assauri, 1980.

I. Analisa Finansial

Tujuan dari analisis finansial adalah untuk mengetahui laba rugi dalam suatu perusahaan. Data yang diperoleh dari analisis mutu kemudian diuji dengan analisis sidik ragam untuk mengetahui pengaruh perlakuan-perlakuan terhadap produk yang dihasilkan. Data sekunder berupa harga-harga baik bahan baku maupun produk yang dihasilkan. Analisis finansial yang dilakukan meliputi : analisis nilai uang dengan metode Break Event Point BEP, Net Present Value NPV, Rate of Return dengan metode Internal Rate of Return IRR dan Payback Periode PP Susanto dan Saneto, 1994.

a. Break Event Point BEP

Break Event Point BEP adalah suatu keadaan tingkat produksi tertentu yang menyebabkan besarnya biaya produksi keseluruhan sama dengan besarnya nilai atau hasil penjualan, jadi pada keadaan tersebut perusahaan tidak mendapatkan keuntungan dan juga tidak mengalami kerugian Susanto dan Saneto, 1994. Perhitungan BEP dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut : 1 Biaya titik impas BEP Rp = FC 1 – Vc P 2 Presentase titik impas BEP = BEP Rp x 100 P 3 Kapasitas titik impas Kapasitas titik impas adalah jumlah produksi yang harus dilakukan untuk mencapai titik impas. BEP unit = FC P – Vc Keterangan : FC : Biaya tetap P : Pendapatan Vc : Biaya tidak tetap

b. Net Present Value NPV

Susanto dan Saneto, 1994 Net Present Value NPV adalah selisih antara nilai investasi saat sekarang dengan nilai penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Suatu kegiatan proyek dapat dipilih bila NPV 0. NPV dapat ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut : n NPV = ∑ Bt – Ct t - 1 1 + i’ Keterangan : Bt : Penerimaan pada tahun t Ct : Pengeluaran pada tahun t t : 1, 2, 3, .........,n n : Umur ekonomis proyek i : Suku bunga bank

c. Payback Periode PP

Susanto dan Saneto, 1994 Payback Periode PP merupakan perhitungan jangka waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian modal yang ditanam pada proyek, nilai tersebut berupa presentase maupun waktu baik tahun maupun bulan. Payback Periode tersebut harus lebih kecil dari nilai ekonomis proyek. Kriteria ini memberikan nilai bahwa proyek yang akan dipilih jika mempunyai waktu Payback Periode yang paling cepat. Rumus Payback Periode adalah sebagai berikut : PP = I Ab Keterangan : I : Jumlah modal Ab : Penerimaan bersih pertahun

d. Internal Rate of Return IRR

Susanto dan Saneto, 1994 Internal Rate of Return IRR merupakan tingkat suku bunga yang menunjukkan persamaan antara nilai penerimaan bersih sekarang dengan jumlah investasi modal awal dari suatu proyek yang sedang dikerjakan. Dengan kata lain IRR adalah tingkat suku bunga yang akan menyebabkan NPV = 0. Bila nilai IRR suatu proyek lebih besar dari suku bunga yang berlaku, maka proyek dinyatakan layak untuk dilaksanakan. Rumus perhitungan IRR sebagai berikut : IRR = i’ + NPV” x i” - i’ NPV’ - NPV” Keterangan : i’ : Tingkat suku bunga sekarang i” : Tingkat suku bunga yang akan datang NPV’ : NPV positif hasil percobaan nilai NPV” : NPV negatif hasil percobaan nilai

e. Gross Benefit Cross Ratio